Dahulu Iran dikenal dengan nama Persia. Penduduknya terdiri atas dua kelompok, bangsa Media dan bangsa Persia, yang berpindah ke Persia dari Asia tengah lebih dari 2.800 tahun yang lalu.
Pada mulanya, bangsa Media lebih kuat. Kemudian, hampir
2.550 tahun lalu, Cyrus yang Agung, penguasa Persia, melakukan pemberontakan
dan merebut kekuasaan. Cyrus menjadikan Persia sebagai pusat kerajaan baru yang
perkasa. Ibukotanya berada di Ecbatana, terletak di Jalur Sutra, yang kini
tertimbun di bawah kota modern Hamadan.
Menaklukkan
Raja-raja
Tahun-tahun Penting
|
|
+
850-750 SM
|
Bangsa
Media dan Persia pindah ke Iran
|
+
600 SM
|
Zoroaster
mempengaruhi agama kuno Persia
|
559-525
SM
|
Cyrus
yang Agung membangun Kerajaan Persia
|
521-486
SM
|
Darius
I memperluas kerajaan ke puncak kejayaan
|
480
SM
|
Bangsa
Yunani menghentikan ekspansi Persia di Salamis
|
331
SM
|
Persia
jatuh ke tangan Alexander yang Agung
|
Cyrus memimpin pasukan penunggang kuda dan pemanah
ulung. Mengambil keuntungan dari kelemahan para tetangga, ia menaklukkan sebuah
kerajaan yang wilayahnya terentang dari Laut Mediterania hingga ke Afghanistan.
Anaknya, Cambyses, menyerang Mesir. Bangsa Persia mendapat dukungan dari warga
taklukan berkat pemerintahan yang adil. Darius I memperluas wilayah hingga ke
India dan Yunani. Ia mengatur ulang kerajaan dan menunjuk para satrap (gubernur) di setiap provinsi. Ia
memungut pajak dari setiap provinsi berupa padi-padian, perak, dan hasil
pertanian.
Menyatukan
Dunia Kuno
Darius membangun banyak jalan dan kota dagang untuk
menjangkau seluruh bagian dari kerajaan yang luas. Ia memajukan perdagangan
dengan memerkenalkan mata uang standar. Bangsa Persia menguasai ujung barat
Jalur Sutra dari Cina, dan seluruh lalu lintas perdagangan dari India ke Laut
Mediterania. Kerajaan cosmopolitan yang makmur ini menjalin hubungan dengan
sebagian besar peradaban kuno pada zaman itu. Namun, kerajaan ini sangat
bergantung pada kemampuan pemimpinnya. Akibatnya, bangsa Yunani meruntuhkan
Kerajaan Persia dan merebut wilayah kekuasaan Persia.
Ajaran
Agama
Di bidang keagamaan, bangsa Persia mengikuti ajaran
seorang nabi Persia yang bernama Zarathustra, dalam bahasa Yunani disebut Zoroaster.
Zoroaster menjalankan agama suku Persia kuno yang dibawa orang Persia dari Asia
tengah. Mereka menyembah satu dewa, Ahura Mazda, yang dikenal ikut dalam
peperangan suci melawan Ahriman (mewakili sikap diam) dan setan (mewakili
kejahatan).
Kendati ajaran Zoroaster tidak menjadi agama dunia,
ada ahli yang berpendapat bahwa agama ini memengaruhi banyak agama lain,
termasuk agama Kristen. Menurut mereka, pengaruh ajaran ini dapat dilihat dalam
kitab Wahyu.
2 komentar:
Untuk informasi lebih lanjut tentang Zoroaster dan hubungannya dengan agama samawi, bisa dilanjut baca tulisan berikut:
Ke Agama Zoroaster Kita Belajar
Apakah Agama Majusi Masih Banyak Yang Menganut Hingga Saat Ini?
Post a Comment