Kekaisaran
Romawi Suci tidaklah berarti suci, juga tidak bergaya Romawi. Didirikan oleh
Charlemagne pada tahun 800, kekaisaran ini lebih paduli dengan kekuasaan para
raja yang dikuasai oleh orang Jerman. Setelah kematian Charlemagne, kekaisaran
ini berangsur terpecah, Perancis dan Jerman terpisah. Di Jerman, seorang raja
besar dipilih sebagai penguasa tertinggi sehingga ia dapat menyatukan para
pengeran, adipati, dan uskup yang memerintah secara independen. Penguasa
tertinggi pertama ini adalah Conrad I dari Franconia, yang dipilih pada tahun
911. Kemudian, Otto I (936-973) yang ambisius ingin menghidupkan kembali
Kekaisaran Romawi. Otto menciptakan kestabilan dengan menyatukan semua penguasa
yang takluk kepadanya dan dengan mengalahkan bangsa Magyar. Otto menaklukkan
Bohemia, Austria, dan Italia utara. Setelah berkuasa selama 25 tahun, ia
dinobatkan sebagai Kaisar Augustus oleh Paus, sebuah tradisi kekaisaran yang
berlangsung selama 850 tahun hingga tahun 1806. Kekaisaran ini merupakan
Kekaisaran Romawi Suci yang dihidupkan kembali.
Tahun-tahun
Penting
|
|
911
|
Conrad I dari
Franconia terpilih sebagai Raja Jerman
|
936-973
|
Otto I memperkuat
Kekaisaran Romawi Suci
|
955
|
Otto I mengalahkan
bangsa Magyar
|
1056-1106
|
Henry IV terlibat
konflik dengan paus
|
1122
|
Concordat
of Worms: perjanjian antara kaisar dengan paus
|
1200
|
Puncak kekuasaan
politik Gereja Katolik Roma
|
1300
|
Paus kehilangan
kekuasaan politik
|
1440
|
Kekaisaran Romawi
Suci diteruskan oleh Dinasti Habsburg Austria
|
Beberapa
orang paus ingin membantu memerintah Eropa Kristen, tetapi ada yang kerap
terlibat pertengkaran dengan para kaisar. Orang Katolik mematuhi paus, sehingga
paus memiliki kekuatan. Para paus ingin memilih para kaisar sementara para
kaisar ingin menunjuk para paus dan mengontrol urusan Gereja. Akhirnya, Kaisar
Henry IV dan Paus Gregorius VII bentrok. Pada tahun 1075, Gregorius menyatakan
Henry tidak berhak memilih para uskup. Sebagai balasan, Henry menyatakan
Gregorius bukan lagi Paus. Gregorius mengucilkan Henry. Ini berarti Henry tidak
lagi diakui oleh Gereja Kristen, dan rakyatnya tidak perlu mematuhinya lagi.
Pada tahun 1077, Henry meminta pengampunan. Pertikaian mengenai pemilihan para
uskup akhirnya terselesaikan pada tahun 1122. Namun, masih terjadi sejumlah
pertengkaran lain, yang mengarah pada pemisahan hubungan antara gereja dan
negara.




0 komentar:
Post a Comment