Selama
periode Tudor, Inggris menjadi semakin kuat dan besar, meninggalkan masa lalu
dan pengaruh Roma, serta membentuk fondasi bagi masa depan imperium.
Tudor,
satu keluarga Wales, berkuasa setelah terjadinya kekacauan akibat perang
saudara yang berkepanjangan, Perang Bunga Mawar (1455-1485). Raja Tudor
pertama, Henry VII, melarang tentara pribadi serta membungkam para bangsawan
yang menentangnya. Ia memperkuat dan memperkaya keluarga kerajaan serta
Inggris. Pada tahun 1509, ketika Henry VIII muda menjadi raja, Inggris menjadi
satu kekuatan penting di Eropa. Henry menikahi Catherine dari Aragon, anak
penguasa Spanyol, Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella I. Henry menghabiskan
waktu 15 tahun sebagai penguasa bergaya Renaisans yang suka bersenang-senang,
sementara Thomas Wolsey mengelola pemerintahan. Setelah berperang melawan
Perancis dan Skotlandia pada tahun 1513, Henry mulai meningkatkan kemampuan
politiknya. Ia dan Catherine hanya memiliki seorang anak yang hidup, Mary.
Henry menginginkan seorang pewaris laki-laki. Maka, Henry meminta izin kepada
Paus untuk menceraikan Catherine. Namun, permintaan itu ditolak oleh Paus. Pada
saat itu, pemikiran baru tentang keagamaan dan tuntutan bagi pembaharuan gereja
sedang marak. Maka, Henry memutuskan hubungan dengan Roma. Ia mengangkat
dirinya sebagai kepala Gereja di Inggris. Ia menutup biara. Ia juga menjual
tanah biara untuk mendanai perang dan pengeluaran lain.
Henry
menikah enam kali. Selama masa pemerintahannya, ia memperkuat cengkeraman Inggris
atas Wales dan Irlandia dan merencanakan sejumlah usaha penjajahan dan
perdagangan. Henry juga membangun kembali angkatan laut Inggris. Kebanggaan dan
kegembiraannya ada pada kapal Mary Rose.
Pada 1536, ia menyaksikan kapal itu berlayar di Solent. Namun, keseimbangan
kapal terganggu oleh 700 orang awak kapal yang berdiri di dek sehingga kapal
itu terbalik dan tenggelam.
Henry
VIII digantikan oleh anak laki-laki tunggalnya, Edward VI (1537-1553), yang
wafat pada usia 16 tahun. Selama masa pemerintahan Edward, Gereja Inggris makin
kuat. Ia kemudian digantikan oleh saudara tirinya, Mary I (1516-1558), anak
perempuan tertua Henry VIII, yang memerintah selama lima tahun dan berusaha
memulihkan kekuatan Gereja Katolik.
Masa
Awal Elizabeth
Ketika
Mary wafat, adiknya, Elizabeth I, naik takhta. Elizabeth merupakan penguasa
yang populer dan pandai. Ia menolak menikah. Ia selalu membuat keputusan
sendiri. Mary, Ratu Skotlandia dan sepupu Elizabeth, dinyatakan bersalah karena
berkomplot menentang Elizabeth. Namun, Elizabeth menentang hukuman mati atas
Mary selama bertahun-tahun. Elizabeth membantu kaum Protestan Eropa serta
mengirim perompak Inggris untuk menyerang kapal dan wilayah jajahan Spanyol. Ia
membentuk penyelesaian antara kaum Protestan dan Katolik Inggris, memerangi
Spanyol, dan mengalahkan armada mereka. Inggris mulai memajukan penjelajahan
luar negeri. Di dalam negeri, industri dan perekonomian berkembang. Ini masa
keemasan Shakespeare, ketika kebudayaan dan masyarakat Inggris tumbuh subur.
Semuanya ini mempersiapkan dasar bagi masa kejayaan imperium Inggris.
0 komentar:
Post a Comment