This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, September 16, 2012

Sejarah Berdirinya Inggris

Kedatangan bangsa Anglo, Saxon, dan Juta ke Inggris pada abad ke-5 dan ke-6 membentuk satu bangsa baru, yaitu Inggris yang mengusai Britania.

Bangsa Romawi meninggalkan Britania sekitar tahun 410. Penduduk Britania yang telah ‘diromawaikan’ merasakan bangkit lagi. Pada tahun 446, raja tertinggi Britania, Vortigern, mengundang sejumlah orang Saxon Jerman dari Rheinland ke Britania sebagai tentar bayaran untuk mendukungnya dalam perang melawan orang Pict. Bangsa Saxon unjuk kekuatan di bagian tenggara. Namun, antara tahun 500 hingga 539, kemajuan mereka dibendung oleh orang Briton (penduduk asli Inggris) yang dipimpin oleh Raja Arthur. Setelah pertempuran besar pada tahun 552, bangsa Saxon mulai mengambil alih bagian selatan dan tengah Inggris. Banyak orang Briton terbunuh atau kehilangan tanah. Kemudian, mereka berpindah ke Wales, Cornwall, Irlandia, Skotlandia, dan Brittany di Perancis, serta Spanyol bagian barat-laut.
Kelahiran Inggris
Pada masa puncak penyerbuan Jerman, banyak orang Jerman berpindah ke Inggris. Selam abad ke-6 dan ke-7, mereka perlahan mendiami negeri ini. Berbagai kota, desa, dna pertanian Inggris ditinggalkan. Gereja Kristen Celtik juga ikut mengalami kemunduran. Orang Jerman membawa pola pertanian dan kepemilikan baru. Sejumlah suku penyembah berhala kemudian perlahan membentuk beberapa kerajaan. Akhirnya terbentuklah tujuh kerajaan:
1.    Anglia Timur (diperintah oleh orang Anglo)
2.    Mercia (diperintah oleh orang Anglo)
3.    Northumbria (diperintah oleh orang Anglo)
4.    Essex (diperintah oleh orang Saxon)
5.    Sussex (diperintah oleh orang Saxon)
6.    Wessex (diperintah oleh orang Saxon)
7.    Kent (diperintah oleh orang Juta)

Pada tahun 597, Roma mengirim Agustinus untuk menyebarkan agama Kristen kepada bangsa Saxon. Namun pada tahun 620, orang Saxon kembali menyembah berhala. Mereka kembali memeluk agama Kristen berkat misi yang dilakukan oleh orang Kristen Celtik. Ketujuh kerajaan itu kerap saling berperang untuk memperoleh kekuasaan dan meraih gelar Bretwalda (penguasa Britania). Pada abad ke-7, para raja Northumbria, yaitu Edwin, Oswald, dan Oswy, berhasil meraih kekuasaan tertinggi. Diikuti oleh Raja Mercia, yaitu Ethelbald dan Offa pada abad ke-8, Egbert dari Wessex merupakan raja dari Inggris bersatu pada tahun 829.
Perebutan Kekuasaan
Tahun-tahun Penting
446
Kedatangan tentara bayaran Juta yang dipimpin oleh Hengist dan Horsa
Mulai 560
Imigrasi besar-besaran bangsa Anglo-Saxon
597
Kedatangan Agustinus untuk mengubah bangsa Anglo-Saxon
793
Bangsa Viking pertama tiba di biara Lindisfarne
Mulai 870
Imigrasi bangsa Denmark ke Danelaw
871-889
Alfred yang Agung menjadi Raja Wessex
1013
Denmark memerintah seluruh Inggris
1066
Bangsa Norman yang dipimpin oleh Duke William, menaklukkan Inggris
Pada tahun 789, bangsa Viking pertama tiba di Inggris. Di pertengahan abad ke-9, mereka mulai bermukim. Ketika Alfred yang Agung menjadi Raja Wessex pada tahun 871, bangsa Viking mengancam akan menaklukkan kerajaan. Alfred melakukan sembilan kali peperangan melawan mereka hanya dalam kurun waktu satu tahun. Ia akhirnya menaklukkan bangsa Viking pada tahun 878 dan memaksa mereka menandatangani Perjanjian Wedmore, yang membagi Inggris menjadi dua, yaitu Saxon di barat dan Danelaw di timur. Alfred adalah pembuat undang-undang, cendekiawan, dan raja yang adil. Pada masa pemerintahannya, berbagai teks diterjemahankan ke dalam bahasa Inggris. Kronik Anglo-Saxon, sebuah karya sejarah penting, mulai ditulis. Pada tahun 940, Danelaw direbut kembali dari tangan orang Denmark. Inggris dipersatukan kembali di bawah kekuasaan Edgar (959-975). Namun pada tahun 1013, orang Denmark kembali, dan Inggris diperintah hingga tahun 1035 oleh bangsa Denmark yang dipimpin Canute yang Agung. Terjadi kerja sama yang baik antara bangsa Denmark dan Saxon pada masa Edward the Confessor. Pada tahun 1066, Harold II, yang baru saja memerangi para penyerbu Norwegia di Yorkshire, dikalahkan oleh para penyerbu Norman yang dipimpin oleh William sang Penakluk, Duke of Normandia.

Sejarah Amerika Utara (500-1492)


Kota-kota pertama Amerika Utara muncul di lembah Mississippi pada abad ke-8. Di Colorado, orang Anasazi membangun desa yang disebut pueblo.
Tahun-tahun Penting
300
Pertumbuhan Kebudayaan Anasazi, Mogollon, dan Hokokam.
700
Pembangunan pueblo dimulai di wilayah barat-daya
800
Pertumbuhan pertanian di banyak kebudayaan
800
Pendirian kota-kota pertama di Mississippi
1000-1200
Kebudayaan barat-daya dan Mississippi mencapai puncak kebudayaan
1300
Kemunduran Kebudayaan Anasazi, Mogollon, dan Hokokam
1450
Kota-kota Mississippi ditinggalkan
1500
Orang Eropa mulai tiba di pantai timur
Kota-kota asli pertama Amerika Utara muncul di sepanjang Sungai Mississippi dan Ohio di negeri yang sekarang menjadi Amerika Serikat. Dikenal sebagai kebudayaan Kuil Gundukan, setiap kota memiliki satu alun-alun pusat dengan gundukan tanah berbentuk 20 bujur sangkar di sekelilingnya. Di atas gundukan tanah ini terdapat kuil-kuil bagi orang-orang mati. Sebuah alun-alun dikelilingi oleh pagar kayu. Di luarnya, sekitar 10.000 orang tinggal di rumah-rumah panjang dengan tembok yang terbuat dari lumpur kering dan beratapkan jerami. Penduduk berdagang di sepanjang sungai, kemungkinan membawa tembaga dari Wisconsin ke Meksiko. Mereka berburu untuk mendapatkan daging. Mereka juga menjadi petani yang menanam jagung, bunga matahari, buncis, dan labu. Mereka berperang dengan suku-suku seperti Algonquin. Mereka pertama menggunakan busur dan panah pada tahun 800. Kebudayaan Kuil Gundukan mencapai puncak pada abad ke-12, tetapi kemudian lenyap secara misterius pada tahun 1450. Di tempat lain, berbagai kebudayaan yang memiliki desa yang menetap berkembang.
Orang rimba Amerika di sebelah timur merupakan petani, pemburu, dan pedagang. Penduduk lembah Amerika, yang biasanya merupakan para pemburu banteng yang hidup berpindah-pindah, mulai membangun desa-desa pertanian di tepi sungai sekitar tahun 900. Di pantai Pasifik, ada banyak suku yang hidup sebagai peramu, pemburu, dan nelayan. Beberapa di antaranya telah hidup di desa yang menetap dan memiliki masyarakat yang cukup maju. Jauh di utara, suku pemburu Inuit bahkan telah berdagang dengan bangsa Viking sekitar tahun 1000. Suku-suku Cree, Chippewa, dan Algonquin di Kanada, tinggal dekat dengan alam dan jarang melakukan kontak dengan orang asing maupun pedagang.
Kebudayaan Pueblo
Di kawasan barat-daya, beberapa kebudayaan berkembang antara tahun 700 hingga 1300, di antaranya adalah Anasazi, Hokokam, dan Mogollon, pengdahulu orang Hopis modern. Mereka merupakan suku pedagang-petani yang hidup di kota-kota kecil. Setelah tahun 700, orang-orang ini pindah dari ‘rumah-rumah parit’ (lubang-lubang besar yang digali dan diberi atap) ke gedung-gedung besar bertingkat yang dihuni oleh banyak anggota masyarakat, beberapa di antaranya dihuni hingga 250 orang. Mereka membangun saluran pengairan serta bergantung pada ‘penjaga langit’, yaitu para dukun yang meramalkan hujan. Pada tahun 1300, kebudayaan unik ini lenyap.

Pertempuran Hastings

Inggris di puncak kekuasaannya pada abad ke-19 mengendalikan kerajaan terbesar yang pernah dikenal dunia. Namun, semasa Kekaisaran Romawi berkuasa, Inggris hanyalah sebuah wilayah di perbatasan yang belum dijamah. Bengsa-bangsa Celtik yang tinggal di Kepulauan Britania amat sangat mandiri, namun, tak diragukan lagi, mereka yang berdiam di wilayah yang sekarang bernama Kerajaan Inggris tunduk kepada bangsa Romawi sampai abad ke-5, dan kepada bangsa Anglo-Saxon setelahnya. Menjelang abad ke-5, bangsa Viking juga mendirikan tempat berpijak. Akhir abad ke-9, Anglo-Saxon berkuasa dan mereka memerintah dari tahun 828 hingga 1066, kecuali selama jangka waktu 26 tahun ketika Kepulauan Britania berada di bawah kekuasaan Denmark.

Tahun 1066, Raja Harold II (1027-1066) menggantikan ipar lelakinya, Edward di Penerima Pengakuan Dosa (1002-1066) sebagai Raja Inggris. Edward sudah menjanjikan takhta kepada Harold secara terbuka, namun ini bukan sebuah pergantian takhta yang mudah. Saudara tiri Edward, William Duke of Normadia (1027-1087), juga menuntut gelar itu dengan menunjukkan bukti bahwa Harold juga sudah berjanji akan mendukung ia sebagai raja Inggris.
William menghimpun pasukan yang terdiri atas prajurit-prajurit Normandia dan Perancis, menyeberangi Selat Channel dari Normandia, yang berada di sebelah utara Perancis, dan menyerbu Inggris. Harold, yang gagal mengacaukan pendaratannya, berhadapan dengan William dalam pertempuran Hastings pada 14 Oktober 1066. Laskarnya, yang maju dengan berjalan kaki, tidak sebanding dengan pasukan Normandia yang bersenjata lengkap, yang menyerbu dengan menunggang kuda. Pasukan berkuda William juga memperdaya pasukan Saxon yang berjalan kaki; dan, di penghujung hari, Harold serta banyak perwiranya tewas, sementara itu laskarnya dikalahkan.
Pada hari Natal, William dinobatkan sebagai Raja Inggris, yang kemudian dikenal sebagai William sang Penakluk. Walaupun kemudian Napoleon dan Hitler mencoba mengulangi kemenangan yang sangat penting tersebut, William merupakan orang terakhir dalam sejarah yang memimpin invasi kemenangan ke Inggris dengan kekuatan bersenjata.
Dengan penaklukkan Normandia, Inggris terbuka pada pengaruh-pengaruh seni dan sastra Eropa. Walaupun Inggris mempertahankan bahasanya, Inggris menyaring dann mengadopsi seni dan sastra terbaik yang ditawarkan Eropa. Ini merupakan dasar peradaban Inggris yang akan merupakan pusat penciptaan dan tanda Amerika Utara.