Thursday, June 28, 2012

Pertempuran Salamis


Xerxes (519-465 SM) menggantikan ayahnya, Darius I (556-486 SM) sebagai raja Persia. Marah karena kekalahan di Marathon, Xerxes merencanakan sebuah invasi besar-besaran yang akan menelan Athena dan seluruh Yunani. Ia memimpin sebuah pasukan Persia yang besar (beberapa sejarawan memperkirakan pasukannya berjumlah 300.000 orang) melewati Turki, menyeberangi Hellespont, dan memasuki Yunani melalui Thrace dan Macedonia. Pasukannya dipasok dari sebuah armada yang membawa makanan bagi orang Persia yang memakan daging (orang Yunani vegetarian).
Xerxes dan pasukannya sempat terhambat di Thermopalayae, sebuah celah pegunungan sempit sebelah utara Athena. Di sana, sekitar 300 pejuang Sparta bertarung dalam sebuah pertempuran panjang untuk memperlemah pasukan Persia dan berhasil menunda laju pasukan Persia dan menimbulkan banyak korban dan pihak penyerbu. Ketika Persia akhirnya bisa menerobos dan membunuh pasukan pertahanan di Thermopalayae, tampaknya Yunani seolah-olah telah dikalahkan. Xerxes tak lama kemudian menduduki Athena dan telah siap untuk menaklukkan daerah lainnya di Yunani.
Akan tetapi, orang Yunani mempunyai sebuah senjata baru, yaitu kapal trireme yang telah dikembangkan selama sepuluh tahun sejak pertempuran Marathon. Ketika Xerxes memasuki Athena, ia mendapati sebuah kota yang ditinggalkan, karena armada Athena telah mengungsikan mayoritas penduduknya dan membawa mereka ke Pulau Salamis di sebelah selatan. Panggung telah disiapkan untuk pertempuran laut yang akan menegaskan penaklukkan Persia atas Yunani atau membuat seluruh peristiwa ini kembali dipertanyakan.
Xerxes menaruh sebuah singgasana di atas sebuah bukit yang bisa melihat ke arah teluk. Armadanya yang terdiri dari 1.000 galley (perahu besar) Persia memasuki teluk dan berhadapan dengan 370 perahu trireme Yunani. Pertempuran tersebut berlangsung sepanjang hari. Orang Yunani mampu bertahan dan memenangkan pertempuran karena dua faktor: pertama, orang Yunani menggunakan api sebagai senjata untuk membakar kapal-kapal Persia. Kedua, karena orang Yunani lebih tahu daerah perairan ini, sehingga mereka mampu mengungguli maneuver musuh mereka dalam pertarungan antar-perahu jarak dekat. Pada akhir hari itu, Xerxes menyaksikan armada Persia yang hancur dan kalah mundur.
Karena armadanya kekurangan pasokan, Xerxes akhirnya mundur dari Athena dan Yunani. Ia kembali ke Asia Kecil, walaupun ia meninggalkan kekuatan Persia yang cukup besar, namun pada musim semi berikutnya dikalahkan secara telak oleh orang Yunani. Kombinasi pertempuran Marathon dan Salamis mengakhiri semua kemungkinan pengambilalihan Yunani oleh Persia.

0 komentar:

Post a Comment