Wednesday, September 18, 2013

Amerika Serikat Menjadi Kekuatan Dunia

Selama abad ke-19, ketika Inggris Raya sedang membangun kerajaan politiknya maupun ekonominya di seluruh dunia, yang menjadi fokus Amerika Serikat adalah pengembangan ekonomi teritori Amerika, sebuah wilayah yang luasnya hampir menyamai Kerajaan Inggris Raya. Memang, sebagian besar negara-negara kuat di Eropa—bahkan yang sekecil Portugal maupun Belgia sekalipun—memiliki jajahan di Afrika dan Timur Jauh. Tahun 1898, berkat tanah yang kaya dengan sumber-sumber alam dan sebuah ekonomi yang secara konstan meningkat, Amerika Serikat sudah menjadi sebuah negara adidaya di bidang ekonomi dalam percaturan dunia. Meskipun demikian, menurut ukuran Eropa, Amerika tidak dapat dinilai sebagai negara adidaya dari segi politik karena negara tersebut tidak memiliki jajahan ataupun kepentingan dalam perkembangan politis di luar bumi belahan Barat.
Perang Spanyol-Amerika
Sementara itu, Spanyol menyaksikan kerajaannya di bumi belahan Barat tumbang pada abad ke-19, karena semua republik di Amerika Selatan yang berada di bawah kekuasaan mereka memperoleh kemerdekaannya. Tahun 1895, rakyat Kuba mengadakan revolusi melawan Spanyol. Hancurnya Spanyol secara kasar dicela dengan nada marah oleh pers Amerika, dan, akibatnya, pada tanggal 15 Pebruari 1898, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Maine diledakkan di Pelabuhan Havana, dan diduga keras bahwa pelakunya adalah kaki-tangan Spanyol. Rakyat Amerika menuntut bahwa Amerika Serikat maju ke medan perang melawan Spanyol untuk membuat impas atas tewasnya 260 orang laki-laki dalam peristiwa tenggelamnya kapal USS Maine dan membebaskan rakyat Kuba dan kekuasaan Spanyol yang menindas. Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat memblokir Kuba dan menyerang armada Spanyol di Filipina. Tanggal 1 Mei, armada yang dipimpin oleh Admiral George Dewey berlayar menuju Teluk Manila dan menghancurkan setiap kapal perang Spanyol yang ada di depan mata, tanpa satu orang Amerika pun yang tewas. Tanggal 3 Juli, Quadron di bawah pimpinan Admiral William T. Samson, menghancurkan seluruh armada Spanyol di Kuba, sekali lagi tanpa kehilangan anggota pasukannya. Pada waktu yang bersamaan, pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk menyerbu Kuba. Di dalamnya ada resimen Kavaleri Sukarelawan Pertama (anggotanya dinamakan “Rough Riders”) yang dipimpin oleh Theodore Roosevelt (1858-1919), yang kemudian menjadi presiden Amerika Serikat (1901-1909). Tanggal 17 Juli, pasukan Spanyol dikalahkan.
Perang Spanyol-Amerika berlangsung hanya 114 hari dan mengakibat segelintir korban di pihak Amerika, namun dampak dari kemenangan ini layak diperhitungkan. Pasukan Spanyol secara berturu-turut menyerah tidak hanya kepada Kuba dan Filipina, melainkan juga kepada Puerto Rico dan Guam. Dengan kemenangan ini, Amerika Serikat menjadi kekuatan politik berskala dunia.
Berkembangnya sebuah kerajaan hanya sedikit mengubah nasib Amerika di bidang ekonomi. Tidak seperti negara-negara tandingannya yang lebih kecil di Eropa, Amerika Serikat sudah memiliki sumber-sumber daya yang sangat besar di negerinya sendiri. Perang Spanyol-Amerika memaksa Amerika Serikat untuk mulai menentukan perannya dalam percaturan dunia. Oleh kerena perang dan komunikasi internasional yang semakin cepat dan maju, sebuah bangsa yang ditakdirkan sepenting Amerika Seirkat tidak sanggup untuk tetap terisolasi, dan memang tidak akan pernah terisolasi.

0 komentar:

Post a Comment