Sunday, September 16, 2012

Bangsa Turki Seljuk

Bangsa Turki Seljuk menyerbu Timur Tengah sejak 1037. Mereka mengakhiri dominasi bangsa Arab di dunia Islam dan membuka jalan bagi orang Ottoman.

Bangsa Turki berasal dari satu kelompok suku di Turkestan, Asia Tengah. Mereka terpecah pada abad ke-6 dan menyebar ke Rusia, Cina, India, dan Persia. Beberapa suku Turki meninggalkan kehidupan pengembara dan menjadi pekerja pemerintahan atau tentara bayaran. Mereka mengabdi kepada Dinasti Abbasiyah dan Fatimiyah dan terkadang menduduki jabatan tinggi. Suku-suku Turki seperti Seljuk, Ottoman, Mamluk, Bulgaria, dan Khazar segera memiliki pengaruh besar. Mereka juga bergabung dengan bangsa Mongol. Kota Turki seperti Samarkand dan Bokhara berkembang makmur dan berbudaya pada zaman Islam.
Perluasan Wilayah Seljuk
Tahun-tahun Penting
950
Orang Seljuk memisahkan diri dari bangsa Turki Ghuzz
+ 970
Orang Seljuk masuk Islam
1038
Orang Seljuk menaklukkan Khorasan
1055
Orang Seljuk menaklukkan Baghdad
1071
Orang Seljuk mengalahkan Byzantium di Manzikert
1072
Masa keemasan Kerajaan Seljuk
1081
Pendirian Kesultanan Rum Seljuk
1092
Kematian Malik Shah, Kerajaan Seljuk terpecah
1243
Penyerbuan bangsa Mongol; orang Seljuk menjadi negara bawahan Mongol
1258
Bangsa Mongol menghancurkan Dinasti Abbasiyah
Di sebelah timur Laut Kaspia hidup satu kelompok Turki yang disebut Ghuzz atau Turkoman. Suku Seljuk memisahkan diri dari Ghuzz pada tahun 950 dan berpindah ke selatan dan barat. Orang Seljuk masuk Islam sekitar tahun 970 dan menganggap diri mereka sebagai pembela agama Islam. Karena sedang mengalami kesulitan, Khalifah Abbasiyah di Baghdad meminta bantuan kepada suku Seljuk. Dipimpin oleh Tughril Beg, suku Seljuk menyerang Persia dan menduduki Baghdad pada tahun 1055. Khalifah Abbasiyah mengangkat Tughril sebagai sultan di bawah kekuasaannya. Dampaknya, ia menyerahkan Kekhalifahan Abbasiyah ke tangan suku Seljuk. Dengan cara ini, orang Seljuk berkembang dari sebuah suku pengembara sederhana menjadi penguasa dunia Islam.
Alp Arslan, keponakan Tughril, menjadi sultan pada 1063. Ia merebut Suriah dan Armenia serta menyerang Anatolia (wilayah Turki modern). Pada tahun 1071, kaisar Byzantium melakukan serangan balik. Alp Arslan menyewa tentara bayaran bangsa Norman dan Turki, lalu bergerak memasuki Armenia. Kedua tentara bertemu di Manzikert. Orang Seljuk menang setelah berpura-pura kalah dan melarikan diri. Ketika tentara Byzantium mengejar, pasukan Seljuk memutar dan menyerang balik. Pasukan Byzantium kalah. Orang Seljuk menangkap Kaisar Byzantium dan menahannya untuk meminta tebusan. Kemenangan ini membuka jalan bagi terbentuknya Kekaisaran Ottoman di kemudian hari. Alp Arslan dikenal memimpin dengan bijak. Atas restunya, banyak orang Turkoman dan Seljuk pindah ke Anatolia.
Masa Kejayaan
Kerajaan Seljuk mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan anak Alp Arslan, Malik Shah (1072-1092). Ia adalah pelindung ilmu pengetahuan dan kesenian, serta membangun masjid-masjid yang indah di ibukota Isfahan. Menterinya, Nizam al-Mulk, merupakan negarawan yang dihormati. Selama periode ini, suku Seljuk sepenuhnya menguasai Anatolia. Mereka mendirikan Kesultanan Rum di dekat Konstantinopel. Pada saat Malik Shah wafat, Kerajaan Seljuk terpecah menjadi beberapa negara kecil. Berbagai kesultanan Seljuk, Mamluk, dan Kurdi berdiri sepanjang abad ke-12. Semuanya berada di bawah pengawasan Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Kemudian, pada tahun 1220, bangsa Mongol menaklukkan kawasan ini, dan akhirnya menguasai Baghdad pada tahun 1258.

0 komentar:

Post a Comment