Monday, June 25, 2012

Dinasti Qin Cina


Suku-suku Qin yang senang berperang di Cina barat menaklukkan para tetangganya sejak tahun 350 SM. Pada 221 SM, mereka membangun kekaisaran, dan dari merekalah nama Cina berasal.
Raja Zheng dari Kin (dilafalkan Chin) menyatukan sebagian besar Cina hanya dalam waktu sepuluh tahun, mengakhiri Periode Negara-negara yang Berperang (+ 403-221 SM), Zheng mengubah namanya menjadi Shi Huangdi (artinya ‘Kaisar Pertama’) dan mendirikan dinasti Cina yang pertama.
Kekaisaran Cina
Shi Huangdi menyusun ulang pemerintahan. Seluruh aspek kehidupan ada di bawah kontrol pusat. Ia membuat standarisasi semua timbangan dan ukuran, tulisan Cina, bahkan lebar roda gerobak. Ia juga menciptakan berbagai undang-undang dan lembaga menurut tradisi Qin dan memperkenalkan mata uang tunggal. Shi Huangdi adalah seorang pembaharu yang sangat kuat. Ia menghapus kekuasaan para bangsawan, serta mengirim para pejabat Negara untuk mengelola daerah. Ia membangun jalan dan terusan, serta memperbaiki teknik pertanian dengan memperkenalkan sistem pengairan dan pembuangan. Untuk melindungi Cina dari serangan bangsa barbar, Shi Huangdi memulai pembangunan Tembok Besar Cina, yang sebagian besar masih berdiri hingga kini. Ia membangun tradisi kekaisaran yang terus hidup selama 2.000 tahun. Pada 221 SM, Shi Huangdi menghancurkan banyak karya sastra tradisional, termasuk karya Kong Hu Chu. Ia bahkan menghukum mati 400 orang sarjana guna memastikan terjadinya modernisasi.
Tembok Besar Cina
Dinasti Qin menggunakan banyak pekerja paksa untuk membangun sebagian besar Tembok Besar. Tembok itu memiliki panjang 2.250 km yang dibangun dari tanah dan puing. Batu, batu bata, dan adunan semen ditambahkan kemudian. Pembangunan ini menunjukkan betapa pentingnya tembok tersebut bagi bangsa Cina, yaitu untuk membendung serangan suku dari utara. Suku-suku ini sering mengancam keamanan dan kemammuran bangsa Cina, dan Cina telah mengalami kerugian dan gangguan besar sebelum tembok ini dibangun.
Mandat dari Surga
Shi Huangdi adalah pejuang yang menggunakan kavaleri (pasukan berkuda), dan bukan kereta perang. Ia terbiasa dipatuhi, sehingga beberapa tindakannya membuatnya sangat tidak popular. Namun, ia dihormati dan menggunakan kekuasaannya untuk melakukan perubahan cepat dalam menyatukan Cina. Ia juga memiliki prinsip dan meyakini bahwa kaisar telah diberi ‘mandat dari surga’ oleh para dewa. Artinya, dukungan baru akan diperoleh dari para dewa bila ia memerintah dengan baik. Ini juga berarti, jika memerintah negara dengan buruk, kaisar dapat disingkirkan.
Tahun-tahun Penting
350-an SM
Qin menjadi sebuah negara militeristik
315 SM
Qin menjadi negara terkuat di Cina
256 SM
Qin merebut Negara Zhou (Luoyang)
230 SM
Raja Qin, Zheng, mulai menyatukan Cina lewat peperangan
221 SM
Dinasti Qin menyatukan negeri tersebut untuk pertama kalinnya ke dalam sebuah kekaisaran
214 SM
Tembok Besar Cina mulai dibangun
212 SM
Shi Huangdi membakar semua dokumen bersejarah, melarang berbagai buku, dan membuat standar tulisan Cina
209-202 SM
Perang saudara berkobar di antara para panglima perang
202 SM
Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang
Warisan Qin
Shi Huangdi wafat pada 210 SM. Empat tahun kemudian, Dinasti Qin digulingkan karena perubahan dan hukum yang diterapkannya terlalu keras. Kemudian pecah perang saudara. Namun, pemikiran tentang suatu kekaisaran yang bersatu telah berakar dalam pikiran rakyat. Seorang rakyat jelata, bernama Liu Bang, yang pernah menjadi pejabat Qin, memperoleh dukungan rakyat. Dinasti Han yang didirikannya kemudian memerintah Cina selama 400 tahun mengikuti pola pemerintahan yang dijalankan Shi Huangdi.

0 komentar:

Post a Comment