Sunday, September 16, 2012

Penindasan Kaum Yahudi

Setelah memberontak terhadap kekuasaan Romawi, orang Yahudi dipaksa meninggalkan tanah airnya. Sikap toleran di negeri baru yang mereka huni tidak jarang diikuti oleh penindasan.

Selama periode 66-73 M, kaum Yahudi di Yudea memerangi orang Romawi yang menjajah mereka. Pasukan Romawi banyak membantai kaum Yahudi, dan pada tahun 70 M, mereka menghancurkan Bait Allah di Yerusalem. Kaum Yahudi dilarang memasuki Yerusalem. Pelanggaran ketentuan ini diancam hukuman mati. Pemberontakan Yahudi di wilayah jajahan Romawi di Mesir, Kirene, dan Siprus juga dipadamkan pada tahun 116 M.
Kerusuhan terus terjadi di Yudea. Pemberontakan pada periode 132-135 M dipadamkan dengan sangat kejam. Ratusan ribu kaum Yahudi dibunuh atau dijual sebagai budak. Yerusalem diratakan dengan tanah. Orang Romawi membangun kota baru di atas reruntuhan itu, yang mereka namakan Aelia Capitolina. Di atas bukit di mana Bait Allah pernah berada didirikan sebuah kuil baru untuk menghormati Dewa Yupiter.
Orang Yahudi yang selamat terusir dari Yudea, dan bergabung dengan berbagai komunitas Yahudi di Babilonia, Anatolia, Yunani, dan Afrika utara. Diaspora, yaitu pembuangan kaum Yahudi, telah dimulai dengan pembuangan di zaman Babilonia pada tahun 586 SM. Pada masa ini (66-1300), diaspora semakin meluas.
Setelah zaman Konstantinus, orang Kristen Romawi menjadi semakin tidak toleran. Mereka mengharapkan orang Yahudi masuk Kristen. Pada abad ke-5, penguasa Romawi menurunkan status kewarganegaraan orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi berpindah semakin jauh, ke Jerman dan Spanyol. Mereka membangun komunitas kecil dan rapat di daerah perkotaan. Mereka memelihara tradisi dan hubungan melalui jaringan internasional. Hasilnya, dua tradisi besar Yahudi muncul. Kaum Yahudi Ashkenasi di Jerman, yang berbahasa Yiddish, serta kaum Yahudi Sephardi yang berbahasa Ladino.
Anti-Semitisme di Eropa
Sejak abad ke-9, orang Yahudi di Eropa dilarang memiliki tanah maupun bergabung dengan tentara. Sebaliknya, mereka menjadi pengrajin, dokter, dan pedagang yang cakap serta pemodal atau lintah darat. Lintah darat dan mencari riba dilarang bagi orang Kristen. Maka, orang Yahudi melakukan pelayanan penting ini. Mereka dihargai dan dilindungi oleh para raja dan pedagang. Akibatnya, orang Yahudi dibenci banyak orang.
Sejak abad ke-12, Perang Salib dimulai. Perasaan benci terhadap kaum non-Kristen semakin menguat. Di seluruh Eropa, penduduk berbalik membenci orang Yahudi dan memaksa mereka untuk hidup di kawasan tertentu di wilayah perkotaan yang disebut ghetto. Banyak orang Yahudi ditindas atau diusir dari tempat tinggalnya. Selama periode Perang Salib (1092-1215), ribuan orang Yahudi terbunuh. Orang Yahudi juga diusir dari Inggris (1290) dan Perancis (1306). Banyak diantara mereka melarikan diri ke Spanyol dan Jerman. Mereka memilih bermukim di negara-negara Eropa timur.

0 komentar:

Post a Comment