Xerxes
(519-465 SM) menggantikan ayahnya, Darius I (556-486 SM) sebagai raja Persia.
Marah karena kekalahan di Marathon, Xerxes merencanakan sebuah invasi
besar-besaran yang akan menelan Athena dan seluruh Yunani. Ia memimpin sebuah pasukan
Persia yang besar (beberapa sejarawan memperkirakan pasukannya berjumlah
300.000 orang) melewati Turki, menyeberangi Hellespont, dan memasuki Yunani
melalui Thrace dan Macedonia. Pasukannya dipasok dari sebuah armada yang
membawa makanan bagi orang Persia yang memakan daging (orang Yunani
vegetarian).
Xerxes
dan pasukannya sempat terhambat di Thermopalayae, sebuah celah pegunungan
sempit sebelah utara Athena. Di sana, sekitar 300 pejuang Sparta bertarung
dalam sebuah pertempuran panjang untuk memperlemah pasukan Persia dan berhasil
menunda laju pasukan Persia dan menimbulkan banyak korban dan pihak penyerbu.
Ketika Persia akhirnya bisa menerobos dan membunuh pasukan pertahanan di
Thermopalayae, tampaknya Yunani seolah-olah telah dikalahkan. Xerxes tak lama
kemudian menduduki Athena dan telah siap untuk menaklukkan daerah lainnya di
Yunani.
Akan
tetapi, orang Yunani mempunyai sebuah senjata baru, yaitu kapal trireme yang
telah dikembangkan selama sepuluh tahun sejak pertempuran Marathon. Ketika
Xerxes memasuki Athena, ia mendapati sebuah kota yang ditinggalkan, karena
armada Athena telah mengungsikan mayoritas penduduknya dan membawa mereka ke
Pulau Salamis di sebelah selatan. Panggung telah disiapkan untuk pertempuran
laut yang akan menegaskan penaklukkan Persia atas Yunani atau membuat seluruh
peristiwa ini kembali dipertanyakan.
Xerxes
menaruh sebuah singgasana di atas sebuah bukit yang bisa melihat ke arah teluk.
Armadanya yang terdiri dari 1.000 galley (perahu besar) Persia memasuki teluk
dan berhadapan dengan 370 perahu trireme Yunani. Pertempuran tersebut
berlangsung sepanjang hari. Orang Yunani mampu bertahan dan memenangkan
pertempuran karena dua faktor: pertama, orang Yunani menggunakan api sebagai
senjata untuk membakar kapal-kapal Persia. Kedua, karena orang Yunani lebih
tahu daerah perairan ini, sehingga mereka mampu mengungguli maneuver musuh
mereka dalam pertarungan antar-perahu jarak dekat. Pada akhir hari itu, Xerxes
menyaksikan armada Persia yang hancur dan kalah mundur.
Karena
armadanya kekurangan pasokan, Xerxes akhirnya mundur dari Athena dan Yunani. Ia
kembali ke Asia Kecil, walaupun ia meninggalkan kekuatan Persia yang cukup
besar, namun pada musim semi berikutnya dikalahkan secara telak oleh orang
Yunani. Kombinasi pertempuran Marathon dan Salamis mengakhiri semua kemungkinan
pengambilalihan Yunani oleh Persia.
0 komentar:
Post a Comment