Friday, December 21, 2012

Kemunduran Spanyol


Setelah satu abad masa kejayaan, Spanyol mulai mengalami kemunduran panjang karena tidak mau mengenali perubahan zaman dan gagal beradaptasi.
Ketika Philip III menjadi Raja Spanyol pada tahun 1598, negerinya mengalami kebangkrutan. Perlengkapan tentara Spanyol sudah ketinggalan zaman sementara pemerintahannya korup dan tidak cakap. Spanyol mendapat keuntungan berkat kekayaan yang melimpah, termasuk emas dan perak yang diambil dari Amerika. Namun, nilai logam mulia itu merosot karena Eropa dibanjiri emas dan perak dari Spanyol.
Kesempatan untuk memperoleh kekayaan dengan mudah telah merusak masyarakat Spanyol. Mereka mengabaikan cara bijaksana untuk mendapat kekayaan, seperti mengembangkan dan memajukan perdagangan, pendidikan, dan kerajinan. Namun, imperium Spanyol masih merupakan yang terbesar di dunia, mencakup banyak wilayah di Amerika Tengah dan Amerika Latin, demikian pula Filipina dan sejumlah pemikiman di Asia dan Afrika. Meski memerintah selama 23 tahun, Philip tidak tertarik dengan bidang pemerintahan sehingga Spanyol diperintah oleh para menterinya. Menteri paling menonjol adalah  Duke of Lerma yang menggunakan jabatan untuk memperkaya diri. Kesalahannya yang terbesar adalah mengusir kaum Morisco pada tahun 1606.
Orang Morisco adalah keturunan bangsa Moor Muslim yang tetap tinggal di Spanyol dan telah masuk agama Kristen. Lerma curiga mereka berkomplot menentang pemerintahan. Padahal orang Morisco adalah pekerja keras dan terampil, sehingga Spanyol seharusnya tidak boleh kehilangan mereka.
Pada masa itu, Gereja Katolik Roma jauh lebih kuat dibanding raja dan para menteri. Melalui Inkuisisi, lembaga itu mengawasi dan mengontrol semua segi kehidupan orang Spanyol. Masalah keagamaan dipandang lebih penting daripada masalah ekonomi. Akibatnya, bangsa ini menjadi miskin.
Runtuhnya Dinasti Habsburg
Pada tahun 1621, Philip III digantikan oleh anaknya, Philip IV. Pemerintahannya membawa bencana. Dukungan Spanyol terhadap kaum Katolik dalam Perang Tiga Puluh Tahun dan perang melawan Prancis yang dipimpin oleh Kardinal Richelieu terbukti menghabiskan banyak dana. Spanyol hanya memperoleh sedikit keuntungan. Aliran kekayaan dari Amerika juga merosot. Di dalam negeri, pemberontakan di Catalunia (Barcelona) membuat Spanyol semakin terjerumus dalam utang. Pada Desember 1640, pemberontakan rakyat Portugal mengakhiri persatuan Portugal dengan Spanyol. Akibatnya, Spanyol kehilangan daerah koloni. Pertempuran terus berlangsung dan Spanyol tidak mengakui kemerdekaan Portugal hingga tahun 1668.
Tahun-tahun Penting
1598
Spanyol menderita kekalahan dari Prancis setelah ikut campur dalam urusan dalam negeri Prancis
1598-1621
Philip III menjadi Raja Spanyol
1606
Pengusiran orang Morisco dari Spanyol
1621-1628
Belanda menyatakan kemerdekaannya dari Spanyol
1621-1665
Philip IV menjadi Raja Spanyol
1640
Portugis dan imperiumnya memisahkan diri dari Spanyol
1648
Spanyol akhirnya mengakui kemerdekaan Belanda
1665-1700
Carlos II memerintah sebagai Raja Habsburg terkahir dari Spanyol
1701-1713
Perang Suksesi Spanyol. Spanyol kehilangan banyak wilayah di Italia, Belgia, dan Gibraltar.
1700-1746
Philip V, raja Bourbon Spanyol pertama
Pada tahun 1665, Philip IV digantikan oleh anaknya yang masih berusia empat tahun, Carlos II, Raja Habsburg terakhir Spanyol. Ketika Carlos sudah tua, ia tidak memiliki pewaris. Ia digantikan oleh Philip dari Anjou, cucu Louis IV dari Prancis.
Philip V memperkenalkan satu tatanan baru di Spanyol. Namun, Spanyol bukan lagi sebuah kekuatan besar. Berkobar satu perang Eropa untuk menetukan siapa yang seharusnya berkuasa di Spanyol, keluarga Habsburg atau Bourbon. Hasilnya, pada tahun 1713, Spanyol kehilangan wilayah di Italia, Gibraltan, dan Belgia. Spanyol berpindah dari tangan keluarga Habsburg ke keluarga Bourbon.
Kemunduran Spanyol
Spanyol mengalami satu abad kecermelangan dan kemakmuran, serta satu abad kemunduran. Spanyol tidak dapat memahami tatanan baru di Eropa utara, dengan perkembangan ekonomi pesat yang didominasi kaum Protestan. Tatanan Katolik di Spanyol gagal melakukan pembaharuan. Kemapanan itu terus berusaha mempertahankan kekuasaan di tangan para bangsawan, uskup, dan raja. Akibatnya, Spanyol gagal berkembang setelah pertumbuhan yang spektakuler sekitar tahun 1492. Sejak tahun 1700, negara-negara Eropa lainnya telah melangkah lebih maju, sementara Spanyol mengalami kemandekan.

0 komentar:

Post a Comment