Friday, December 21, 2012

Imperium Belanda

Imperium Belanda didirikan untuk perdagangan dunia. Pada abad ke-17, armada dagang raksasa memungkinkan mereka menjadi bangsa pedagang yang kuat.
Pada akhir abad ke-16, pelabuhan Amsterdam adalah pelabuhan tersibuk di Eropa, dengan gudang, bank, gedung perdagangan, dan armada kapal yang besar. Amsterdam merupakan pusat perbankan Eropa pada abad ke-17. Sebuah bank didirikan di sana pada 1609 untuk menyimpan dan meminjamkan uang guna mendanai perdagangan. Marah karena diusir dari Amerika Selatan oleh Spanyol dan Portugis, orang Belanda pergi ke Timur Jauh. Mereka mendidirikan Perusahaan Dagang Hindia Timur bagi para pedagangannya dan mengusir perdagangan di Kepulauan Rempah-rempah atau Kepulauan Maluku. Mereka merebut Jawa dan Maluku dari tangan Portugis.
Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie, VOC) mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di Pulau Jawa pada tahun 1619. Mereka menyebut imperium mereka di Asia tenggara dengan sebutan Hindia Belanda (sekarang adalah wilayah Indonesia). VOC memiliki tentara dan armada laut yang kuat untuk menghalau orang Inggris dan Portugis keluar dari Hindia Belanda dan merebut Ceylon, pelabuhan Malaka, dan beberapa pelabuhan lainnya di India. Bahkan, perusahaan ini membangun sebuah pos dagang di Jepang, satu-satunya kelompok Eropa yang diizinkan untuk melakukan hal itu.
Pada tahun 1652, Belanda menduduki Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika sebagai titik tengah perjalanan panjang dari Hindia Belanda ke negeri Belanda. Dari sana, kapal-kapal Belanda mengambil jalur terpendek menuju Hindia Belanda, langsung menyeberangi Samudera Hindia.
Perluasan dan Penyusutan Imperium
Armada dagang besar Belanda juga sibuk di tempat lain. Pada tahun 1621, Perusahaan Dagang Hindia Barat Belanda didirikan di seberang Samudera Atlantik. Pada tahun 1623, 800 kapal Belanda berkeliaran di Karibia. Mereka berdagang gula, tembakau, kulit hewan, dan budak. Perusahaan ini juga mendirikan koloni di Guyana, merebut Curacao dan pernah menguasai bagian timur-laut Brazil.
Di Amerika Utara, perusahaan ini mendirikan koloni Nieuw Amsterdam di sepanjang Sungai Hudson pada 1624. Dari sana, mereka mengekspor bulu hewan, kayu, dan barang lainnya yang dibeli dari penduduk pribumi Amerika.
Akhirnya, Belanda kalah dalam mempertahankan dominasi bahari mereka dari Inggris. Imperium mereka pun terkena dampaknya. Mereka kehilangan Ceylon, Malaka, dan Tanjung Harapan, yang diambil alih oleh Inggris. Yang tersisa hanya Kepulauan Hindia Belanda yang kelak menjadi Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment