Mycenae
merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Semenanjung Yunani. Kota
ini adalah pusat peradaban Yunani yang pertama, berkembang setelah peradaban
bangsa Minoa di Pulau Kreta.
Orang
Mycenae (dikenal sebagai bangsa Akaia) berpindah ke Yunani dari Balkan sekitar
tahun 2000 SM. Peradaban Mycenae dimulai ketika serangkaian desa di perbukitan
diduduki oleh orang-orang yang berbahasa Yunani kuno. Sekitar tahun 1650 SM,
banyak di antara desa itu telah berkembang menjadi kota berbenteng, dengan
istana megah dan barang mewah, menyaingi benda serupa yang dibuat oleh para
pengrajin terampil bengsa Minoa. Mycenae sendiri terdiri atas sekitar 20
negara-kota.
Topeng
emas di makam Mycenae ditemukan oleh arkeolog Heinrich Schliemann, dan diduga
sebagai topeng Agamemnon. Ilmuwan modern menilai topeng itu milik seseorang
yang hidup 300 tahun lebih awal.
Makam-makam
Mycenae
Sebelum
membangun benteng dan kota, orang Mycenae menguburkan para pemimpin dalam
‘makam sarang lebah’ yang rumit. Makam ini dibangun dari blok batu besar, yang
dibentuk menjadi kubah besar. Satu makam di Mycenae, Treasury of Atreus, memiliki pintu masuk setinggi hampir 6 meter,
menuju sebuah ruangan dengan tinggi 13 meter dan lebar 14 meter. Dulunya, makam
itu dihiasi plat perunggu. Harta dalam makam menunjukkan bagitu
Reruntuhan Gerbang Singa yang menjadi pintu masuk ke
kota Mycenae dibangun sekitar 1300 SM.
|
Perluasan
dan Keruntuhan
Sekitar
1450 SM, bangsa Mycenae menaklukan Kreta dan mulai membangun koloni di Laut
Aegean, kepulauan Rhodes, dan Pulau Siprus. Mereka berdagang ke seluruh kawasan
Laut Mediterania, terutama dengan bangsa Funisia, Mesir, dan Italia. Namun,
sekitar 1200 SM, Mycenae ditaklukan oleh bangsa pelaut. Banyak penduduk Mycenae
terpaksa melarikan diri ke wilayah lain.
0 komentar:
Post a Comment