Misteri
besar yang masih belum terjawab tuntas selama ini adalah siapakah firaun yang
bertarung melawan Nabi Musa namun akhirnya mati tenggelam di Laut Merah? Yang
jelas bukan Firaun Ramses II yang hidup sezaman dengan Musa dan bahkan
merawatnya sejak kecil. Sebab, Ramses II meninggal bukan karena tenggelam di
tengah laut, melainkan lantaran sakit komplikasi pada masa tuanya. Ramses II
meninggal pada usia 97 tahun.
Kekuasaan
Ramses II kemudian digantikan anaknya, Merneptah. Dia merupakan anak laki-laki
tertua yang masih hidup, setelah dua belas kakak laki-lakinya meninggal sebelum
masa pewarisan. Merneptah diangkat sebagai firaun (raja Mesir kuno) pada usia
50 tahun. Hampir sebaya dengan Musa. Sebelumnya, dia adalah panglima perang
tentara Ramses II yang sangat terkenal. Pasukannya beranggota ratusan ribu
tentara–jumlah tentara yang besar pada zamannya.
Seperti
ayahnya, ketika berkuasa, Merneptah juga memproklamasikan diri sebagai Tuhan.
Sikap sewenang-wenangnya tak jauh berbeda dari ayahnya. Jika Ra Mses bermakna keturunan Dewa Matahari
(Ra), Merne Ptah bermakna Kesayangan Dewa Pencipta (Ptah). Merneptah mengendalikan kekuasaannya secara diktator
militer. Dia akan menghukum siapa saja yang berani menentangnya dan tak
segan-segan membunuhnya secara keji.
Tidak
hanya memerintahkan untuk membunuh setiap anak laki-laki Bani Israil yang
lahir, Firaun juga menyiksa dan menumpas Bani Israil. Pertarungan antara Musa
melawan firaun berlangsung sekitar 10 tahun, saat masa pemerintahan Merneptah
(1213-1203 SM)
Pada
zaman Merneptah itulah Bani Israil kemudian terusir dari Mesir. Hal itu
terlihat dari artefak di Museum Mesir, Kairo. Bukti sejarah tersebut ditulias
dalam huruf hieroglif di sebidang bati granit yang kemudian dinamakan Prasasti
Merneptah atau Israel Stela. Itulah satu-satunya prasasti yang menyinggung
tentang Bani Israil dalam artefak para firaun yang berkuasa sepanjang ribuan
tahun (dalam 30 dinasti).
Tak
tahan menghadapi kebrutalan firaun dan bala tentaranya, Musa lalu mengajak
seluruh Bani Israil untuk eksodus besar-besaran menuju Palestina, dengan
menyeberangi laut di Teluk Suez. Ada tiga pendapat utama tentang lokasi
penyeberangan itu.
Yang
pertama terletak di Danau Ballah, yang posisinya lebih dekat dengan Laut
Mediterania dibanding Laut Merah. Jaraknya lebih dari 150 km dari Memphis. Yang
kedua, terletak di Danau Timsah yang berjarak sekitar 120 km. Sementara itu,
versi ketiga, berada di ujung Teluk Suez yang berjarak tidak sampai 100 km.
Kalau saya lebih condong ke versi ketiga, karena di ujung Teluk Suez yang masih
terhubung langsung dengan Laut Merah.
0 komentar:
Post a Comment