Sunday, June 24, 2012

Bangsa Arya India


Sekitar 1.500 tahun SM, bangsa Arya sebagai pejuang dan gembala yang tangguh, berpindah ke selatan menyeberangi Pegunungan Hindu Kush untuk berdiam di anak benua India.

Bencana alam berupa musim kemarau atau wabah penyakit, atau perang saudara memaksa bangsa Arya meninggalkan kampung halaman di Rusia selatan. Mereka menyebar ke Anatolia, Persia, dan India. Mereka hidup dalam rumah-rumah kayu di desa terpencil, tidak seperti penduduk kota yang tinggal dalam rumah-rumah berbatu bata di lembah Sungai Indus.
Bangsa Arya di India
Orang Arya mengukur kekayaan dari jumlah ternak yang dimiliki. Sekalipun tidak semaju penduduk asli India, mereka lebih tangguh. Mereka dikenal sebagai prajurit dan penjudi, senang memakan daging sapid an minum anggur serta menyukai music, tari, dan perlombaan balap kereta perang. Perlahan, mereka pun menetap dan mengadopsi banyak cara hidup penduduk asli India, yaitu menjadi petani dan pandai besi. Padi adalah salah satu tanaman yang dibudidayakan. Sebelumnya, bangsa Arya tidak mengenal padi, walaupun padi telah ditanam di lembah Sungai Indus.
Kebudayaan Hindu
Penggunaan pajak dan system irigasi memungkinkan bangsa Arya menghasilkan cukup panen guna menopang kota besar. Pada 500 SM, terdapat 16 kerajaan besar di India utara. Kerajaan terkuat adalah Maghada. Maghada adalah tempat kelahiran Kekaisaran Maurya dan dua agama baru, Jain dan Buddha. Bangsa Arya tidak mengenal system tulisan. Seperti banyak bangsa kuno, mereka menurunkan sejarah dan keyakinan keagamaan secara lisan. Tradisi yang disebut Wedha (Kitab Pengetahuan) baru ditulis di kemudian hari. Kitab tertua adalah Rig-Weda, kumpulan lebih dari 1.000 himne, yang disusun dalam bahaa mereka, Sansekerta. Sebagian besar dari yang kita ketahui tentang kehidupan bangsa Arya pada zaman kuno berasal dari kitab Weda, kitab kuno orang Hindu. Tidak seperti agama lainnya, Hinduisme tidak dimulai oleh seorang pengajar. Kepercayaan dikumpulkan secara perlahan seiring perjalanan waktu.

0 komentar:

Post a Comment