Tuesday, October 2, 2012

Kekaisaran Mongol

Bangsa Mongol mendirikan kekaisaran terbesar dalam sejarah. Kehadiran mereka sangat terasa di Cina, Rusia, dan dunia Islam, meski imperium mereka hanya berusia singkat.

Pada tahun 1180, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dijadikan pemimpin suku setelah ayahnya tewas akibat diracun. Anak itu adalah Temujin dan sukunya, Mongol Yakka, adalah bangsa pengembara yang suka berperang di Mongolia. Dua pertiga anggota suku meninggalkannya. Namun, Temujin dengan cepat menyatukan mereka kembali dan bergerak cepat mengambil alih kepemimpinan atas suku-suku Mongol lainnya. Pada tahun 1206, dalam pertemuan para khan (kepala suku), Temujin diangkat sebagai Jenghis Khan atau ”Kaisar Semua Manusia”. Ia menjanjikan generasi masa depan Mongol akan memiliki kehidupan mewah. Jenghis Khan memulai karier penaklukkannya dengan melatih pasukan tentara yang kuat, bergerak cepat, dan berdisiplin tinggi. Pasukan itu membuat takut para musuh, membunuh siapa pun yang tidak mau menyerah atau berkhianat. Dalam rangkaian gerakan militer gemilang, Jenghis Khan menaklukkan Turkestan, Cina utara, dan Korea, lalu berbalik ke barat dan menaklukkan Afghanistan, Persia, dan sebagian Rusia. Sebagian kesuksesannya diraih karena musuh tidak bersatu.
Perluasan Kekuasaan Mongol
Setelah kematian Jenghis Khan, Ogodai Khan dan Monke Khan menaklukkan Armenia, Tibet, dan lebih banyak wilayah Cina serta menghancurkan Eropa timur. Cucunya, Kublai Khan, menuntaskan penaklukkan atas Cina. Ia kemudian mengangkat dirinya sebagai kaisar pertama Dinasti Yuan (1271-1368). Beberapa aspek pemerintahan Mongol merupakan hal positif. Mereka memberikan status kepada kaum wanita, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, menghormati berbagai agama, dan memacu perdagangan. Mereka membuka Jalur Sutra Asia bagi para pengelana Timut-Barat. Beberapa aspek lainnya bersifat negatif. Tentara mereka dengan kejam menghancurkan berbagai kota dan membantai banyak orang. Namun, Dinasti Song di Cina selatan menahan bangsa Mongol selama 20 tahun sebelum akhirnya takluk. Sementara Kesultanan Delhi menghentikan serangan Mongol ke India. Pada tahun 1260, perluasan wilayah bangsa Mongol pun berakhir.
Timur Leng (Tamerlane)
Sejak tahun 1275, seorang pedagang Venesia bernama Marco Polo menghabiskan waktu selama 17 di istana Kublai Khan. Kisah-kisahnya memberikan gambaran pertama yang sebenarnya kepada bangsa Eropa mengenai Cina dan kekayaannya. Setelah kematian Kublai Khan pada tahun 1294, kekaisaran Mongol yang perkasa mulai terpecah. Beberapa khan, orang Ilkhan di Persia dan Gerombolan Emas di Rusia selatan, mengendalikan berbagai kerajaan kecil. Kendati orang Mongol sangat kejam, tidak ada yang lebih kejam daripada penguasa Mongol-Turki terbesar dari Samarkand, Timur Leng (1336-1405). Ia dan tentaranya merajalela mulai tahun 1361 hingga 1405, dan secara brutal menaklukkan Persia, Armenia, Georgia, Mesopotamia, Azerbaijan, dan Gerombolan Emas di selatan Rusia.
Kendati memiliki reputasi sebagai orang yang kejam, Timur Leng adalah seorang Muslim yang taat, tokoh pelindung seni, astronomi, dan arsitektur di Samarkand. Namun secara umum, bangsa Mongol tidak memberikan peninggalan abadi bagi dunia, kecuali kehancuran yang mereka timbulkan. Cina dan Rusia menjadi miskin, dunia Islam menjadi kacau-balau. Bahkan, negara Eropa seperti Polandia dan Serbia sangat menderita. Setelah kematian Timur Leng pada tahun 1405, petualangan besar dan berdarah bangsa Mongol telah usai, kecuali di Rusia dan Turkestan.

0 komentar:

Post a Comment