Tuesday, October 2, 2012

Kerajaan Khmer


Kerajaan Khmer didirikan pada tahun 802 ketika bangsa Khmer disatukan oleh Jayawarman II. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan Suryawarman I dan Suryawarman II.
Tahun-tahun Penting
Sekitar 400
Pendirian Chen-la, setelah keruntuhan Funan
Sekitar 700
Chen-la mencapai puncak kejayaan
802
Jayawarman II mendirikan bangsa Khmer dan menyatukan mereka
880-an
Khmer menyerang bangsa Mon dan Thai
900
Angkor Thom didirikan
1050-1150
Kerajaan Khmer mencapai puncak kerjayaan
1113-1150
Angkor Wat dibangun
Sekitar 1215
Wafatnya raja Angkor terakhir, Jayawarman VII. Kerajaan mulai mengalami kemunduran
1444
Angkor ditinggalkan setelah invasi orang Thai yang dipimpin oleh Ayutthaya
Sekitar tahun 400, bangsa Khmer mendirikan negara bernama Chen-la yang mencapai puncak kejayaan sekitar tahun 700 di bawah kepemimpinan Jayawarman I. Bangsa yang sebelumnya memeluk agama Hindu ini kemudian beralih ke agama Buddha selama periode ini. Chen-la kemudian mengalami kemunduran. Setelah sempat diduduki Bangsa Jawa dalam waktu singkat, Raja Jayawarman II mendirikan Khmer baru pada tahun 802. Ia adalah seorang ‘raja-dewa’ (seperti Dalai Lama di Tibet di masa kini). Raja Jayawarman II memerintah dari sebuah kota bernama Angkor Thom, di dekat Danau Tonle Sap. Orang Khmer menulis buku diatas kertas, daun lontar, dan kulit hewan. Dokumen ini hancur akibat dilalap api, rayap, atau membusuk. Namun, kita masih mungkin mempelajari sejarah Khmer dari sejarah Cina dan dari berbagai banyak pahatan di reruntuhan Angkor Thom (“kota besar”) dan Angkor Wat (“kuil besar”). Pembangunan Angkor Thom, yang sebelumnya disebut Yasodharapura, dimulai tepat sebelum tahun 900. Kompleks kuil Angkor Wat yang indah dibangun antara tahun 1113 dan 1150.
Tentara Khmer, yang kemungkinan memiliki ratusan gajah perang, melakukan banyak pertempuran. Mereka menaklukkan sebagian besar negeri sekitarnya, termasuk Thailand dan Champa (Vietnam selatan). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan antar tahun 1010 dan 1150 di bawah pimpinan Suryawarman I dan Suryawarman II. Pada abad ke-13, rakyat lelah harus melayani para ‘raja-dewa’ dengan cara kerja paksa. Kehidupan orang Khmer pun mulai merosot. Pada tahun 1444, pasukan penyerbu Thai memaksa orang Khmer meninggalkan Angkor. Sejak saat itu, Kamboja dikuasai oleh Kerajaan Siam (Thailand).
Kehidupan Bangsa Khmer
Penduduk Khmer terdiri atas para pekerja bangunan, pengrajin, nelayan, petani, dan prajurit. Banyak di antaranya tinggal di rumah-rumah yang bertengger di atas rawa di sekitar Tonle Sap. Makanan pokok mereka adalah beras. Dengan menggunakan sistem irigasi khusus, mereka dapat memanen pada tiga kali dalam satu tahun. Para raja tetap beragama Hindu, sedangkan kebanyakan penduduk adalah pemeluk Buddha. Mereka mengadakan berbagai upacara keagamaan yang berkaitan dengan musim. Mereka melakukan hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di India, Kerajaan Majapahit di Jawa, dan Kekaisaran Cina. Mereka menukarkan rempah-rempah dan cula badak dengan barang pecah belah dan benda pernis. Wanita bangsawan mengenakan rok. Mereka didorong untuk mempelajari hukum, astrologi, dan bahasa. Kaum pria hanya menganakan sarung.

0 komentar:

Post a Comment