Setelah
mengakhiri ancaman invasi Persia, negara-kota Yunani mulai saling bertikai.
Pertikaian terbesar adalah antara Athena, yang sacara tradisi merupakan negara
perdagangan dan menguasai perairan, dengan Sparta yang mengandalkan kedigdayaan
para pejuangnya. Iri hati dan ketidakpercayaan antar kedua kekuatan ini membawa
pada Perang Peloponensus yang terkenal, yang berlangsung antara tahun 432
hingga 403 SM. Awalnya Athena dipimpin oleh politisi brilian, Pericles (495-429
SM), yang mengibau kaum sebangsanya untuk menghindari pertempuran dengan pihak
Sparta di daratan. Akan tetapi, orang Athena justru tetap berada di dalam
tembok yang mengelilingi kota Athena dan menyerang pihak Sparta dan sekutunya
di laut.
Pericles
meninggal saat perang masih di tahapan awalnya, dan para penerusnya memutuskan
untuk melakukan perang yang lebih agresif. Mereka mengorbankan banyak jiwa dan
harta dalam sebuah pengepungan yang sia-sia atas Syracuse, Sisilia, dan pada
tahun 410 SM, Athena kehabisan tenaga, semangat, dan uang.
Pihak
Sparta pencari bantuan dalam bentuk uang dari musuh lama semua orang Yunani,
yaitu orang Persia. Didukung oleh emas Persia, orang-orang Sparta dan
aliansinya membuat sebuah armada untuk menandingi armada Athena dan menunjuk
Lysander (?-395 SM) sebagai laksamana pertama mereka. Mengetahui bahwa orang
Athena tergantung pada suplai makanan yang dibawa dengan kapal-kapal mereka,
orang Sparta berusaha menghancurkan kapal-kapal Yunani saat sedang membawa
biji-bijian dari Laut Hitam menuju Athena. Mereka berhadapan dengan armada
Sparta di Aegospotami, di Hellespont.
Sebagaimana
komentar sebagian sejarawan, seluruh perang Peloponensus mirip pertarungan
antara seekor gajah dan ikan paus. Sekarang, si gajah telah memiliki sirip dan
menantang si ikan paus di habitatnya. Lysander menyerang orang Athena yang
terkejut, dan pertempuran itu, sebagaimana sebelumnya, berubah menjadi
kekalahan telak di mana 173 perahu Athena tertangkap setelah awaknya
meninggalkannya di pantai. Sekitar 3.000 hingga 4.000 orang yang tertangkap dan
dipenjarakan, akhirnya dibunuh semuanya karena kebencian yang telah berlangsung
lama antara orang Athena dan Sparta. Kekalahan ini menentukan nasib orang
Athena. Dalam waktu setahun sebuah perdamaian disepakati. Dinding-dinding yang
mengelilingi Athena selama satu abad diruntuhkan, dan orang Athena harus
menyerahkan kekayaan kerajaan yang telah mereka bangun di Laut Aegea. Perang
Peloponensus telah berakhir. Sparta telah menang, dan seluruh orang Yunani
telah kalah. Masa kejayaan Pericles tidak akan kembali lagi.
0 komentar:
Post a Comment