Lembah
Raja (Valley of the King) adalah
semuah pemakaman para firaun yang berbentuk mirip piramida. Kawasan bebatuan
yang tandus itu terletak di tepi barat Sungai Nil yang airnya mengalir tenang.
Di sanalah jenazah 62 firaun dan keluarganya dikuburkan, khususnya di era New Kingdom yang beribukota di Thebes
(Luxor) sekitar abad 15-10 SM.
Beberapa
nama firaun terkenal dimakamkan di lembah itu. Di antaranya, jenazah Thutmosis,
Amenhotep, Ramses II, dan Tutankhamun yang muminya masih utuh serta bisa
disaksikan hingga sekarang. Mumi Tutankhamun masih ada di lokasi makam,
sedangkan mumi Ramses II sudah dipindahkan ke Museum Kairo. Beribu-ribu koleksi
peninggalan sejarah Mesir yang tersebar di seluruh dunia ternyata berasal dari Valley of the King ini.
Lokasi
Lembah Raja dipilih Firaun Thutmosis I yang berkuasa pada 1528-1510 SM dan
kemudian diikuti firaun-firaun sesudahnya untuk pemakaman. Dalam mitologi Mesir
kuno, jenazah para raja akan memasuki alam keabadian jika mereka dikuburkan di
bawah bangunan berbentuk piramida.
Karena
itu, meski tidak membangun piramida seperti zaman Old Kingdom yang beribukota di Memphis, mereka menerapkan filosofi
yang sama. Yaitu, memilih perbukitan batu yang berbentuk piramida sebagai
makamnya.
Makam,
dalam tradisi para penyembah matahari, selalu ditempatkan di tepi barat Sungai
Nil. Itu menjadi simbol pertemuan mereka dengan Dewa Matahari, Amun Ra, di tempat tenggelamnya, di ufuk
barat. Karena itu, di dinding lorong makam tersebut dipahat cerita bahwa orang
yang mati akan bertemu dewa matahari setelah berlayar menaiki perahu menuju
alam keabadian.
Dalam
gambar-gambar itu, disimbolkan adanya dua belas pintu dengan para penjaganya
yang memeriksa mereka dalam gelap malam. Mengapa jumlahnya dua belas pintu?
Sebab, malam hari, menurut kisah tersebut, ada 12 jam. Setelah melewati
pintu-pintu itu, mereka berharap bertemu dewa matahari yang mereka sembah saat
matahari “terbit pada esok hari” di alam keabadian.
Saat
meninggal, para firaun selalu membawa bekal untuk “hidup” di alam keabadian.
Mulai makanan kesukaan, pakaian, perhiasan, kereta perjalanan, sampai
perlengkapan rumah tangga seperti meja kursi dan sebagainya. Selain itu,
dibuatkan patung-patung para firaun dalam ukuran sesungguhnya yang dipajang di
dekat ruang penempatan jenazah. Patung tersebut dibuat dalam wajah yang masih
muda sebagai simbol keabadian kehidupan mereka di sana.
0 komentar:
Post a Comment