Tuesday, November 20, 2012

Sejarah Irlandia (700-1350)

Periode sejarah Irlandia menunjukkan terus meningkatnya kekuasaan bangsa asing, menyusul penyerbuan orang Viking, kemudian orang bangsa Inggris.

Tahun-tahun Penting
432
St. Patrick menyebarkan agama Kristen ke Irlandia
795
Dimulainya serangan bangsa Viking, penghancuran banyak biara di Irlandia
840
Orang Viking mulai bermukim, mendirikan kota-kota dagang di daerah pantai
1014
Brian Boru, Raja Munster, mengalahkan bangsa Viking dalam pertempuran di Clontarf
1148
Richard de Clare menjadi Earl of Pembroke
1166
Rory O’Connor menjadi raja pertama Irlandia sejak tahun 1014
1170
Bangsa Norman yang dipimpin oleh Richard de Clare menginvasi Irlandia
1171
Richard de Clare menjadi Raja Leinster; Henry II menduduki Irlandia
1366
Pemberontakan Irlandia-Norman melawan aturan Inggris yang melarang pemakaian bahasa Gaelik dan pernikahan campuran
1530-an
Henry VIII menegakkan kembali kekuasaan Inggris
Irlandia terutama dihuni oleh bangsa Celtik Gaelik yang meliputi sekitar 150 tuath atau suku. Mereka kerap bertikai dan berperang. Kondisi ini menjadi penghambat kemakmuran Irlandia. Kemudian, tahun 432, tibalah tokoh yang mengubah sejarah Irlandia, yaitu St. Patrick. Ia menjelajahi Irlandia dan berhasil mengkristenkan para kepala suku Irlandia serta mengkhotbahkan perdamaian. Pada tahun 600, Irlandia telah menjadi pusat agama Kristen di Eropa. Para biarawan Irlandia menyebarkan agama Kristen ke seluruh Eropa. Pada tahun795, bangsa Viking menyerbu Irlandia. Selama 40 tahun berikutnya, mereka menyerang dan menghancurkan banyak biara. Pada tahun 840, mereka mulai bermukim di Irlandia, mendirikan kota seperti Dublin, Waterford, Cork, dan Limerick. Dari kota-kota ini, mereka berdagang dan bercampur dengan penduduk Irlandia serta mengadopsi banyak adat istiadat setempat.
 Wilayah Irlandia lainnya masih menjalankan tradisi Irlandia. Pada saat itu, lima kerajaan terbesar di sana adalah Ulster, Leinster, Munster, Connaught, dan Mealth. Pada tahun 976, Brian Boru, Raja Munster, menyerang para tetangganya. Pada tahun 1011, ia menguasai Irlandia. Namun, ketika ia wafat, para raja local saling berperang untuk memperebutkan gelar raja tertinggi. Raja tertinggi terakhir yang kuat adalah Turnlough O’Connor dari Connaught. Setelah kematiaannya pada 1156, dua orang raja saling bersaing. Salah satu diantaranya, Dermot MacMurrough dari Lienster, meminta bantuan dari bangsa Norman di Inggris.
Kedatangan Bangsa Inggris
Earl of Pembroke atau “Si Panah Kuat” mendukung Dermot MacMurrough dengan imbalan dapat menikahi putrinya serta mewarisi Leinster. Pada 1170, Si Panah Kuat dan para bangsawan Norman lainnya menyerang dan merampas tanah Irlandia untuk mereka sendiri. Tindakan ini membuat khawatir Raja Inggris, Henry II, yang menganggap dirinya sebagai penguasa Irlandia. Orang Irlandia, yang takut akan terjadi kekacauan beralih mendukung Henry II, sementara para bangsawan Norman pun mematuhinya. Seperti bangsa Viking pendahulunya, bangsa Norman juga mengadopsi adat istiadat orang Irlandia. Namun pada 1366, Lionel, anak Raja Edward III yang memerintah Irlandia, memerintahkan agar keluarga campuran Irlandia-Norman berhenti berbicara dalam bahasa Gaelik atau menikahi wanita Irlandia. Tuntutan ini tidak diterima dan orang Irlandia-Norman menganggap Inggris sebagai orang asing yang suka ikut campur. Pada akhir abad ke-15, kekuasaan Inggris hanya terdapat di kawasan Dublin, yang disebut The Pale (Batas Inggris).

0 komentar:

Post a Comment