Thursday, June 28, 2012

Republik Romawi


Pada masa ini, Roma diperintah oleh kaum patricia (kelas penguasa). Mereka memperluas kepentingan Romawi, awalnya ke Italia, lalu ke seluruh kawasan Laut Tengah.
Terjadinya pertikaian antara kaum patricia dan plebeia (orang biasa), mendorong penulisan undang-undang dan pengakuan pengaruh kaum plebeia dalam pemerintahan. Ini membentuk tulang punggung Republik Romawi. Untuk bertahan dari serangan, bangsa Romawi terlibat dalam sejumlah perang. Pada tahun 270 SM, mereka berhasil menguasai sebagian besar daerah di Italia. Romawi terlibat bentrokan dengan Kartago akibat sengketa dagang di Laut Mediterania. Perang Punik kemudian berkobar selama 60 tahun. Selama periode ini, Kaisar Kartago, Hannibal, memimpin pasukan menyeberangi Pegunungan Alpen untuk menyerbu Italia. Hannibal meraih sejumlah kemenangan. Namun, Publius Cornelius Scipio, Jenderal Romawi yang pemberani, menyeberangi Afrika untuk menyerang Kartago dan memaksa Hannibal kembali ke negerinya. Scipio akhirnya mengalahkan bangsa Kartago. Bangsa Romawi segera mendirikan kota-kota baru. Mereka member ketentraman dan kemakmuran serta kewarganegaraan Romawi kepada penduduk taklukkannya yang mau bekerja sama. Pada tahun 44 SM, bangsa Romawi telah menguasai Spanyol, Perancis, wilayah Eropa di selatan Sungai Danube, Anatolia, dan Afrika utara. Dengan demikian, dalam kurun waktu kurang dari 200 tahun, bangsa Romawi menjadi kekuatan dominan di Eropa.
Akhir Republik
Pada tahun 100 SM, terjadi pertikaian antara kaum patricia dan plebeia. Pihak militer membuka lowongan bagi para warga yang tidak memiliki tanah. Mereka diberi imbalan tanah dan status di wilayah jajahan atas pengabdiannya. Perebuatan kekuasaan di antara para jenderal menyebabkan perang saudara. Pada tahun 44 SM, Julius Caesar menjadi diktator seumur hidup. Kaum Republik lalu membunuhnya, dan segera setelah itu era Republik pun berakhir.

0 komentar:

Post a Comment