Sunday, September 16, 2012

Jepang Era Fujiwara

Pada abad ke-9, klan Fujiwara menjadi penguasa Jepang yang bertindak atas nama kaisar. Selama periode Fujiwara, kesenian dan kesusastraan berkembang pesat.

Sejak awal abad ke-4, Jepang telah diperintah oleh seorang kaisar. Jika seorang kaisar wafat sedangkan anak laku-laki tertuanya masih kecil, seorang wali, biasanya berasal dari keluarga sang kaisar, dipilih untuk memerintah sampai kaisar baru tumbuh dewasa. Pada abad ke-9, klan Fujiwara mendapat peran penting di dalam istana ketika anak perempuan Fujiwara Yoshifusa menikahi sang kaisar. Menurut adat, anak-anak dibesarkan oleh keluarga ibu mereka. Dengan demikian, klan Fujiwara membesarkan kaisar berikutnya. Ini berarti bahwa Fujiwara Yoshifusa merupakan wali pertama di luar keluarga kerajaan, dan menandai awal periode Fujiwara. Ada lebih banyak lagi anak perempuan dari klan Fujiwara yang menikahi sang kaisar. Klan Fujiwara menjadi kuat. Dalam waktu singkat, setiap kaisar memiliki seorang wali Fujiwara, yang mengendalikan pengelolaan negeri sementara sang kaisar menghabiskan waktu menangani masalah keagamaan dan istana. Selama tiga abad, keluarga Fujiwara menguasai Jepang.
Tahun-tahun Penting
794
Istana Jepang dipindahkan ke ibukota baru di Heian (Kyoto)
858
Fujiwara Yoshifusa menjadi wali negeri
930
Fujiwara memperoleh kekuasaan penuh; reformasi ekonomi
1000-an
Puncak perkembangan kesenian dan kesusastraan di Jepang
1180-1185
Perang saudara Gempei; kebangkitan para shogun Minamoto
Kebudayaan Fujiwara
Selama periode Fujiwara, kesenian dan kesusastraan Jepang berkembang subur. Kegiatan seni dilaksanakan di istana kekaisaran di Kyoto, di antara para bangsawan di dalam tanah milik mereka dan di kuil-kuil. Hanya sedikit penduduk biasa yang dapat menyaksikannya. Kaum kaya dan berkuasa terpisah dari bagian masyarakat lain. Masa ini menghasilkan banyak karya seni lukis indah, sementara kesusastraan ditulis dalam gaya Jepang baru, terutama karya klasik Lady Murasaki Shikibu yang berjudul Hikayat Genji (The Tale of Genji). Hingga masa itu, bangsa Jepang cenderung meniru gaya Cina. Sejumlah klan yang disukai keluarga Fujiwara menjadi kaya. Kemudian, klan lainnya menjadi semakin kuat, dan beberapa provinsi serta daerah klan mulai bertindak sesukanya. Mereka saling bertikai hingga klan Fujiwara tidak dapat mengendalikan negeri. Selama abad ke-12, terjadi banyak pemberontakan. Akhirnya, perang saudara Gempei pecah pada tahun 1180. Klan Fujiwara digantikan oleh shogun Minamoto yang kuat.

0 komentar:

Post a Comment