Bangsa Mongol mendirikan kekaisaran terbesar dalam
sejarah. Kehadiran mereka sangat terasa di Cina, Rusia, dan dunia Islam, meski
imperium mereka hanya berusia singkat.
Pada tahun 1180, seorang anak laki-laki berusia 13
tahun dijadikan pemimpin suku setelah ayahnya tewas akibat diracun. Anak itu
adalah Temujin dan sukunya, Mongol Yakka, adalah bangsa pengembara yang suka
berperang di Mongolia. Dua pertiga anggota suku meninggalkannya. Namun, Temujin
dengan cepat menyatukan mereka kembali dan bergerak cepat mengambil alih
kepemimpinan atas suku-suku Mongol lainnya. Pada tahun 1206, dalam pertemuan
para khan (kepala suku), Temujin diangkat sebagai Jenghis Khan atau ”Kaisar
Semua Manusia”. Ia menjanjikan generasi masa depan Mongol akan memiliki
kehidupan mewah. Jenghis Khan memulai karier penaklukkannya dengan melatih
pasukan tentara yang kuat, bergerak cepat, dan berdisiplin tinggi. Pasukan itu
membuat takut para musuh, membunuh siapa pun yang tidak mau menyerah atau
berkhianat. Dalam rangkaian gerakan militer gemilang, Jenghis Khan menaklukkan
Turkestan, Cina utara, dan Korea, lalu berbalik ke barat dan menaklukkan
Afghanistan, Persia, dan sebagian Rusia. Sebagian kesuksesannya diraih karena
musuh tidak bersatu.
Perluasan
Kekuasaan Mongol
Setelah kematian Jenghis Khan, Ogodai Khan dan Monke
Khan menaklukkan Armenia, Tibet, dan lebih banyak wilayah Cina serta menghancurkan
Eropa timur. Cucunya, Kublai Khan, menuntaskan penaklukkan atas Cina. Ia
kemudian mengangkat dirinya sebagai kaisar pertama Dinasti Yuan (1271-1368).
Beberapa aspek pemerintahan Mongol merupakan hal positif. Mereka memberikan
status kepada kaum wanita, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, menghormati
berbagai agama, dan memacu perdagangan. Mereka membuka Jalur Sutra Asia bagi
para pengelana Timut-Barat. Beberapa aspek lainnya bersifat negatif. Tentara
mereka dengan kejam menghancurkan berbagai kota dan membantai banyak orang.
Namun, Dinasti Song di Cina selatan menahan bangsa Mongol selama 20 tahun
sebelum akhirnya takluk. Sementara Kesultanan Delhi menghentikan serangan
Mongol ke India. Pada tahun 1260, perluasan wilayah bangsa Mongol pun berakhir.
Timur
Leng (Tamerlane)
Sejak tahun 1275, seorang pedagang Venesia bernama
Marco Polo menghabiskan waktu selama 17 di istana Kublai Khan. Kisah-kisahnya
memberikan gambaran pertama yang sebenarnya kepada bangsa Eropa mengenai Cina
dan kekayaannya. Setelah kematian Kublai Khan pada tahun 1294, kekaisaran
Mongol yang perkasa mulai terpecah. Beberapa khan, orang Ilkhan di Persia dan
Gerombolan Emas di Rusia selatan, mengendalikan berbagai kerajaan kecil.
Kendati orang Mongol sangat kejam, tidak ada yang lebih kejam daripada penguasa
Mongol-Turki terbesar dari Samarkand, Timur Leng (1336-1405). Ia dan tentaranya
merajalela mulai tahun 1361 hingga 1405, dan secara brutal menaklukkan Persia,
Armenia, Georgia, Mesopotamia, Azerbaijan, dan Gerombolan Emas di selatan
Rusia.
Kendati memiliki reputasi sebagai orang yang kejam,
Timur Leng adalah seorang Muslim yang taat, tokoh pelindung seni, astronomi,
dan arsitektur di Samarkand. Namun secara umum, bangsa Mongol tidak memberikan
peninggalan abadi bagi dunia, kecuali kehancuran yang mereka timbulkan. Cina
dan Rusia menjadi miskin, dunia Islam menjadi kacau-balau. Bahkan, negara Eropa
seperti Polandia dan Serbia sangat menderita. Setelah kematian Timur Leng pada
tahun 1405, petualangan besar dan berdarah bangsa Mongol telah usai, kecuali di
Rusia dan Turkestan.
0 komentar:
Post a Comment