Wednesday, September 18, 2013

Afrika Selatan Abad ke-19

Afrika Selatan mengalami pergolakan besar akibat perebutan kekuasaan dan wilayah di abad ke-19, ketika Inggris, bangsa Boer, dan suku Zulu saling bertikai.
Pada 1836, Koloni Cape (Cape Colony) yang terletak di ujung selatan Afrika diperintah oleh Inggris. Pemukim dari Belanda yang dikenal sebagai orang Boer (yang artinya petani) tidak menyukai pemerintahan Inggris. Orang Boer lalu meninggalkan Koloni Cape dengan melakukan Perjalanan Besar (Great Trek). Great Trek adalah peristiwan besar dalam sejarah bangsa Boer. Mereka pergi ke utara, ke area yang dikenal sebagai KwaZulu-Natal dan Free State lalu mengalahkan penduduk asli Afrika yang hidup di sana. Inggris kemudian mengambil alih Republik Natal (republik baru kaum Boer) pada 1843. Pada awal 1850-an, Inggris memberikan kemerdekaan untuk wilayah Transvaal dan Orange New State. Pertempuran berlanjut antara orang Boer dan suku Zulu yang dipimpin oleh Cetswayo (1826-1884). Selanjutnya terjadi perang segitiga yang melibatkan Inggris dan suku-suku Zulu melawan orang-orang Boer.
Pada tahun 1879, suku Zulu mengalahkan Inggris di Isandlwana tetapi mereka kalah dalam pertempuran di Rourke’s Drift. Pasukan suku Zulu yang tersusun dalam impis (resimen) bertarung dengan gagah berani meski pada akhirnya kalah.
Pada tahun 1880, Inggris mencoba menguasai kembali Transvaal, memicu Perang Boer I. Di perang ini, orang Boer berhasil mengalahkan Inggris sehingga Transvaal tetap merdeka.
Cecil Rhodes
Perdana Menteri Koloni Cape pada waktu itu adalah Cecil Rhodes (1853-1902). Ia ingin menciptakan Imperium Inggris di Afrika yang terentang dari Cape ke Kairo (Mesir). Rhodes menrencanakan Serangan Jameson yang didesain untuk menjatuhkan pemerintahan kaum Boer di Transvaal. Serangan itu gagal. Namun pada 1899, pecah Perang Boer II. Meskipun orang-orang Boer memenangkan beberapa pertempuran awal seperti Spion Kop, akhirnya mereka dikalahkan Inggris pada tahun 1902.
Perjanjian Vereeniging ditandatangani pada Mei 1902. Dalam perjanjian ini, republik kaum Boer dijanjikan akan berpemerintahan sendiri, walaupun masih menjadi bagian dari Imperium Inggris. Pada 1907, janji ini ditepati. Pada tahun 1910, mereka menggabungkan Natal dan Koloni Cape sebagai provinsi awal dari Uni Afrika Selatan.

0 komentar:

Post a Comment