Wednesday, June 6, 2012

Piramida Giza

Tidak lengkap berbicara piramida tanpa membahas Giza. Inilah kompleks terhebat di kawasan Nicropolis–Kota Perkuburan–Memphis. Piramida tersebut masuk dalam “Delapan Keajaiban Dunia”, yang menakjubkan dari sisi desain serta mampu bertahan lebih dari 5.000 tahun.
Kompleks yang dibangun Firaun Khufu yang merupakan firaun kedua dari dinasti keempat Mesir kuno itu memiliki luas sekitar 13 hektare. Di dalamnya ada tiga piramida utama yang dibangun anak cucu Firaun Snefru. Snefru dikenal dengan Piramida Bengkok-nya di Dahshur.
Di antara tiga piramida utama itu, yang tertinggi dibangun Firaun Khufu alias Cheops (2589-2566 SM). Saat dibangun, tingginya 146 meter. Tapi, kemudian runtuh di bagian ujungnya sehingga tinggal 136 meter. Bagian ujung itu kini dipasangi kerangka besi berbentuk ujung piramida yang hilang untuk menunjukkan ketinggian sesungguhnya.
Piramida kedua dibangun Chefren alias Khafra (2558-2532 SM), anak Khufu dan firaun keempat dari dinasti keempat Mesir kuno. Tingginya 136 meter. Lebih rendah 10 meter dari milik ayahnya. Tapi, karena piramida itu di atas dataran yang lebih tinggi, secara kasatmata terlihat lebih tinggi dari piramida pendahulunya.
Tampaknya, Firaun Chefren bimbang untuk lebih meninggikan piramidanya disbanding piramida ayahnya. Tapi, dia segan kepada ayahnya. Jalan tengahnya, dia membuat piramida lebih rendah daripada piramida ayahnya namun dengan fondasi lebih tinggi. Karena itu, hasilnya tetap saja terlihat lebih tinggi.
Piramida ketiga dibangun Menkaura atau Menkhaure (2532-2503 SM), anak Chefren dan cucu Khufu. Dia adalah firaun kelima dari dinasti keempat Mesir kuno. Tinggi aslinya “hanya” 66,5 meter. Tapi, kemudian bagian atasnya runtuh sehingga tinggal 62 meter.
Di kompleks Piramida Giza juga ada enam piramida berukuran lebih kecil sebagai makam istri-istri raja dan ibunya. Tiga piramida di sebelah Piramida Menkhaure, tiga lainnya di sebelah Piramida Khufu. Salah satunya makam ratu Hethepheres yang tak lain adalah istri Firaun Snefru atau ibu Firaun Khufu. Piramida itu dibangun karena Piramida Dahshur yang disediakan untuk makam sang ibu mengalami masalah desain. Dan, memang terbukti hancur lebih dulu.
Proses pembangunan piramida itu masih kontroversial, sekaligus menakjubkan banyak pihak. Terutama Piramida Khufu yang paling tinggi dengan ruang raja alias King’s Chamber yang dibuat dari batu granit utuh seberat puluhan ton.
Dalam wacana umum di kalangan arkeolog, dipercaya bahwa Piramida Khufu dibangun selama lebih dari 20 tahun, hampir sepanjang masa kekuasaannya. Dia mengerahkan tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang yang bekerja secara bergantian, dibantu tak kurang dari 20 ribu binatang ternak. Binatang-binatang itu dimanfaatkan untuk menarik batu-batu besar seberat 2,5 ton sampai 15 ton, yang tidak mungkin dilakukan tenaga manusia.
Karena itu, pembamgunan sebuah piramida benar-benar merupakan proyek raksasa yang luar biasa menakjubkan. Baik sari segi jumlah pekerja yang terlibat maupun jumlah batu yang dipakai untuk menyusunnya. Batu yang digunakan diperkirakan berjumlah 2,3-2,5 juta, bergantung ukuran piramidanya. Sebab, ukuran batu di bagian bawah lebih besar dibanding di bagian atas.
Yang di bawah berfungsi sebagai fondasi sehingga harus berukuran lebih besar dan lebih kuat. Setiap blok batu berukuran lebar 1 meter, panjang 2,5 meter, dan tinggi 1,5 meter. Bobot setiap batu mencapai 6,5-10 ton. Di lapisan yang lebih tinggi, bobotnya lebih rendah, sekitar 1,3 ton, dengan ukuran 1 X 1 X 0,5 meter. Biasanya, para ahli arsitektur pada zaman Mesirmkuno menyebut bobot rata-rata batu itu 2,5 ton. Jadi, bila dikalikan jumlah batu penyusun piramida 2,5 juta buah, bobot kira-kira Piramida Khufu 6,25 juta ton.
Tentu, itu membawa konsekuensi desain yang luar biasa, mulai kekuatan tanah pendukung, fondasi, jenis batu yang dipakai, ukuran dan kepadatannya, sampai bentuknya agar tidak mudah runtuh sebelum waktunya. Juga, tingkat kesulitan dalam pembuatan. Ternyata, semua itu bisa diatasi dengan baik oleh arsitek Piramida Giza, Memiunu, yang masih cucu Firaun Snefru dari Pengeran Nefermaat. Tidak sia-sia Snefru bereksperimen dengan Piramida Bengkok-nya di Dahshur.
Karena itu, untuk membangun Piramida Giza, kawasan yang dipilih adalah gunung kapur Giza. Ada empat alasan yang melandasinya.
1.    Berhitung pada kemampuan atau daya dukung lahan terhadap beban piramida yang demikian berat.
2.    Sebagai tambang bahan baku untuk piramida dengan cara memotong-motong bukit kapur itu dalam bentuk balok batu berukuran tertentu. Kesamaan jenis batu dengan lahan tempat piramida tersebut membuat hitungan konstruksi menjadi lebih sederhana dan terjamin.
3.    Pemilihan dataran tinggi membuat piramida terbebas dari banjir tahunan Sungai Nil yang selalu meluap menggenangi daerah luas. Terutama sebelum ada Bendungan Aswan.
4.    Tempat itu adalah kawasan barat Sungai Nil yang memang dipersyaratkan bagi kawasan pemakaman para penyembah Amun Ra atau Dewa Matahari.

0 komentar:

Post a Comment