Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan
Mesopotamia (Sekarang Irak), dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus
raja pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum
yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada
tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja
Hammurabi dari suku Amorite menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori
wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia
sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk
keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan.
Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam perkembangan kebudayaan
Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan beberapa daerah di negara tersebut
menjadi pusat kebudayaan hingga ke luar daerah Bbilonia sendiri pada zaman
perunggu dan awal zaman besi. Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya
bukan didirikan hingga menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite,
sebagian besar sejarahnya Babilonia berada dibawah pemerintahan orang-orang
Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing seperti Kassite, Elam, Het, Aram,
Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.
Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno
dari masa pemerintahan Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum
masehi. Diperkirakan sekitar seratus tahun setelah jatuhnya Kekaisaran “Ur-III”
dari Sumaria di tangan bangsa Elam, suku Amorite mendapatkan kendali kekuasaan
untuk hamper seluruh wilayah Mesopotamia dan merebut tahta Assyiria, Mari,
Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di Mesopotamia.
Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis
pengembangan budaya antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh
Mesopotamia termasuk penggunaan dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas
di seluruh daerah. Pengaruh Sumaria terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi
berbagai pengkonversian dalam hal leksikal, sintaksis, morfologi dan fonologis
bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk merujuk pada Sumaria
dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund.
Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria
sebagai bahasa resmi di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan
untuk hal-hal tertentu seperti upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah
sampai abad ke-1 masehi.
Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal
zaman besi sering disebut sebagai budaya “Assyro-Babilonia” karena kedekatan
yang saling bergantung di pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring
berjalannya waktu, nama Babilonia kini digantikan menjadi Sumaria.
Kebudayaan
Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia
menyebabkan besarnya produksi dan penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat.
Kuil-kuil di Babilonia terbuat dari struktur batu bata mentah sebagai
penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan di kuil-kuil tersebut.
Salah satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata tanah liat
ini menuntun ke awal perkembangan penggunaan pilaster dan kolom, dibuatnya
lukisan-likisan di dinding dan juga penggunaan ubin berenamel. Dinding-dinding
mulai diwarnai dengan berbagai berwarna dan kadang disepuh dengan seng atau
emas serta penggunaan ubin sebagai lantainya. Pewarnaan terracotta di bagian
atas kuil juga digunakan untuk pemlesterannya.
Astronomi
Ada beberapa dokumen kuno dari masa Babilonia Lama yang
membahas tentang aplikasi matematika untuk menghitung panjangnya periode siang
hari selama tahun matahari.Observasi oleh para ilmuwan Babel selama
berabad-abad tentang fenomene-fenomena langit, dicatat dalam rangkaian tulisan
kuno berbentuk baji yang bernama 'Enūma Anu Enlil'.
Catatan tertua astronomical yang paling signifikan adalah catatan
ke-63 dari 'Enūma Anu Enlil'-catatan Venus dari Ammi saduqa- tentang kemunculan
Venus yang terlihat di langit selama hampir 21 tahun, hal ini juga menjadi
bukti bahwa fenomena kemunculan planet yang terlihat di langit terjadi secara
berkala. Segi empat Astrolabe tertua yang ditemukan di catatan, tertanggal
tahun 1100 sebelum masehi. Mul-Apin sebuah catatan kuno yang berisi katalog
bintang dan rasi bintang dan juga skemanya untuk memprediksi waktu terbitnya
matahari dan juga tentang tata letak planet-planet, panjang waktu satu hari
yang diukur dengan jam air, Gnomon, bayangan dan juga sisipan-sisipan
astronomi.
Teks
GU bangsa Babilonia berisi tentang pengaturan letak bintang-bintang dalam
suatu ‘string’ yang berada di sepanjang lingkaran deklinasi sehingga dapat
dihitung ukurannya serta interval waktunya, juga untuk menilik bintang zenith
yang dipisahkan oleh perbedaan yang terlihat.
|
Kedokteran
Catatan tertua tentang ilmu kedokteran ditemukan pada abad
ke-2 sebelum masehi saat dinasti Babilonia pertama. Teks medis Babilonia yang
terkenal luas berjudul Diagnostic
Handbook yang ditulis oleh seorang dokter bernama Esagil kin Apli dari
Borsippa pada masa pemerintahan Raja Adad Iddina Apla.
Bersama dengan ilmu kedokteran kontemporer mesir kuno, orang
Babel memperkenalkan konsep diagnosis, prognosis, pemeriksaan fisik dan
pemberian resep. Selain itu, The Diagnostic Handbook juga memperkenalkan metode
terapi dan aetiologi serta penggunaan empirisme, logika dan rasionalitas dalam hal
diagnosis, prognosis dan juga terapi. Catatan tersebut juga berisi daftar
gejala-gejala medis dan juga pengamatan empiris yang detail dengan aturan
logika yang digunakan untuk menggabungkan gejala yang diamati dari seorang
pasien dengan diagnosis dan prognosis. Gejala-gejala dan penyakit-penyakit
diobati melalui terapi dengan penggunaan perban, krim serta pil. Jika pasien
tidak dapat diobati secara fisik, para dokter Babel terkadang melakukan
eksorsisme untuk membersihkan jiwa pasien dari segala macam kutukan dan ilmu
sihir.
The Diagnostic Handbook ditulis berdasarkan aksioma-aksioma
dan juga asumsi-asumsi logis, termasuk pandangan moderen tentang pemeriksaan
dan pemeriksaan gejala pasien yang memungkinkan para dokter mengetahui penyakit
yang diderita oleh pasien, aetiologi dan perkembangannya juga seberapa besar
kemungkinan pemulihan pasien tersebut. Esagil kin Apli menemukan berbagai macam
penyakit dan mendeskripsikan gejala-gejalanya dalam teksnya. Teks tersebut
berisi berbagai jenis penyakit epilepsi dan penyakit lain yang saling
berhubungan bersama dengan diagnosis dan prognosisnya. Kemudian dalam beberapa
waktu, ilmu kedokteran Babel semakin menyerupai kedokteran Yunani dalam banyak
hal.
Sastra
Ada beberapa perpustakaan yang di bangun di beberapa kota
dan di dalam kuil, sebuah pepatah Sumeria kuno menegaskan “dia yang akan unggul
menjadi seorang ahli tulisan, harus bangkit bersama fajar”.
Ada banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di
seluruh dunia. Yang paling terkenal adalah Epic of Gilgamesh yang terangkum
dalam 12 buku yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi Unninni
yang disusun berdasarkan prinsip astronomi. Tiap divisi dari buku-buku tersebut
berisi cerita tentang petualangan Gilgamesh yang menjadi tokoh sentral dari keseluruhan
cerita.
0 komentar:
Post a Comment