Wednesday, September 18, 2013

Sejarah Austria dan Prusia (1711-1786)


Kekaisaran Austria telah melewati masa kejayaannya, sementara Brandenburg-Prusia menjadi semakin kuat. Keduanya berusaha menguasai negara Jerman lainnya.
Charles VI, Archduke Austria, menjadi Kaisar Romawi Suci pada tahun 1711. Ini membuatnya menjadi orang yang paling kuat di Eropa, menambahkan wilayah Romawi Suci ke dalam wilayah Austria. Setalah kematian Charles pada 1740, ada tiga orang yang menyatakan berhak atas takhta, bukan putri Charles, yaitu Maria Theresa, yang seharusnya dinobatkan. Para saingan itu adalah Charles dari Bavaria, Philip V dari Spanyol, dan Augustus dari Saxonia.
Keadaan menjadi rumit ketika negara Eropa lain turut campur. Perang Suksesi Austria (1740-1748) dimulai ketika Prusia menginvasi provinsi Silesia milik Austria. Prusia didukung oleh Prancis,  Bavaria, Saxonia, Sardinia, dan Spanyol. Namun, Inggis, Hongaria, dan Belanda mendukung Maria Theresa. Pada akhirnya, Maria Theresa tetap berkuasa, Austria melemah, dan Prusia tetap menduduki Silesia. Perimbangan kekuatan di Jerman beralih ke Prusia, sementara Kekaisaran Romawi Suci mengalami kemunduran. Wilayah Austria masih luas, tetapi telah kehilangan kekuatannya. Lebih dari seabad kemudian, pada tahun 1870, Prusia menyatukan Jerman, sedangkan Austria dibiarkan terpisah.
Brandenburg-Prusia
Dinasti kuno Hohenzollern dari Brandenburg mewarisi Prusia pada tahun 1618. Di tahun 1700, Brandenburg-Prusia telah menjadi kekuatan Protestan utama, dengan Berlin sebagai ibukota. Para rajanya membangun pemerintahan yang efisien dan mendorong kemajuan industri. Tampilnya Prusia sebagai kekuatan besar diawali pada pemerintahan Raja Friedrich Wilhelm I yang membangun kekuatan militer. Penggantinya pada tahun 1740, Friedrich II yang Agung, menggunakan pasukan untuk menantang Austria, Prancis, dan Rusia. Selama masa pemerintahannya, Friedrich yang Agung melipatgandakan wilayah Prusia, memajukan bidang usaha dan industri, serta menjadikan Prusia sebagai pusat kebudayaan Zaman Pencerahan. Selama 100 tahun berikutnya, Prusia memperoleh lebih banyak daerah dan semakin mendominasi Polandia dan Jerman bagian utara.

0 komentar:

Post a Comment