Saturday, October 20, 2012

Imperium Portugis


Para pelaut dan pedagang Portugis membuka jalan bagi penjajahan Eropa di seluruh dunia. Di masa puncaknya, imperium dagang mereka menyebar di berbagai penjuru.
Tahun-tahun Penting
1419
Bangsa Portugis mencapai Madeira
1471
Orang Portugis mencapai Asante dan Benin
1487
Bartholomeus Diaz memutari Tanjung Harapan
1498
Vasco dan Gama mencapai India
1500
Pedro Cabral menjelajahi kawasan pantai timur Brazil
1505-1520
Berbagai pos perdagangan Asia didirikan di Goa dan Malaka
1520
Magellan mencapai Maluku (Kepulauan Rempah-rempah)
1530
Koloni Portugis pertama didirikan di Brazil
1534
Budak Afrika pertama mendarat di Brazil
Orang Portugis adalah perintis penjelajahan laut di Eropa. Mereka adalah bangsa bahari sejak lama, terbiasa dengan lautan luas. Pangeran Henry sang Navigator mulai melatih para pelaut pada pertengahan abad ke-15. Ia mengirim sejumlah kapal untuk melayari pantai barat Afrika. Ada laba yang dapat diraih dalam perdagangan barang-barang eksotik. Para pelaut Portugis mencapai Hindia Timur (Indonesia) pada awal abad ke-16. Mereka mengikuti jalur perdagangan kaum Muslim ke Maluku (Kepulauan Rempah-rempah) yang kaya akan rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan pala yang dibutuhkan orang Eropa. Untuk menguasai perdagangan yang berharga ini, orang Portugis menaklukkan Maluku dan merebut banyak pelabuhan terbaik di Samudera Hindia. Mereka juga mengunjungi Cina. Karena para pedagang Portugis harus berlayar mengitari Afrika untuk pulang ke Lisbon, sejumlah benteng didirikan sepanjang pantai Afrika untuk menyediakan perbekalan dan perlindungan bagi kapal-kapal Portugis.

Awal Perdagangan Budak
Dari Afrika, orang Portugis membeli emas dan budak untuk dipekerjakan di perkebunan gula yang baru didirikan. Perkebunan pertama didirikan di Pulau Sao Tome, Afrika. Ketika para budak di sana memberontak pada tahun 1570-an, orang Portugis mendirikan perkebunan di Brazil. Mereka telah menaklukkan sejumlah besar wilayah di Brazil dan membawa budak Afrika untuk dipekerjakan di sana. Keadaan inilah yang mengawali perdagangan budak trans-Atlantik.
Pada masa puncaknya di abad ke-16, imperium Portugis tidak memiliki tanah jajahan seperti yang dimiliki orang Spanyol. Namun, mereka memiliki berbagai pos perdagangan dan perkebunan yang strategis dan sangat berharga. Wilayah itu meliputi Angola dan Mozambik, kepulauan Cape Verde, Madeira dan Azores, basis di Ormuz (Persia), Goa dan Kalkuta (India), Colombo (Sri Lanka), serta pos perdagangan di Timur Jauh, seperti Makao (Cina), Sulawesi, Jawa, dan Maluku (Indonesia), serta di Malaka.
Sebelum kedatangan bangsa Portugis di Maluku, penguasa lokal mendapat keuntungan besar dari perdagangan rempah-rempah. Di bawah orang Portugis, penguasa setempat kehilangan kejayaan. Rempah-rempah dari Maluku antara lain adalah cengkeh, pala, lada, kayu manis, dan jahe.

0 komentar:

Post a Comment