Tuesday, October 2, 2012

Agama pada Abad Pertengahan



Selama Abad Pertengahan, berbagai lembaga keagamaan berkembang semakin kuat dan berpengaruh. Selain membawa banyak manfaat, tidak jarang di lembaga-lembaga ini terjadi praktek korupsi.
Pada tahun 1200, Islam sebagai agama terbaru telah berusia 500 tahun. Agama menjadi lembaga besar, dan telah mengakar dalam tradisi di semua negeri. Di banyak tempat, kehidupan sehari-hari menjadi sulit. Kemiskinan dan kesusahan dialami banyak orang. Sedangkan mereka yang menikmati hidup lebih makmur kerap melakukan korupsi dan kejahatan. Banyak orang baik-baik mulai berpikir bahwa akan lebih bermanfaat apabila mereka menarik diri dari kehidupan dunia dan mengabdikan diri kepada Tuhan sebagai pertapa, biarawan atau biarawati. Inilah yang menyebabkan kehidupan membiara memiliki daya tarik bagi banyak orang. Di Eropa, Cina, dan Tibet, berbagai tradisi kehidupan membiara, dengan berbagai peraturan ketat dan gaya hidup sederhana, berkembang pesat. Biara juga menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan tempat perlindungan bagi masyarakat sekitarnya. Biara mendorong kegiatan ziarah dan memberikan pengaruh positif di masa sulit.
Kekuatan Lembaga Agama
Para pemimpin agama memiliki pengaruh di bidang politik dan religius. Di Eropa, terjadi perselisihan antara paus dan raja, pendeta dan bangsawan. Bahkan, pernah terjadi ada lebih dari satu paus dan mereka saling bersaing. Lembaga Gereja menjadi korup. Jabatan keagamaan dan pengampunan dosa dapat dibeli dengan uang. Dalam Islam tidak terdapat hirarki kepemimpinan agama, tetapi Islam terbagi dalam beberapa aliran.
Pada bangsa Maya dan Toltek, para pendeta memiliki kekuasaan besar dan menuntut pengorbanan darah dari rakyatnya. Di seluruh dunia, banyak orang sekadar meyakini adanya Tuhan, tetapi tidak memiliki pengetahuan agama yang memadai. Di Eropa, agama diajarkan dalam bahasa Latin, sementara di India dalam bahasa Sansekerta. Padahal banyak umat yang tidak mengerti kedua bahasa itu. Ziarah menjadi kegiatan penting. Umat Muslim pergi ke Mekkah, umat Kristen ke Roma dan Yerusalem, sementara umat Hindu dan Buddha pergi ke gunung dan kuil suci. Banyak orang tidak dapat memperbaiki kehidupan, sehingga mereka berdoa agar memperoleh kehidupan yang lebih baik dari surge (bagi orang Muslim, Kristen, dan Maya) atau dalam kehidupan selanjutnya (bagi orang Hindu dan Buddha). Di seluruh dunia, berbagai kuil, katedral, gereja, dan masjid megah dibangun. Beberapa di antaranya merupakan konstruksi terbaik pada masanya.
Agama dan Kebudayaan
Selama Abad Pertengahan, para pemikir besar dari kaum agamawan menghasilkan sejumlah karya. Para sarjana seperti Meister Eckhart (Jerman), Santo Thomas Aquinas (Italia), Maimonides dan Ibnu Arabi (Mesir), Marpa sang Penerjemah (Tibet), Ramanuja (India), dan Dogen (Jepang) membentuk sejumlah pemikiran pada masa itu. Agama menjadi bagian kehidupan sehari-hari, memengaruhi seni dan ilmu pengetahuan, pengobatan, pemerintahan, dan masyarakat. Agama menjadi inti dari banyak kebudayaan di dunia. Sejumlah orang menganggap lazim untuk berdoa pada hari-hari keagamaan, tetapi akan melanggar aturan agama di kesempatan yang lain. Beberapa kuil dan gereja menjadi begitu kaya dan korup sehingga banyak orang mulai mempertanyakan iman mereka.

0 komentar:

Post a Comment