Wednesday, June 6, 2012

Sejarah Berdirinya Kota Roma

Dari segi politik, Kekaisaran Romawi mungkin merupakan sebuah pemerintahan yang paling signifikan dalam sejarah dunia Barat sebelum abad ke-19, dan boleh jadi untuk selamanya. Kekaisaran ini mencakup seantero Eropa Barat, dari suatu wilayah yang kini menjadi Skotlandia sampai Gibraltar. Dari Rheinland, bagian barat Jerman, sampai ke Laut Hitam, Turki, dan semua wilayah Afrika utara. Dari Laut Mediterania sampai Gurun Sahara. Memang, setiap pantai yang dilintasi air Laut Mediterania merupakan teritori Romawi.
Organisasi politik Romawi, kesusantraan Romawi, dan bahkan abjad Romawi, amat sangat mempengaruhi budaya-budaya yang lahir sesudahnya di Eropa maupun Amerika. Dan, pengaruh-pengaruh ini masih dapat dilihat sampai hari ini. Meskipun demikian, sebelum ada sebuah Kekaisaran Romawi, sudah ada Roma, sebuah kota di bagian barat semenanjung Italia. Sudah lama berkembang sebuah legenda yang mengatakan bahwa Roma didirikan pada tahun 753 SM, sebuah fakta yang diteguhkan dengan adanya bukti arkeologi.
Konon menurut legenda, ada dua kakak beradik, Amulius dan Askanius, yang menjadi raja Lavinikum (kini Italia tengah). Amulius membunuh Askanius termasuk putra-putranya dan ia menuntut haknya untuk naik takhta. Rencana ini berhasil ketika putrid Askanius, Rhea Silvia, melahirkan dua anak kembar laki-laki. Amulius memerintahkan agar Silvia dipenjarakan dan kedua anak kembarnya dibuang ke Sungai Tiber. Walaupun demikian, kedua anak tersebut bertahan hidup dan kemudian mereka disusui oleh seekor serigala betina. Seorang penjaga ternak menemukan anak-anak itu dan “menyelamatkan” mereka dari asuhan serigala. Bersama-sama istrinya, ia menamai mereka Romulus dan Remus, dan keduanya diasuh hingga dewasa. Pada, atau sekitar, tahun 753 SM, kedua kakak-beradik itu mendirikan sebuah kota baru di Bukit Palatinus, di mana kini berdiri kota Roma. Akan tetapi, mereka sering bertengkar, yang diakhiri dengan tewasnya Remus di tangan Romulus.
Kota tersebut, yang sekarang dinamai Roma yang diambil dari nama Romulus, menjadi sangat penting, Romulus menjalankan kebijakan untuk membangun kekaisaran. Caranya, ia merebut tanah-tanah di sekitarnya dengan paksa atau dengan menaklukannya. Ini merupakan awal dari sebuah kekaisaran yang berlangsung selama seribu tahun.

Bangsa Etruskan
Bangsa Etruskan, yang kerajaannya disebut Etruria, hidup dalam satu kelompok negara-kota yang terbentuk sekitar 800 SM. Mereka terdiri atas petani, pengrajin logam, pelaut, dan pedagang, Bangsa Etruskan menyukai music, permainan, dan perjudian. Mereka sangat dipengaruhi oleh bangsa Yunani, mengadopsi abjad Yunani, mengenakan himaton (jubah), dan menyembah para dewa Yunani. Banyak cara hidup mereka diambil alih orang bangsa Romawi. Akhirnya, orang Romawi juga mengambil alih kebudayaan gaya Yunani sebagai kebudayaan utama mereka.

Para Raja Romawi
Para raja Romawi mengenakan toga dengan bingkai ungu. Dalam prosesi, para raja didahului oleh para pembawa panji yang membawa sebuah fascesi (setangkai kayu dan kapak), yaitu simbol kekuasaan yang mewakili hak raja untuk memerintah semua orang, dimana tangkai kayu melambangkan hukuman, sementara kapak mewakili kehidupan dan kematian.
Legenda mengisahkan ada tujuh raja yang memerintah Roma selama 240 tahun. Para raja tidak memiliki kekuasaan mutlak. Mereka harus menghadapi satu majelis bangsawan dengan pengaruh semakin besar seiring waktu.
Majelis memiliki suara untuk memilih raja maupun menentukan apa yang dapat dilakukan raja, khususnya dalam hal peperangan. Para raja membentuk tentara untuk mempertahankan Roma. Terjadi perdebatan antara para raja dengan kaum patrician (keluarga terkemuka). Para raja mewakili cara-cara lama, sementara kota Roma harus berubah. Kelompok elite baru yang terdiri atas kaum patrician ahirnya menggulingkan monarki pada 509 SM, dan mendeklarasikan Roma sebagai sebuah republik. Roma menjadi republik pertama dalam sejarah dunia. Bangsa Romawi tidak bermaksud untuk menjadi kekuatan imperialis raksasa. Mereka hanya ingin melindungi diri dan memerangi tetangga yang ikut campur tangan dalam permasalahan mereka. Namun, dalam kurun waktu 500 tahun, Roma kemudian menjadi pusat dunia Barat. Roma mengambil alih peran Yunani.

0 komentar:

Post a Comment