Wednesday, August 8, 2012

Bangsa Parthia dan Sasanid


Bangsa Parthia adalah suku pengembara Asia yang hijrah ke selatan menuju Persia sekitar 1000 SM. Suku Parni bergabung sekitar tahun 300 SM, kemudian menjadi penguasa mereka.
Orang Parthia dan Parni tinggal di utara Iran di bawah pemerintahan bangsa Persia, kemudian di bawah kaum Seleukid Yunani. Pemimpin Parni selanjutnya menjadi Gebernur Seleukid di Parthia. Pada tahun 238 SM, ia menyatakan kemerdekaan dan menyatakan dirinya menjadi raja tertinggi di antara para kepala suku di wilayah itu. Orang Parthia melakukan kebiasaan lokal untuk banyak hal yang diserap dari kebiasaan bangsa Yunani, Persia, dan Babilonia. Mereka tidak menciptakannya sendiri. Seiring waktu, mereka lebih banyak mengikuti adat istiadat Persia. Parthia menjadi semakin makmur berkat perdagangan Jalur Sutera dari Cina.
Kebangkitan dan Keruntuhan Bangsa Parthia
Pemimpin terbesar bangsa Parthia adalah dua orang bersaudara. Keduanya dipanggil Mithradates. Sedikit sekali yang diketahui tentang Parthia, kecuali bahwa orang Parthia menaklukkan Babilonia dan Baktria (Afghanistan) dan bersahabat dengan Cina Dinasti Han. Mereka secara teratur berperang dengan bangsa Romawi serta menghentikan perluasan wilayah Romawi ke timur. Tentara mereka kuat dan terorganisir dengan baik. Terkenal sebagai prajurit penunggang kuda, mereka dapat melakukan gerakan kilat dengan menerobos hujan anak panah dalam peperangan. Dengan cepat, mereka mampu mengatasi semua perlawanan bersenjata.
Kebangkitan Orang Sasanid
Peperangan panjang antara orang Parthia dan bangsa Romawi menimbulkan kerugian besar dan menguras kekuatan. Setelah menguasai Persia selama 450 tahun, orang Parthia menjadi lemah. Situasi ini memungkinkan seorang raja lokal bernama Ardashir menggulingkan kekuasaan orang Parthia pada tahun 225 M. Ardashir kemudian membangun dinasti Persia yang baru, Sasanid. Ia menjadikan agama Parsee (Zoroastrianisme) sebagai agama bangsa Persia. Ini merupakan sebuah pemikiran baru, yang kemudian ditiru oleh Konstantinus dari Romawi. Raja Ardashir membawa orang Persia ke masa keemasan baru.
Tahun-tahun Penting
238 SM
Arsaces I dari Parthia memproklamasikan kemerdekaan dari kekuasaan orang Seleukid
141 SM
Mithradates menyerbu Mesopotamia
53 SM
Orang Parthia menghancurkan tentara Romawi di Suriah
225 M
Orang Sasanid menyingkirkan orang Parthia
240-272 M
Shapur I dari Sasanid Persia berada pada puncak kejayaan
480-an
Bangsa Hun menyerang Persia timur
616
Khosru II menaklukkan Mesir
637
Persia jatuh ke tangan orang Arab Muslim
Masa Kejayaan Bangsa Sasanid
Para shah (raja) Sasanid menjalankan tradisi lama Persia kuno dengan tekun. Mereka juga ingin merebut kembali negeri yang pernah dikuasai Darius I sebelum direbut oleh Alexander yang Agung. Istana mereka di Ctesiphon (dekat Babilonia) menjadi pusat kebudayaan. Kekaisaran kaya ini menjadi saingan utama Romawi. Shapur I merupakan penguasa Sasanid yang terkenal. Ia memerangi orang Romawi. Bahkan, ia menawan dan membunuh Kaisar Valerianus dari Romawi. Shapur menaklukkan Armenia, Suriah, Baktria, dan Sogdiana (Afghanistan), serta Lembah Sungai Indus. Di dalam negeri, Shapur mendukung kebudayaan yang mengembangkan Persia menjadi pusat agama Zoroaster. Pada tahun 480 M, Persia dilanda pemberontakan keagamaan dan serangan gerombolan bangsa Hun dari Mongolia. Setelah berhasil mengatasi masalah ini, Shah Khosru II menaklukkan Mesir dan Byzantium. Namun, ia tewas terbunuh. Perang saudara pun pecah dan Persia melemah. Dinasti Sasanid Persia runtuh ketika orang Arab Muslim menaklukkan wilayahnya pada tahun 637, dan akhirnya mendorong orang Persia untuk memeluk agama Islam.

0 komentar:

Post a Comment