Sejarah Eropa dibagi menjadi 5 tahap yaitu:
a. Ancient Period (Jaman Kuno), dimulai sejak adanya peradaban Eropa
sampai runtuhnya kerajaan Romawi Barat (4000 SM – 476 M). Bangsa Yunani
dan bangsa Romawi memegang peranan utama pada jaman ini; peradaban
mereka disebutkan sebagai peradaban kuno (Classical Civilization)
b. Medieval Ages (Jaman Pertengahan), dimulai sejak keruntuhan Romawi
Barat sampai lahirnya masa Renaissanse (sekitar 476 – 1500 M). Pada
jaman ini bangsa Eropa memperoleh warna peradaban dengan berkembangnya
agama Nasrani (Katolik). Bangsa-bangsa Barat setelah berpindah-pindah
dari satu daerah ke daerah lain, mulai menetap di negara-negara seperti
yang kita ketahui sekarang.
c. Modern Period (Jaman Baru), dimulai sejak jaman Renaissanse sampai
terjadinya Revolusi Prancis (sekitar 1500 – 1789 M). Pada jaman ini
pengetahuan bangsa Barat maju dengan pesat dan mereka mulai mengadakan
penjelajahan dunia. Akhirnya mereka menjadi penguasa dunia baik dalam
bidang politik, ekonomi, maupun kebudayaan
d. Jaman Terbaru, dimulai sejak Revolusi Prancis sampai Perang Dunia II
(1789 – 1945). Pada jaman ini berkembang kolonialisme dan imperialisme.
e. New Ages, dimulai dari Perang Dunia II sampai saat ini. Jaman ini
ditandai dengan penegakan Hak Asasi Manusia dan demokrasi serta tatanan
dunia yang lebih adil.
Saat ini kita akan membahas sejarah Eropa pada masa-masa transisi
dari Ancient Period ke Medieval Period. Masa-masa ini ditandai dengan
runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat sampai dengan masa yang disebut
sebagai Jaman Perpindahan Bangsa-bangsa.
Sebelumnya kita akan melihat keruntuhan Romawi Barat. Pada masa
pemerintahan Diocletian pada tahun (284-305) secara administrasi dia
membagi Kekaisaran Romawi menjadi 2 yaitu Romawi Barat yang berpusat di
Roma dan Romawi Timur yang berpusat di Constantinople. Kemudian
perubahan paling drastis adalah yang dilakukan oleh Kaisar Constantine
pada tahun 330 yang memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi dari Roma ke
Constantinople. Perpecahan Kekaisaran Romawi dikukuhkan oleh Kaisar
Theodosius I yang membagi Romawi mejadi 2 untuk kedua anaknya pada tahun
395. Romawi Barat dengan ibukotanya Roma diberikan kepada Honorius yang
kemudian memindahkan ibukotanya ke Ravenna. Sedangkan Romawi Timur
diberikan kepada Arcadius dengan ibukotanya Constantinople.
Setelah Romawi terbagi dua kekuatan militernya pun juga berkurang
sehingga suku-suku yang berada di luar wilayah kekuasaan Romawi mulai
merangsek masuk ke wilayah Romawi. Suku-suku yang paling kuat berasal
dari daerah Jerman. Serangan-serangan secara periodik ke wilayah Romawi
khususnya Romawi Barat sehingga menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Romawi
Barat ini disebut sebagai Jaman Perpindahan Bangsa-bangsa. Suku-suku
yang menyerang Romawi Barat disebut sebagai Suku-suku Jerman yang antara
lain terdiri dari:
- Alamanni
- Alans
- Angles
- Avars
- Bulgars
- Burgundians
- Franks
- Frisians
- Gepids
- Huns
- Jutes
- Lombards
- Magyar
- Ostrogoths
- Saxons
- Slavic
- Suebi
- Vandals
- Viking
- Visigoths
Suku Alans
Perpindahan Bangsa-Bangsa ini pada awal mulanya disebabkan oleh invasi
suku Huns yang berasal dari daerah Asia Tengah di bawah pimpinan
Balamber. Dampak dari serangan suku Huns ini pertama-tama dirasakan oleh
suku Alans yang berdiam di sekitar sungai Volga di sebelah utara Laut
Hitam. Serangan ini terjadi pada tahun 370. Adanya serangan tersebut
membuat sebagian suku Alans bermigrasi ke arah Barat yaitu wilayah
Gaul/Galia dan sebagian lagi bergabung dengan suku Huns. Di Gaul suku
Alans terpecah lagi. Sebagian dibawah pimpinan Respendial bergabung
dengan suku Vandals dan Suebi mereka menyerang wilayah Romawi Barat
tersebut dan membagi daerah tersebut di antara mereka dan sebagian lagi
di bawah pimpinan Goar bergabung dengan Romawi dan penerus Goar,
Sangiban, membentuk aliansi dengan suku Burgundians dengan rajanya
Gundaharius untuk berperang melawan Attila dari suku Huns di pertempuran
Chalon tahun 451. Alans yang dipimpin oleh Respendial bergerak ke
selatan ke semenanjung Iberia bersama suku Vandals dan Suebi. Alans
menempati provinsi Lusitania dan Carthaginiensis, Vandals menempati
Baetica dan Suebi menempati Gallaecia. Ketika terjadi perang dengan suku
Visigoths pada tahun 418, raja Alans, Attaces, tewas dan suku Alans
memberikan tahta raja Alans kepada raja suku Vandals, Gunderic. Akhirnya
di bawah kepemimpinan raja Vandals, kedua suku bermigrasi ke Afrika
Utara pada tahun 429.
Suku Huns
Suku Huns dan Alans melanjutkan kampanye serangan mereka ke suku
Ostrogoths pada tahun 376 di wilayah Jerman Timur. Pada saat itu
Ostrogoths dipimpin oleh Ermanaric yang tewas dalam serangan Huns dan
digantikan oleh keponakannya Vithimiris yang juga tewas dalam
pertempuran melawan Huns di tahun 376. Penggantinya adalah putranya,
Viderichus yang masih kanak-kanak sehingga pemerintahannya dijalankan
oleh Alatheus dan Saphrax. Akibat serangan Huns tersebut Ostrogoths
bermigrasi ke wilayah Romawi Timur yaitu di semenanjung Balkan.
Selanjutnya Huns sampai pada wilayah suku Visigoths yang dipimpin oleh
Athanaric di sebelah Utara Laut Hitam. Visigoths mundur ke daerah
Carpathians. Pemimpin lain Visigoths, Fritigern memohon kepada Kaisar
Romawi, Valens untuk tinggal sebagai pengungsi dari suku Huns di Balkan.
Pada tahun 395 Huns memulai serangan besar-besaran terhadap Romawi
Timur. Pada tahun 405 Huns terbelah menjadi 2 kelompok. Pertama dipimpin
oleh Radagaisus yang ingin mempertahankan pekerjaan mereka sebagai kaum
perang. Kedua dipimpin oleh Uldin yang mulai bekerja sebagai pedagang.
Radagaisus bersama suku Vandals, Suebi dan Alans pergi ke wilayah
Gaul/Galia tahun 406. Uldin yang dibantu oleh pasukan Romawi Timur
mengalahkan Radagaisus dalam mempertahankan Italia dan mengalahkan
pemberontak Goths yang dipimpin oleh Gainas. Tahun 408 Uldin mulai
memberontak kepada Romawi Timur. Namun banyak pasukannya yang memberontak karena
dibeli oleh Kaisar Romawi Timur. Kini kepemimpinan Huns berada di tangan
Attila. Tahun 447 Huns memulai serangan ke Romawi Timur dan berakhir
tahun 449 dengan penandantanganan Perdamaian Anatolius Ketiga. Selama
ini Huns berdampingan dengan Romawi Barat karena mereka menjalin
hubungan dengan Jenderal Flavius Aetius. Namun hubungan ini berubah pada
tahun 450 ketika Honoria, saudari Kaisar Romawi Barat meminta
pertolongan ke Attila dari ancaman senator dengan mengirimkan sebuah
cincin. Tahun 451 Huns menyerang Gaul/Galia bersama dengan Franks,
Goths, dan Burgundians kemudian mengepung Orleans. Romawi Barat di bawah
Jenderal Flavius Aetius bergabung dengan suku Franks yang lain dan
Visigoths di bawah pimpinan Theodoric menggempur suku Huns dalam
Pertempuran Chalons. Huns mengalami kekalahan. Tak lama kemudian tahun
453 Attila meninggal dan digantikan oleh anaknya Ellak. Tahun 454 Huns
digempur lagi oleh Ostrogoths dan Gepids yang dipimpin Theodemir pada
Pertempuran Nedao sehingga hancurlah kekuatan Huns dan mengalami
kemunduran. Huns kembali ke daerah di sebelah Utara Laut Hitam
Suku Ostrogoths
Setelah pada tahun 376 Ostrogoths bermigrasi ke Balkan, Ostrogoths
menjadi bagian dari Huns. Namun setelah mempersiapkan kekuatan,
Ostrogoths bangkit melawan Huns dipimpin oleh Theodemir di Pertempuran
Nedao tahun 454 dan menghabisi kekuatan suku Huns. Putra Theodemir,
Theodoric the Great yang selama ini dikarantina di Constantinople,
dibebaskan tahun 488 oleh Kaisar Byzantine, Zeno, untuk merebut Italia
dari Panglima Perang suku Jerman Odoakar. Tahun 493 Theodoric the Great
menguasai Ravenna dan membunuh Odoakar. Di bawah Theodoric, Ostrogoths
membangun kerajaan yang meliputi Italia, Sicilia dan Dalmatia. Mereka
juga membangun hubungan baik dengan saudara lamanya, Visigoths. Kekuatan
Ostrogoths mulai dipertimbangkan oleh Byzantine sehingga membentuk
koalisi dengan suku Franks yang dipimpin oleh Clovis I. Setelah
Visigoths kehilangan rajanya, Alaric II pada Pertempuran Vouille tahun
507 melawan Franks maka wilayah Visigoths jatuh ke tangan Theodoric the
Great. Ostrogoths mengalami puncak kejayaan dalam masa kepemimpinan
Theodoric the Great. Setelah wafatnya Theodoric the Great tahun 526,
Visigoths dan Ostrogoths berpisah lagi. Visigoths dipimpin oleh Amalaric
dan Ostrogoths dipimpin oleh cucu Theodoric the Great, Athalaric yang
kemudian direbut oleh pamannya Theodahad. Konflik ini membuat Ostrogoths
lemah sehingga dimanfaatkan oleh Kaisar Justinian I dari Byzantine
untuk menyerang. Tahun 535 di bawah Panglima Belisarius pasukan
Byzantine menyerang Ostrogoths. Byzantine berhasil merebut Roma dan
Milan kemudian tahun 540 ibukota Ostrogoths, Ravenna dapat direbut.
Ostrogoths kembali ke daerah Austria Selatan
Suku Visigoths
Setelah menjadi pengungsi di Dacia akibat serangan Huns tahun 376, di
bawah pimpinan Fritigern membangun kekuatan Visigoths. Tahun 378
Visigoths menyerang Kaisar Romawi Valens dan menewaskannya di
Pertempuran Adrianople. Sampai tahun 395 Visigoths dan Romawi berdamai.
Tahun 408 Honorius memicu peperangan dengan membantai 30.000 keluarga
barbarians. Alaric I raja suku Visigoths menyatakan perang. Tahun 410
Alaric I berhasil menguasai kota Roma sehingga ibukota Romawi dipindah
ke Ravenna. Sebelumnya tahun 409, kaisar Honorius meminta bantuan
Visigoths untuk mengimbangi suku Vandals, Suebi dan Alans di semananjung
Iberia atau Hispania. Akhirnya Visigoths menguasai semenanjung Iberia.
Visigoths memperkuat diri untuk melepaskan diri dari Romawi. Tahun 475
di bawah raja Euric, Visigoths dapat mendirikan kerajaannya sendiri.
Sampai pada tahun 507 kerajaan Visigoths diruntuhkan oleh suku Franks di
bawah pimpinan Clovis I dalam Pertempuran Vouille. Raja Visigoths,
Alaric II terbunuh dalam pertempuran itu. Penggantinya adalah Amalaric
yang masih kecil sehingga secara de facto Visigoths berada di bawah
kepemimpinan Theodoric the Great dari Ostrogoths. Tahun 554 Visigoths
berhasil merebut daerah dari suku Suebi di Barat Laut semenanjung
Iberia. Kerajaan Visigoths bertahan sampai tahun 711 ketika raja
terakhirnya Roderic (Rodrigo) terbunuh dalam Pertempuran Guadalete
melawan pasukan Muslim Umayah.
Suku Alamanni
Suku Alamanni berdiam di sebelah Utara sungai Main di Jerman. Mereka
mulai menyerang teritori Romawi di Gaul dan Italia Utara tahun 268.
Sebelumnya Alamanni dikalahkan oleh Kaisar Romawi Gallienus di
Pertempuran Milan tahun 259. Tahun 271 Alamanni berhasil mengalahkan
Kaisar Aurelian dan menginvasi Italia. Di tahun yang sama Aurelian
membalas kekalahan dari Alamanni dan mengusirnya dari Italia. Tahun 356
Alamanni kembali berhasil mengalahkan Kaisar Romawi Julian dalam
Pertempuran Reims. Setahun berikutnya Julian mengalahkan Alamanni dalam
Pertempuran Strassbourg. Akhirnya Kaisar Romawi Barat Gratianus
menuntaskan perlawanan Alamanni di tahun 378 dalam Pertempuran
Argentovaria. Tahun 406 bersama-sama suku-suku yang lain Alamanni
menyerang Romawi dan berdiam di Dataran Swiss. Tahun 496 Kerajaan
Alamanni sepenuhnya ditaklukan oleh Clovis I dari suku Franks.
Suku Bulgars
Pada awal abad ke-2 suku Bulgars bermigrasi dari Asia Tengah ke dataran
Eropa dan menempati daerah antara Danau Laut Kaspia dan Laut Hitam.
Antara tahun 351 sampai 389 suku Bulgars menyebrangi dataran Kaukasus
menuju daerah Armenia dan berasimilasi dengan penduduk setempat,
Armenians. Sebagian suku Bulgars juga ikut dalam penyerangan Huns ke
Eropa Tengah dan Barat. Setelah kemerosotan kekuatan Huns, Bulgars
kembali ke Eropa Timur dan Tenggara. Pada akhir abad ke-5 Bulgars
berperang melawan Ostrogoths sebagai aliansi Kekaisaran Byzantine.
Pertengahan abad ke-6 Bulgars terpecah menjadi 2: Kutrigur dan Utigur.
Di Barat Kutrigur jatuh dalam wilayah Avar dan menjadi berpengaruh
terhadap Kerajaan Khaganate. Utigur jatuh dalam kekuasaan Kerajaan
Gokturk tahun 568.
Suku Burgundians
Suku Burgundians semula menetap di dataran Skandinavia kemudian
bermigrasi ke dataran Eropa. Tahun 369 Burgundians membantu Romawi dalam
memerangi suku Alamanni. Setelah beberapa tahun Burgundian dikalahkan
oleh Fastida dari suku Gepids. Burgundians muncul kembali pada saat
Stilicho, Jenderal Romawi memerangi Alaric I dari Ostrogoths tahun
406-408. Kemudian Burgundians bermigrasi ke lembah sungai Rhein. Tahun
411 Gundahar, raja Burgundians yang bekerja sama dengan Goar raja Alans
mengancam Kaisar Romawi, Jovinus sehingga memperoleh beberapa daerah di
Eropa Barat. Kemudian Kaisar Honorius secara resmi menghadiahkan
daerah-daerah tersebut kepada mereka. Burgundians mulai memberontak dan
berakhir tahun 436 ketika Jenderal Romawi Flavius Aetius bersama dengan
pasukan Huns memerangi mereka. Tahun 437 raja Burgundians, Gundahar
meninggal dalam pertempuran. Tahun 443 Aetius mengampuni mereka dan
memberi daerah di kota Lyon. Raja baru mereka Gundioc atau Gunderic.
Sebagai aliansi dengan Romawi mereka bertempur bersama-sama dengan
Flavius Aetius dan suku Visigoths. Terutama sekali dalam memerangi
Attila dari suku Huns dalam Pertempuran Chalons tahun 451. Selain itu,
mereka membantu raja Visigoths Theodoric II dalam memerangi suku Suebi
tahun 455. Antara tahun 457 sampai 472 pemimpin-pemimpin Burgundians
terlibat intrik dengan penguasa di Roma. Ricimer dan Gundobad mengambil
tahta Avitus dan menggantinya dengan Majorian. Tak selang berapa lama
Ricimer membunuh Majorian. Kaisar selanjutnya Anthemius dibunuh oleh
Gundobad dan mengangkat Glycerius. Tahun 474 pengaruh Burgundians
berakhir dengan digantinya Glycerius oleh Julius Nepos. Tahun 500
Burgundians terlibat perang dengan Franks. Tahun 507 Burgundians dan
Franks bergabung untuk menggempur raja Visigohts, Alaric II. Saat itu
wilayah Burgundians meliputi Utara Italia, sebelah Barat Swiss dan
Prancis Tenggara. Tahun 543 mereka ditaklukan Franks yang dipimpin
Clovis I dan menjadi bagian dari Kerajaan Merovingian.
Suku Franks
Semula suku Franks tinggal di sebelah Utara dan Timur sungai Rhein.
Tahun 357 suku Franks menyebrangi wilayah Romawi. Tahun 358 Romawi
menerima mereka sebagai bagian dari Romawi. Akhir abad ke-5 mereka
memperluas wilayah termasuk Belanda sebelah Selatan sungai Rhein,
Belgia, dan sebelah Utara Gaul. Pada abad ke-5 beberapa suku kecil
Franks mendirikan kerajaan mereka di Cologne, Tournai, Cambrai. Raja
suku Franks Tournai, Childeric I berperang bersama-sama dengan Panglima
Wilayah Perang Romawi, Aegidius. Kemudian Childeric dan anaknya, Clovis,
memberontak kepada Romawi dan mengalahkan Panglima Perang mereka
Syagrius tahun 486/487. Clovis kemudian membunuh raja Franks Cologne,
Chararic dan raja Franks Cambrai, Ragnachar. Tahun 490-an Clovis sudah
menguasai seluruh suku Franks kecuali Repuarian Franks dan mendirikan
kerajaan Merovingian. Tahun 507 Clovis mengusir Visigoths Gaul Selatan
dalam Pertempuran Vouille. Kemudian Clovis membagi kerajaannya kepada
keempat anaknya. Tahun 534 anak-anak Clovis bersatu untuk mengalahkan
Burgundy. Setelah itu kerajaannya terpecah kembali menjadi 3 bagian:
Austrasia, Neustrasi, dan Burgundy. Tahun 613 suku Franks bersatu lagi
di bawah raja Chlothar II. Sejak tahun 687 setelah Pertempuran Tertry,
suku Franks mengalami kemunduran di mana rajanya tidak berkuasa dan
kekuasannya secara tidak langsung berpindah ke kepala Istananya. Tahun
751 Kepala Istana Pepin si Pendek menggantikan Childeric III, raja
terakhir Merovingian dan mendirikan kerajaan Carolingan.
Suku Lombard
Suku Lombard semula berdiam di mulut sungai Elbe. Sejak abad ke-2
suku-suku Jerman bergabung suku-suku yang lebih besar seperti Franks,
Alamanni, Bavarii dan Saxons. Dari tahun 166-489 tidak ada catatan
sejarah dari suku Lombard dikarenakan mereka berdiam di pedalaman Jerman
atau karena mereka bergabung ke suku yang lebih besar seperti Saxons.
Sekitar tahun 300 Lombard berkembang melawan Saxons di bawah raja
Agelmund. Pertengah kedua abad ke-4 suku Lombard mulai bermigrasi karena
panen yang buruk. Pada tahun 489 mereka bermigrasi dengan rute:
Scoringa, Mauringa, Golanda, Anthaib, Banthaib, Vurgundaib. Ketika
sampai di Vugundaib mereka diserang suku Bulgars dan raja Agelmund
tewas. Kekalahan ini membuat mereka bergabung dengan Huns untuk
sementara membangun kekuatan di bawah kepemimpinan Laimicho. Setelah
kuat mereka menyerang Huns dan menang. Tahun 540-an, Audoin memimpin
Lombard menyebrangi sungai Danube ke daratan Pannonia di mana mereka
menerima bantuan dari Byzantine untuk memerangi suku Gepids. Tahun 560
Lombard dipimpin oleh Alboin mengalahkan Gepids. Musim Gugur 568 Alboin
memimpin Lombard dan suku-suku lain seperti Bavarii, Gepids, Saxons dan
Bulgars menyerang Italia Utara karena mereka diusir dari Pannonia oleh
suku Avars. Tahun 569 mereka menguasai pusat Romawi di Italia Utara,
Milan. Tahun 572 mereka menguasai Italia dan mendirikan kerajaan mereka
dengan ibukota Pavia. Mereka kemudian mendirikan beberapa duchy (daerah
pemerintahan yang lebih kecil) di Friuli, Vicenza, Verona, Brescia,
Spoleto, Benevento. Tahun 572 Alboin terbunuh. Sampai tahun 584 para
duchy tidak memilih raja. Baru ketika ancaman datang dari suku Franks
mereka memilih cucu Alboin, Authari. Selama tahun 584 sampai 643 suku
Lombard terlibat beberapa kali pertempuran dengan Byzantine dan Franks.
Tahun 661 setelah kematian raja Airpert I, kerajaan Lombard dibagi 2
untuk anaknya Perctarit yang memimpin di Milan dan Godepert yang
memimpin di Pavia. Liutprand memimpin Lombard mulai tahun 712. Dia
membantu Charles Martel mengusir kaum Arab. Penggantinya Aistulf
berhasil merebut Ravenna tapi kemudian dikalahkan oleh suku Franks yang
dipimpin Pippin III. Raja terakhir Lombards adalah Desiderius. Dia
merebut kembali Ravenna dan mengakhiri kekuasaan Byzantine di Italia
Utara dan tahun 772 dia menguasai Roma. Paus Hadrian I kemudian meminta
bantuan Charlemagne dan mengalahkan Lombards di Pertempuran Susa dan
mengepung Desiderius di Pavia. Tahun 774 Lombards menyerah dan kekuasaan
Lombards sepenuhnya jatuh ke tangan Franks dengan rajanya Charlemagne.
Suku Saxons
Pada abad ke-2 suku Saxons berdiam di sebelah Utara sungai Elbe. Tahun
356 mereka disebutkan membangun aliansi bersama Magnentius yang menjadi
saingan Kaisar Julian di Gaul. Selama abad ke-4 dan awal abad ke-5
Saxons dikenal sebagai pembajak dan panglima perang di Gaul dan Britain.
Mulai tahun 555 Saxons terlibat perang dengan Franks di Jerman Utara.
Raja Franks Chlothar II akhirnya memenangi perang ini. Pada tahun 569
Saxons bersama dengan Lombard mereka memasuki Italia. Tahun 572 karena
terpecah belah mereka dikalahkan oleh Jenderal Romawi Mummolus.
Perdamaian terbentuk ketika kekuatan Saxons mulai bersatu kembali dan
menetap di Austrasia. Tahun 573 mereka pindah ke Gaul dalam 2 kelompok.
Beberapa Saxons sudah berada di Gaul sebelumnya. Tahun 463 raja Saxons
Eadwacer mengalahkan suku Angers. Beberapa tahun kemudian Saxons mulai
meninggalkan Gaul menuju Britain karena suku Franks mulai memperluas
kekuasaannya. Sebagian masih menetap di Gaul sebagai bagian dari
kerajaan Franks, Merovingian. Saxons bersama dengan suku-suku lain
seperti: Angels, Jutes, Frisians mulai bermigrasi ke Britanin ketika
kekuasaan Romawi mulai runtuh.
Suku Suebi
Sebagian besar suku Suebi sampai tahun 406 menetap di sebelah kanan
sungai Rhein. Kemudian bersama suku Vandals, Alans menyebrangi sungai
Rhein dan menuju ke Gaul Utara. Tahun 573 mereka kembali ke semenanjung
Italia. Tahun 409 dipimpin raja Hermeric, suku Suebi menuju semenanjung
Iberia. Mereka menetap di Barat Laut Hispania dan menjadi bagian dari
wilayah kekuasaan Romawi di bawah Kaisar Honorius tahun 438. Tahun 448
suku Suebi diperintah oleh raja Rechiar, cucu Hermeric. Tahun 456
Rechiar memulai peperangan dengan Visigoths, Burgundians dan Romawi.
Tahun 570 raja Visigoths, Leovigild mulai menyerang Suebi. Tahun 575
raja Suebi, Miro membuat perdamaian dengan Leovigild. Tahun 585 mereka
ditaklukan oleh kerajaan Visigoths dengan raja terakhir Suebi, Malaric.
Suku Vandals
Sejak abad ke-2 SM Vandals menetap di tanah Polandia. Vandals terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu Silingi dan Hasdingi. Selama Peperangan
Macromannic, Silingi menetap di Jerman dan pada abad ke-2 Hasdingi
dipimpin oleh raja Raus dan Rapt bergerak ke Selatan menyerang Romawi di
sungai Danube. Tahun 271 mereka berdamai dan Vandals menetap di Dacia
Barat dan Pannonia. Pada masa pemerintahan Constantine the Great, suku
Vandals diserang oleh raja Gothic, Geberic dan raja Vandals, Visimar,
tewas. Tahun 401 mereka dipimpin Godigisel bergerak ke arah Barat akibat
serangan suku Huns dan kelompok Silingi mulai bergabung lagi. Tahun 406
mereka bergerak memasuki Gaul dan mendapat perlawanan dari suku Franks.
Godigisel meninggal dalam sebuah pertempuran. Dengan bantuan suku
Alans, Vandals mengalahkan Franks dan menginvasi Gaul di bawah pimpinan
Gunderic. Tahun 409 mereka memasuki semenanjung Iberia. Mereka menerima
daerah Romawi dengan menjadi bagian dari Romawi. Hasdingi di sebelah
Barat Laut, Silingi di Selatan dan Alans di Barat. Tahun 426 Visigoths
mengalahkan Alans dan membunuh raja mereka sehingga tahta Alans
diberikan ke raja Gunderic. Vandals kemudian berpindah ke Afrika Utara
dan mendirikan kerajaan di sana. Tahun 430 Vandal menyebrangi Gibraltar
untuk menyerang Romawi. Selama 14 bulan mereka mengepun kota Hippo
Regius. Tahun 435 perjanjian damai dibuat. Tahun 439 Vandals mengambil
alih Carthage dan menjadikannya sebagai ibukota. Tahun 455 ketika
terjadi intrik politik di Roma di mana Kaisar Valentinian III dibunuh
oleh Petronius Maximus, Vandals menyerang dan menduduki Roma. Tahun 468
Vandals memulai peperangan dengan Romawi Timur. Tahun 476 mereka
berdamai. Huneric menggantikan ayahnya, Gunderic tahun 477. Pada tahun
523-533 terjadi perebutan tahta. Hilderic raja yang sah berperang dengan
anggota keluarga yang lain Hoamer. Ketika Hoamer kalah perang dari
bangsa Arab, kelompok Arianisme memimpin pemeberontakan dan sepupu
Hoamer, Gelimer dijadikan raja. Hilderic yang condong ke Katolik
ditumbangkan dan dibunuh tahun 533. Hal ini mengundang perang dengan
Byzantine yang Katolik. Tahun 533 Belisarius, panglima perang Byzantine
berhadapan dengan Gelimer. Vandals menang namun dua saudara dan
keponakannya, Ammatas, Tzazo dan Gibamund tewas dalam pertempuran. Tahun
534 Gelimer menyerah dan mulai saat itu Visigoths menjadi bagian dari
Byzantine.
Suku Avars
Suku Avars terbentuk di Asia Tengah pada jaman peradaban kuno (Classical
Civilization). Tahun 557 mereka sampai di daerah Utara Kaukasus dan
bekerja sama dengan Byzantine mengalahkan suku Bulgars. Tahun 562 mereka
menguasai padang rumput Ukraina dan pangkal sungai Danube. Kemudian
mereka mulai mendatangi daerah Balkan namun oleh Kaisar Byzantine,
Justinian I, mereka didorong ke Utara ke Jerman. Mereka kemudian
menginginkan daerah Carpathians namun suku Gepids telah menguasainya.
Tahun 567 mereka bergabung bersama Lombards mengalahkan suku Gepids dan
merayu Lombards untuk menetep di Italia Utara. Tahun 580 di bawah
kepemimpinan Bayan, Avars mendirikan supremasinya di Austria memimpin
suku Slavic, Hunno-Bulgars dan suku-suku kecil Jerman. Sebelumnya tahun
568 Avars merebut Dalmatia yang memotong jalur Byzantine ke Italia
Utara. Tahun 584 raja Avars selanjutnya, Bayan II menguasai Singidunum
dana Viminacium karena Byzantine menolak untuk menambah jumlah bantuan.
Tahun 590-an Avars mundur karena Kaisar Maurice melakukan kampanye di
Balkan. Tahun 626 kerjasama Avars dan Persians untuk mengepung
Constantinople gagal. Sekitar tahun 630-an the Great Khan Kubrat, raja
Bulgars, memimpin serangan kejutan bagi Avars dan mengakhiri kekuasaan
Avars di daratan Pannonia.
Suku Gepids
Tahun 260 bersama dengan Goths, Gepids menginvasi daerah Dacia. Pada
abad ke-4 di bawah raja Fastida, Gepids hampir memusnahkan suku
Burgundians. Tahun 375 mereka bergabung dengan Huns dan Ostrogoths.
Gepids dengan rajanya Ardaric berada di pihak Huns ketika terjadi
Pertempuran di Chalons tahun 451. Setelah Attila, raja Huns, meninggal
tahun 453 maka Gepids memberontak terhadap Huns dan mengalahkan Huns di
Pertempuran Nedao tahun 454. Kemenangan ini menempatkan Gepids di
dataran Carpathians. Permusuhan dengan Ostrogoths muncul kembali. Tahun
504 mereka diusir oleh Theodoric the Great, raja Ostrogoths. Tahun 537
mereka memulihkan kekuatan dan menetap di Beograd. Sirmium dijadikan
ibukota kerajaan Gepids dengan rajanya Cunimund. Tahun 546 Byzantine
yang beraliansi dengan Lombards berusaha mengusir Gepids dari tanahnya.
Tahun 552 mereka mengalami kekalahan yang buruk di tangan Alboin, raja
Lombard dan sepenuhnya ditaklukan oleh Lombards tahun 567.
Suku-suku yang lain tidak dijelaskan di sini karena pengaruhnya
terhadap sejarah dan kontribusinya dalam jaman perpindahan bangsa-bangsa
relatif kecil. Suku-suku yang tak dijelaskan antara lain: Angels,
Frisians, Jutes, Magyar, Slavic, dan Viking.
0 komentar:
Post a Comment