Wednesday, September 18, 2013

Lahirnya Komunikasi Jarak Jauh


Pada akhir abad ke-19, sementara mesin uap menaikkan kesanggupan kecepatan maupun jarak yang ditempuh kendaraan baik di darat maupun di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah sarana komunikasi langsung jarak jauh. Adalah suatu kebutuhan yang penting untuk berkomunikasi secara jelas dengan tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata, dalam pengertian bahwa komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kereta api kilat.
Pada tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegraf optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirim sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari lari kuda tunggang yang tercepat.
Semua sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang kasat mata. Telegraf merupakan sebuah trobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak bertatap muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana listrik bermula pada awal abad ke-18. George Louis Lesage (1724-1803) di Swiss, tahun 1774, mengembangkan sebuah mesin yang meneruskan sinyal-sinyal dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad. Sistemnya dilandaskan pada tulisan-tulisan karya seorang pencipta berkebangsaan Skotlandia yang misterius, yang dikenal hanya dengan nama “C.M”. Karya-karya tulis pencipta misterius ini diterbitkan pada tahun 1753.
Setelah upaya Lesage, banyak upaya lain dikerahkan untuk memperhalus bentuk telegraf. Upaya-upaya ini dijalankan oleh Chappe di Prancis, Carl Friedrich Gauss (1777-1855) dan Wilhelm Eduard Weber (1804-1891) di Jerman dan Alessandro Volta (1745-1827) di Italia. Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh orang-orang tersebut, beberapa saluran   telegraf eksperimen dibuat.
Akan tetapi, sistem telegraf yang pertama kali dapat digunakan dikembangkan oleh seorang pencipta berkebangsaan Amerika Serikat bernama Samuel Finley B. Morse (1791-1872). Morse juga merancang Kode Morse, yang terdiri atas serangkaian ketukan kunci yang membuat kontak listrik. Maka, setiap huruf dalam abjad terdiri atas sejumlah ketukan pendek (titik titik) yang digabungkan dengan kontak yang lebih panjang (garis minus), dan sistem ini menjadi “bahasa” universal untuk telegraf.
Morse pertama kali memperlihatkan telegrafnya kepada Presiden Martin Van Buren, 21 Pebruari 1838, dan menjelang tahun 1843, sebuah saluran telegraf komersial dipasang antara Washington dan Baltimore. Dalam waktu dua tahun, kebanyakan kota besar di Amerika dan Eropa dihubungkan dengan telegraf, dan pada tahun 1850-an, Inggris dan Swedia dihubungkan dengan Eropa daratan melalui sarana kabel bawah laut. Sementara itu, hubungan Eropa dengan Amerika dilaksanakan dengan sarana kaberl bawah laut, yaitu antara Newfoundland dan Irlandia. Dan, pada tahun 1858, Ratu Victoria mengirim sebuah pesan yang terdiri atas 90 kata kepada Presiden James Buchanan.
Lahirnya komunikasi instan jarak jauh mengubah cara pandang manusia mengenai waktu dan jarak secara mendasar. Setelah tahun 1838, “ukuran” dunia yang terlihat mata menjadi semakin kecil tatkala orang mampu mengirimkan informasi jarak jauh dengan cara yang lebih cepat daripada sebelumnya.

0 komentar:

Post a Comment