Saat
pergantian abad ke-14 SM, sebuah kerajaan baru muncul di Asia Kecil (sekarang
Turki) dan menantang kekuasaan Mesir di Timur Tengah. Kerajaan Hittit masih
relatif kurang dikenal oleh para sejarawan masa kini, tetapi yang jelas rakyat
Hittit telah menggunakan senjata yang terbuat dari besi saat orang Mesir dan
hampir semua bangsa lainnya masih menggunakan perunggu untuk membuat senjata.
Ketika bangsa Hittit mulai bersaing dengan Mesir untuk menguasai wilayah yang
sekarang adalah Israel dan Lebanon, pihak Mesir memutuskan untuk melakukan
serangan mematikan terhadap kerajaan baru tersebut. Firaun Mesir, Ramses II
merekrut pasukan yang terdiri dari 20.000 orang, meliputi pasukan infanteri dan
kereta perang. Ramses II berhadapan dengan 8.500 pasukan infanteri Hittit dan
10.500 pasukan kereta perang (orang Hittit membawa 3.500 kereta perang ke medan
pertempuran).
Pertempuran
berlangsung di sebelah tenggara Kadesh, di atas Sungai Orontes di Suriah. Pada
mulanya, orang Hittit tampak lebih unggul. Serangan awal mereka dengan kereta
perang membuat bingung pihak Mesir, dan orang Hittit berhasil menembus
perkemahan utama pasukan Mesir. Pasukan Hittit banyak yang menghabiskan waktu
untuk menjarah barang-barangdi perkemahan itu sehingga hal ini memungkinkan
pasukan Mesir mempunyai waktu untuk menata kembali kekuatan mereka. Pertempuran
yang berdarah ini berakhir seimbang dengan hasil yang tidak jelas. Ramses II
memcatat pertempuran ini secara rinci pada monumen-monumen dan batu-batu
pemujaan (obelisk). Tetapi, catatannya tidak memperhatikan fakta bahwa Kadesh
meninggalkan banyak persoalan sebagaimana sebelumnya: sebuah wilayah tak
berpenghuni di antara Kerajaan Hittit yang kuat di sebelah utaranya, dan
Kerajaan Mesir yang mengagumkan di sebelah selatannya. Pertempuran Kadesh
membentuk sejarah dunia karena membiarkan tanah tak berpenghuni itu tetap utuh.
Di wilayah ini (sekarang adalah Lebanon, Suriah, dan Israel) kemudian terbentuk
sebuah kerajaan kecil (kebalikan dan kerajaan yang besar-besar). Kerajaan-kerajaan
kecil ini menghasilkan berbagai penemuan yang penting bagi masa depan dunia.
Sebagau contoh, Kerajaan Funisia yang terletak di Lebanon yang sekarang,
menciptakan rangkaian huruf pertama di dunia (21 huruf) dan Kerajaan Yehuda dan
Israel mengembangkan agama monoteisme yang pertama.
0 komentar:
Post a Comment