Tuesday, October 2, 2012

Dinasti Ming Cina

Setelah upaya panjang, bangsa Mongol diusir dari Cina. Keberhasilan ini diikuti oleh 150 masa perdamaian dan kemakmuran di bawah Dinasti Ming.

Kublai Khan adalah seorang Kaisar Cina yang besar. Namun sebenarnya, ia orang asing. Ketika wafat pada tahun 1294, ia digantikan oleh beberapa kaisar Dinasti Yuan yang lemah, dibarengi dengan wabah kelaparan dan kesulitan. Kaisar Yuan terakhir, Sun Ti, adalah seorang penguasa yang buruk. Bangsa Cina sudah lelah diperintah sewenang-wenang oleh orang asing. Mereka menemukan sosok penguasa Cina dalam diri Zhu Yuan-hang, yang pernah menjadi biarawan, serta pengemis di masa sulit. Sebagai kepala pemberontak, ia memiliki pasukan yang siap pakai. Ia juga terbukti sebagai seorang jenderal yang cakap.
Tahun-tahun Penting
1353-1354
Wabah Pes muncul di seluruh Cina
1368
Dinasti Ming didirikan oleh Zhu Yuan-hang
1403-1424
Pemerintahan Kaisar Yongle dari Dinasti Ming
1517
Kedatangan pedagang Eropa pertama di Cina selatan
1552-1555
Serangan besar-besaran terhadap pelayaran oleh para perompak di lepas pantai Cina
1582
Meningkatnya korupsi dan kemunduran Ming
1592
Jepang menyerbu Korea, mengancam kedamaian di Cina
1644
Runtuhnya Dinasti Ming
Setelah berjuang selama 13 tahun, Zhu Yuan-hang berhasil merebut Beijing, mengusir bangsa Mongol kembali ke Mongolia, dan menjadi kaisar. Ia mendirikan Dinasti Ming (‘cemerlang’) serta memakai nama Hong Wu (‘sangat senang berperang’). Ia memindahkan ibukota ke selatan, yaitu ke kota berbenteng Nanjing. Hong Wu memerintah selama 30 tahun sebagai seorang diktator. Ia menjaga Cina dari kemungkinan penyusupan oleh orang Mongol serta memulihkan ketertiban dan kemakmuran.
Hong Wu mewariskan takhta kepada cucunya, Jianwen, tetapi digulingkan empat tahun kemudian oleh pamannya, Zhu Di, yang menjadi kaisar Yongle (diucapkan Yong-lay) (1360-1424) pada 1403.
Damai di Masa Dinasti Ming
Cina kembali menjadi kekuatan besar di bawah Yongle, yang menjadi kaisar selama periode 1403-1424. Banyak jalan, kota, dan terusan dibangun kembali. Ketika pindah ke Beijing, ia membangun berbegai balai, istana, dan kuil megah di Kota Terlarang. Ilmu pengetahuan dan kesenian berkembang subur. Perdagangan dan industri menjadi maju dan, tidak seperti biasanya, Cina mengarahkan pendangan ke luar negeri. Mereka mengekspor barang dan menyebarkan pengaruh Cina ke luar negeri. Laksamana Muhammad Cheng Ho yang beragama Islam dikirim untuk melakukan perjalanan panjang lewat laut ke India, negeri-negeri Muslim, dan Afrika. Namun, usai pemerintahan Yongle, Cina kembali kehilangan minat terhadap negeri lain. Banyak orang Cina yang bermukim di Asia tenggara terlibat dalam pertumbuhan ‘perdagangan Cina’. Administrasi pemerintahan diperbaiki dan, terlepas dari ancaman bajak laut dan serangan bangsa Mongol, Cina menjadi makmur kembali selama satu abad.
Keruntuhan
Sejak tahun 1571, bangsa Portugis dan bangsa Eropa lain tiba di wilayah pantai untuk berdagang, terutama di Guangzhou (Kanton). Pada akhir abad ke-16, Cina diperintah oleh sejumlah kaisar yang tidak populer dan boros. Di saat yang sama, terjadi berbagai serangan di wilayah perbatasan. Perdagangan merosot, kejahatan dan korupsi merajalela, wabah dan pemberontakan juga menyebar. Pada tahun 1592, Jepang menyerbu Korea, menimbulkan ancaman keamanan bagi Cina. Para pemberontak akhirnya merebut sebagian besar Cina. Pada tahun 1644, Dinasti Ming akhirnya runtuh.

0 komentar:

Post a Comment