Wednesday, September 18, 2013

1848, Tahun Revolusi

Pada 1848, berbagai pemberontakan dan demonstrasi terjadi di banyak bagian benua Eropa. Peristiwa itu dipicu oleh ketidaksenangan rakyat atas pemerintah yang sedang berkuasa.
Alasan munculnya pemberontakan serupa dengan yang menyulut Revolusi Prancis. Salah satu alasan utama adalah penduduk di banyak negara di penjuru Eropa mulai merasa mereka lebih penting daripada “negara”, sehingga mereka harus memiliki suara dalam pemerintahan. Menanggapi pemberontakan dan protes disertai kekerasan, para penguasa mencoba merestorasi sistem pemerintahan lama. Peristiwa yang terjadi pada 1848 menunjukkan bahwa perubahan adalah suatu keharusan.
Alasan kuat lain atas terjadinya pemberontakan 1848 adalah nasionalisme, yaitu keinginan rakyat penutur bahasa yang sama untuk membentuk negara merdeka sendiri. Nasionalisme yang kuat muncul di Italia dan Jerman, yang wilayahnya terpecah ke dalam banyak negara bagian kecil yang menjadi bagian dari Kekaisaran Austria. Pemberontakan lainnya dipicu oleh rakyat yang menginginkan makanan lebih murah, atau perubahan dalam hukum pemerintahan.
Chartisme
Di beberapa negara, rakyat menuntut hak untuk memilih. Ini adalah salah satu reformasi yang diinginkan oleh gerakan Chartisme di Inggris. “Perjanjian Rakyat” pertama kali dipublikasikan di Inggris pada Mei 1838. Petisi yang ditandatangani 1,2 juta penduduk ini diajukan ke parlemen pada Juni 1839, tetapi ditolak sebulan kemudian. Pada Pebruari 1848, menyusul revolusi di Prancis, dibuat petisi akhir. Ketika selesai, dinyatakan bahwa petisi ini telah disetujui oleh 3 juta penduduk. Pada 10 April 1848, terjadi pawai massa dari London ke Houses of Parliament untuk menyampaikan petisi ini. Petisi ini ditolak, sehingga kaum Chartisme memulai cara kekerasan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa itu telah memudahkan perjuangan. Banyak orang dapat membaca dan banyak surat kabar memberitahukan apa yang terjadi di negara-negara lain. Tentara harus dikerahkan untuk mengatasi kericuhan karena minimnya jumlah anggota kepolisian. Sebagian besar pemberontakan yang terjadi pada tahun 1848 dapat digagalkan. Namun dalam beberapa tahun berikutnya, kaum nasionalis telah bertumbuh lebih kuat. Banyak pemerintahan mulai melihat bahwa reformasi demokratik akan diperlukan dalam waktu dekat.
Revolusi di Eropa
Di Prancis, Raja Louis-Phillippe digulingkan. Republik Kedua dibentuk oleh Louis Napoleon, keponakan Napoleon Bonaparte yang diangkat sebagai “pangeran-presiden”. Pemberontakan juga meluas di negara-negara Italia yang masing-masing masih berdiri sendiri, namun semuanya dapat ditumpas pada akhir tahun. Kanselir Austria, Pangeran Metternich mengundurkan diri pada Maret 1848, dan Raja Ferdinand diturunkan dari takhta oleh Franz Josef pada Desember 1848.
Pemberontakan juga muncul di Berlin, Wina, Praha, Budapest, Catalonia, Wallachia, Warsawa, dan London. Di Jerman, Dewan Nasional mengadakan pertemuan di Frankfurt, sementara sebuah konstitusi baru diberlakukan di Belanda.
Di Belgia, diterbitkan The Communist Manifesto yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Di seluruh Eropa, angkatan bersenjata dan petani tetap loyal pada monarki mereka. Pemberontakan dapat dipadamkan di Prusia dan Italia meski terjadi sejumlah reformasi.

1 komentar:

Sumpah makasih banyak. Susah banget nyari yang simple.

Post a Comment