Friday, December 21, 2012

Kehidupan di Koloni Amerika

Para pemukim berdatangan ke benua Amerika Utara dalam jumlah besar. Orang-orang Eropa ini membentuk karakter kehidupan masa depan di ”Dunia Baru”.
Orang Prancis dan Spanyol merupakan mayoritas pemukim Eropa awal di Amerika utara. Namun tempat mereka diambil alih oleh orang Inggris dan Jerman. Kebanyakan dari mereka adalah penganut Protestan yang mengalami penindasan agama di Eropa. Dalam waktu 20 tahun setelah kedatangan kaum Puritan pertama di Amerika, terdapat sekitar 20.000 orang Inggris yang tinggal di Massachusetts. Koloni tersebut berkembang pesat, dengan Boston sebagai ibukota. Beberapa di antara para pemukim ini kemudian berpindah ke Rhode Island dan Connecticut.
Pada 1625, di mulut Sungai Hudson, New York berdiri sebagai sebuah koloni Belanda. Ketika Inggris mengambil alih daerah ini pada 1664, orang Inggris, Jerman, dan berbagai bangsa lainnya bermukim di sana. Tempat itu segera berkembang menjadi kota internasional yang dihuni oleh para pedagang dan pengrajin. Pada 1681, untuk membayar utang, Raja Inggris memberikan Pennsylvania bagi sekelompok orang Quaker yang dipimpin oleh William Penn. Penn adalah seorang idealis dan religius yang mengidamkan suatu “eksperimen suci”, yaitu masyarakat baru. Ia membantu kaum miskin Eropa untuk bermukim di koloni itu. Banyak orang Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Jerman berpindah ke sana dan memulai hidup baru.
Lebih ke selatan, Carolina dan Virginia berkembang lebih pesat setelah Perang Saudara Inggris, ketika Raja Charles II memberikan tanah di sana kepada para pendukung raja. Mereka mendirikan perkebunan tembakau, kepas, beras, dan nila yang menguntungkan. Para pemukim mendatangkan budak dari Afrika untuk mengerjakan perkebunan sejak tahun 1619. Dalam waktu singkat, sebagian besar penduduk adalah para budak.
Para Pemukim Perintis
Di bagian barat-daya, para perintis Spanyol-Meksiko mendesak maju hingga ke New Mexico. Mereka mendirikan ibukota di Santa Fe pada 1609. Tempat ini merupakan sebuah koloni berbenteng, di mana terdapat pertambangan dan pos dagang. Karena juga menguasai Florida, orang Spanyol dapat mengambil alih seluruh Amerika Utara. Namun Spanyol kehilangan kekuasaan di lautan sehingga kehilangan kesempatan. Orang Prancis telah bermukim di sekitar St. Lawrence, Great Lakes, dan Mississippi. Sebagai pemukim, pedagang, pemburu bulu hewan, dan perintis, jumlah mereka sangat kecil. Pada 1700, terdapat 12 koloni Inggris di sepanjang pantai Atlantik, dengan penduduk 250.000 orang Inggris, dan hanya terdapat 20.000 orang Prancis, Jerman, Belanda, Swedia, Lithuania, Bohemia, dan bangsa lain yang masing-masing mendirikan tempat tinggal di berbagai wilayah. Amerika baru dibangun oleh orang biasa yang suka bekerja keras, bukan pemerintahan yang berada jauh di Eropa.
Penduduk Pribumi
Pada mulanya, penduduk pribumi dan pemukim Eropa memperoleh keuntungan dan hidup bersama. Dalam beberapa kasus, mereka hidup bersama dengan damai. Namun, datangnya semakin banyak pemukim membuat tanah orang pribumi dirampas. Tindak kekejaman ini memicu ketidakpercayaan dan perlawanan penduduk pribumi terhadap para pemukim. Konflik lokal meletus, mengobarkan perang pada 1670-an. Para pemukim meraih kemenangan. Perlawanan penduduk pribumi pun menurun. Beberapa kelompok orang pribumi diusir dari tanah mereka. Saat pengambilalihan oleh bangsa Eropa semakin mapan, gelombang migrasi secara bertahap mulai dilakukan.

0 komentar:

Post a Comment