Friday, December 21, 2012

Zaman Perdagangan dan Kekaisaran

Pada masa ini, bangsa Eropa mulai mengambil alih dunia. Pengaruh besar terjadi di Amerika. Para pemukim Inggris dan Prancis menduduki pantai timur Amerika Utara, sementara para Conquistador (penakluk) Spanyol telah mengambil alih Amerika Tengah dan Selatan. Berbagai pos perdagangan Eropa bertebaran di seluruh dunia. Hanya Jepang yang menolaknya. Di Eropa, abad ini membentuk campuran antara peperangan, revolusi, dan kehancuran yang tragis dengan pertumbuhan dan kemajuan luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan kesenian.
Abad ke-17 merupakan masa para penguasa absolut. Di Eropa, India, Cina, dan Jepang, kekuasaan berada di tangan para raja, kaisar, shogun yang memerintah secara absolut. Kekecualian utama adalah Inggris, di mana parlemen terpilih melakukan pemberontakan, menggulingkan, dan menghukum mati raja mereka, Charles I. Kendati anaknya, Charles II, kemudian naik takhta, ia hanya memiliki kekuasaan terbatas.
Pada masa ini, meski dilanda peperangan, Eropa menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia. Sementara negara-negara India dan Cina memperkaya Eropa dengan barang-barang, kesenian, dan pemikiran mereka.
Ribuan orang Eropa berpindah ke Amerika Utara untuk mencari kehidupan yang lebih baik, atau berusaha dan menemukan komunitas di mana mereka dapat beribadah sesuai keinginan, bebas dari campur tangan pemerintah yang bersikap bermusuhan. Pada abad ke-17 juga memperlihatkan bentuk perpindahan penduduk lainnya. Perdagangan budak yang mengerikan memisahkan jutaan orang Afrika dari tanah asal mereka dan membawa mereka menyeberangi Samudera Atlantik untuk berkerja di daerah perkebunan di Amerika.
Asia
Orang Manchu menyerang Cina dan mendirikan Dinasti Qing, yang berlangsung hingga 1911. Namun, orang Eropa memaksa masuk untuk berdagang. Orang Jepang menolaknya, Cina mengizinkan mereka untuk berdagang di Kanton saja, sementara India dan Asia tenggara mengizinkan mereka datang. Pecah peperangan untuk menguasai India dan Hindia Timur di antara sejumlah perusahaan dagang Eropa yang saling berselisih. Di India, perselisihan antara kaum Hindu dan Muslim menjadi semakin besar sementara Kerajaan Moghul melemah. Komoditas dari Asia dicari oleh orang Eropa. Komoditas itu membawa kemakmuran dan perubahan besar bagi negara terkait. Namun, di bagian Asia yang lebih terpencil, penduduk belum berhadapan dengan orang Eropa.
Eropa
Selama Perang Tiga Puluh Tahun, banyak negara di Eropa dihancurkan oleh para prajurit dan meriam, ketika para penguasa bertempur memperebutkan kekuasaan. Persaingan antara kaum Katolik dan Protestan menimbulkan banjir darah, sementara di Inggris terjadi perang saudara. Namun, para penguasa juga menjadi kaya dan kuat, seraya menimbulkan kesengsaraan besar pada abad itu. Mereke membangun istana dan perkebunan luas, serta menjadi pelindung seni musik, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Di balik itu, masyarakat Eropa mulai berubah. Orang berpindah ke kota-kota. Mereka membaca lebih banyak buku dan bertukar pikiran tentang hal baru di jalan dan kedai kopi. Sikap mereka dengan cepat berubah dibanding para penguasa. Keadaan ini menimbulkan masalah. Pelabuhan, bank, dan gudang menjadi sibuk ketika perdagangan Eropa mendunia.
Australia
Australia disebut sebagai “Terra Incognita” (artinya “tanah yang belum dikenal”). Selandia Baru pertama kali didatangi oleh para pelaut Belanda pada abad ke-17. Namun, kehidupan orang Aborogin, Maori, dan Polinesia tetap berlangsung tanpa gangguan. Bagian dunia yang relatif terpencil ini masih belum terjamah oleh orang Eropa maupun Asia.
Timur Tengah
Kekaisaran Ottoman dan Dinasti Safavid Persia tetap menguasai Timur Tengah, kendati keduanya kini telah melewati masa kejayaan. Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran yang panjang dan lambat, berangsur ditelan dari luar dan dalam. Orang Persia terus melakukan kontak dengan India dan Asia, tetapi hanya sedikit berhubungan dengan orang Eropa.
Afrika
Afrika kehilangan banyak penduduk akibat perdagangan budak, meski para raja di Afrika menjadi kaya karena kegiatan itu. Muncul sejumlah bangsa dagang baru, seperti Asante dan Kongo. Para pemukim Eropa berpindah ke Afrika Selatan. Perdagangan dengan Eropa meningkat, terutama di Afrika barat.
Amerika Utara
Koloni Eropa pertama di Amerika Utara didirikan di Virginia dan Quebec, dan segera diikuti oleh daerah lainnya. Pada tahun 1700, koloni-koloni awal di Amerika Utara sudah terbentuk dan mengundang lebih banyak lagi pendatang. Pada mulanya, penduduk pribumi Amerika dengan hati-hati menerima para pemukim. Namun, para pemukim segera menyerang mereka atau menjual senjata kepada mereka agar saling memerangi. Awalnya, para pemukim hanya memiliki pengaruh kecil. Namun, penduduk pribumi Amerika segera menyadari bahwa mereka kehilangan tanah mereka. Terkadang mereka memberontak, walaupun usaha ini lebih sering berakhir dengan kegagalan. Di sebelah barat, kehidupan penduduk pribumi Amerika berlangsung seperti sebelumnya. Orang kulit putih belum bergerak sampai ke wilayah ini.
Amerika Selatan
Amerika Selatan pada saat itu telah dikuasai oleh Spanyol dan Portugis. Perkebunan, pertambangan, dan kota semakin berkembang dan banyak. Pemerintah colonial bertindak kejam, sementara para misionaris meruntuhkan dan secara sengaja menghancurkan kebudayaan penduduk setempat. Banyak penduduk pribumi merasa bahwa para dewa mereka telah meninggalkan mereka dan menerima nasib dalam keadaan putus asa. Mereka tetap dipaksa bekerja bagi para penyerbu, atau mengungsi ke tempat terpencil. Bagi orang Spanyol, ada kekayaan tidak terbatas di hadapan mereka.

0 komentar:

Post a Comment