Tuesday, November 13, 2012

Pemukim Awal Amerika Utara


Selama satu abad setelah John Cabot menemukan Newfoundland pada tahun 1497, kebanyakan orang Eropa menganggap Amerika Utara sebagai wilayah yang tidak penting. Mereka tidak mengetahui potensi, dan hanya sedikit yang melihat nilai ekonomis dari daerah itu. Mereka lebih tertarik menemukan jalur perdagangan ke Asia dan memperoleh kekayaan dengan mudah, yaitu dengan merompak galleon (kapal Spanyol) yang membawa emas dari Karibia ke Spanyol. Para penjelajah awal pulang ke tanah asalnya tanpa menemukan emas, kota eksotik maupun jalur laut ke Asia yang mereka inginkan. Koloni Perancis, Cartier di Quebec (1534-1541) dan koloni Inggris, Raleigh di Roanoke (1584-1590) mengalami kegagalan. Namun, sebuah pemukiman Spanyol yang didirikan di St. Agustine, Florida, dapat bertahan hidup. Baru antara tahun 1607-1608, ketika sejumlah koloni didirikan di Quebec dan Jamestown, orang Eropa menyadari bahwa negeri baru itu mungkin berharga. Sejak tahun 1600, banyak orang Eropa, yang ingin menghindar dari pertikaian agama dan perang di negerinya, berlayar ke Amerika Utara untuk memulai kehidupan baru.
Koloni pertama Inggris yang berhasil, didirikan pada tahun 1607 di Jamestown, Virginia, nyaris disapu bersih oleh wabah penyakit, kelaparan, dan masalah dengan penduduk pribumi Amerika. Namun, kelompok ini akhirnya berhasil bertahan. Pemimpinnya, John Smith, menulis sebuah buku pada tahun 1616 yang menarik lebih banyak pemukim untuk bergabung.
Orang Amerika Baru
John Rolfe memperkenalkan tanaman tembakau kepada para pemukim pada tahun 1612. Tanaman ini menghasilkan uang dan Jamestown pun menjadi makmur. Ketika permintaan akan tembakau meningkat, para petani membutuhkan lebih banyak lahan. Mereka mengambil tanah penduduk pribumi. Perebutan tanah ini menimbulkan peperangan sengit antara para pemukim dan penduduk asli Amerika. Kedatangan kaum pilgrim di Massachusetts yang menumpang kapal Mayflower pada tahun 1620 menjadi titik balik. Mayflower membawa 102 orang pemukim Puritan dan 42 orang awak dalam keadaan yang menyedihkan. Melarikan diri dari penindasan agama, mereka pergi dari Plymouth, Inggris dan mendarat di dekat Tanjung Cod di mana mereka mendirikan pemukiman kecil yang juga mereka namakan Plymouth. Dikenal sebagai Pilgrim Fathers, mereka dianggap sebagai pendiri Amerika modern dan pencipta “Impian Amerika”, yaitu visi mengenai kehidupan yang bebasa dari penindasan. Mereka datang untuk bermukim, dan hidup menurut ajaran kaum Puritan. Pada tahun 1625, orang Belanda mendirikan sebuah koloni di Manhattan yang diberi nama Nieuw Amsterdam, tempat yang kini menjadi New York. Para pemukim Perancis juga berdatangan, bermukim di utara Sungai St. Lawrence, yang kini menjadi Kanada.
Tahun-tahun Penting
1492
Columbus mencapai Amerika
1497
John Cabot mendarat di Newfoundland
1513
Ponce de Leon dari Spanyol menjelajahi Florida
1540
Coronado dari Spanyol memasuki New Mexico
1534-1541
Cartier dari Perancis menjelajahi St. Lawrence
1584-1590
Koloni Roanoke dari Raleigh Inggris (gagal)
1607
Jamestown, Virginia (Inggris), didirikan
1608
Champlain mendirikan Quebec dan New France
1620
Kedatangan para Pilgrim Fathers di New England
1625
Orang Belanda bermukim di Nieuw Amsterdam (New York)
Perdagangan bulu, terutama bulu berang-berang, menjadi usaha yang menguntungkan karena tingginya permintaan di Eropa. Sejak 1630-an, lebih banyak lagi pengungsi Puritan dan imigran dari Inggris yang datang. Mereka tidak berharap untuk kembali dan, meski kehidupannya keras, koloni New England mereka berkembang pesat.
Sejak tahun 1700, terdapat sekitar 400.000 orang Eropa di Amerika Utara. Koloni-koloni di New England telah berdiri mapan. Seluruh komunitas yang pindah ke daerah ini berasal dari Eropa. Tidak lama kemudian, mereka sudah dapat hidup swasembada. Sebuah akademi didirikan di Harvard (Boston) pada tahun 1636.


0 komentar:

Post a Comment