Kapan sesungguhnya
momen tertentu yang dapat dianggap sebagai permulaan sejarah? Memang sulit,
kalau tidak ingin dikatakan mustahil,untuk menunjuk dengan tepat suatu momen
manakala semua peristiwa yang kita namakan sebagai “pra-sejarah” menjadi
perintis segala peristiwa yang menjadi bagian dari sejarah kita. Prosesnya
tidak “sekali jadi”, namun secara bertahap dan memakan waktu waktu lama hingga
bertahun-tahun.
Umat manusia sudah
berada di muka bumi ini setengah juta tahun silam. Tulang-tulang Australopithecus yang ditemukan, makhluk
yang menyerupai kera yang oleh para ilmuwan dipercayai sebagai nenek moyang
manusia modern, usianya empat juta tahun. Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000
tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di
seluruh penjuru benua. Juga ditemukan Petroglif, atau lukisan batu, yang
usianya kurang kebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding
gua-gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.
Jadi, seandainya
manusia sudah berada di planet bumi sejak ribuan abad, bagaimana dan di mana
sejarah dimulai? Agaknya, terbentuknya permulaan sejarah di satu bagian dunia
yang dihuni manusia sama sekali tidak berkaitan dengan hal yang sama di belahan
bumi yang lain. Sejarah diawali dengan sebuah bahasa komunikasi lisan, dan pada
gilirannya ini berubah menjadi dongeng-dongeng. Para pendongeng mengingat dan
mendongengkan kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dengan
cara inilah lahir mitos serta legenda dari beragam budaya di dunia.
Banyak dari
dongeng-dongeng zaman dahulu hilang, namun ada beberapa yang masih dihidupkan
dan perlahan-lahan berubah bentuknya menjadi legenda-legenda kuno yang tetap
diingat sampai hari ini. Permulaan sejarah ditandai dengan legenda-legenda yang
pertama kali diwariskan dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment