Wednesday, August 8, 2012

Sejarah Agama Kristen


kelahiran Yesus dari Nazaret, banyak tumbuh aliran agama dan sekte di Kekaisaran Romawi. Dalam waktu 400 tahun, agama Kristen menjadi agama dominan.
Bangsa Yahudi percaya bahwa Mesias (juru selamat) akan lahir untuk memimpin mereka. Pada saat Yesus dari Nazaret lahir, Yudea sedang menderita akibat penjajahan Romawi. Sekitar tahun 27 M, pada usia 30 tahun, Yesus mulai mengajar. Dikisahkan bahwa ia banyak membuat mukjizat, seperti menyembuhkan. Para penguasa Yahudi menuduhnya menodai agama, kamudian diadili ia oleh Gubernur Romawi, Pontius Pilatus. Ia disalibkan, tapi pengikutnya menyatakan mereka bertemu Yesus setelah kematian-Nya.
Kelahiran Gereja
 ‘Kebangkitan’ Yesus merupakan dasar agama baru ini, terpisah dari tradisi Yahudi kuno dan didirikan oleh para murid terdekat Yesus, yaitu para rasul. Agama ini perlahan menyebar di antara orang Yahudi di pengasingan dan orang non-Yahudi di seluruh Kekaisaran Romawi. Para pengikut pertama, khususnya Paulus, mengajarkan bahwa agama Kristen terbuka bagi siapa pun yang memilih untuk dibaptis. Pada 300 M, agama ini telah penyebar ke Mesir, Aksum, Suriah, Armenia, Anatolia, Yunani, Roma, Perancis, bahkan hingga Inggris dan India.
Orang Kristen menganut agama dengan diam-diam karena penguasa Romawi kerap menindas mereka. Akibatnya, banyak orang Kristen yang menyembunyikan diri. Banyak juga di antara mereka tewas mengenaskan karena dilempar ke kawanan hewan buas di arena. Di Mesir, sekelompok orang Kristen menarik diri ke gurun pasir untuk hidup sebagai pertapa. Mereka adalah biarawan Kristen pertama.
Agama Negara
Penindasan terhadap agama Kristen di Kekaisaran Romawi dihentikan setelah Kaisar Konstantinus mengakui agama Kristen pada tahun 313 M. Kemudian, Kristen menjadi agama resmi kekaisaran. Konstantinus mengadakan konsili pertama para uskup, mendesak untuk mengatasi perbedaan di antara mereka, serta menyusun sebuah doktrin Pengakuan Iman Nicea. Secara politis, ia memandang gereja sebagai cara untuk memberikan napas baru bagi kekaisaran yang mulai goyah. Langkah Konstantinus menetapkan agama Kristen sebagai agama resmi memberikan pengaruh besar bagi Eropa dan, akhirnya sebagain besar dunia. Ini juga berarti bahwa beberapa ajaran lain dianggap sebagai ‘bidaah’ yang melanggar hukum. Akibatnya, banyak aspek dalam kepercayaan ini yang menghilang. Kebijakan ini juga menyebabkan kematian atau pengasingan mereka yang tidak sepaham dengan doktrin yang diterapkan. Gereja-gereja Gnostik (Mesir), Celtik, dan Nestorian merupakan contoh beberapa aliran Kristen yang akhirnya binasa, kendati orang Nestorian berkelana ke Persia hingga Cina untuk menghindari hal ini.

0 komentar:

Post a Comment