Pada
abad ke-15, orang Aztek menguasai Meksiko dari kota Tenochtitlan yang
menakjubkan. Kota yang terletak pada pulau di tengah danau ini didominasi oleh
sejumlah piramida.
Pada
tahun 1500, orang Aztek menguasai sebuah kerajaan besar di Meksiko. Mereka
mulai melakukan ekspansi pada tahun 1430 di bawah pimpinan Kaisar Itzcoatl.
Tenochtitlan memiliki penduduk sekitar 300.000 jiwa pada tahun 1500-an, saat
berada di puncak kejayaan di pemerintahan Montezuma II. Makanan penduduk
diperoleh dari tanaman pangan yang dibudidayakan di sejumlah pulau buatan, atau
chinampas, yang dibangun di Danau
Texcoco, di tengah pulau tempat kota itu berdiri. Tanah taklukkan menyediakan
jagung, kacang buncis, kakao, bahan katun, serta emas, perak, dan batu nefrit bagi
para pengrajin Aztek. Para pedagang membeli baju pirus dari orang Indian Pueblo
di utara. Dari selatan didatangkan bulu unggas berwarna cerah yang digunakan
untuk membuat mantel, kipas, hiasan kepala, dan perisai yang dihias indah.
Masyarakat Aztek tersusun secara militeristik. Semua pria muda harus berdinas
dalam ketentaraan dari usia 17 hingga 22 tahun. Beberapa di antara mereka
berdinas lebih lama, karena bahkan seorang petani pun dapat menjadi panglima
pasukan apabila di cukup cakap.
Pengorbanan
Manusia
Salah
satu tugas tentara adalah menangkap sebanyak mungkin tawanan. Para tawanan
kemudian dijadikan korban di Tenochtitlan, pada kuil piramida raksasa di tengah
kota itu. Pengorbanan darah keagamaan ini menjadi ritual penting bagi orang
Aztek. Korban-korban dipersembahkan untuk banyak dewa mereka. Semua dewa
diyakini membutuhkan banyak darah manusia, terutama Dewa Perang,
Huitzilopochtli. Agresi bersenjata dan pengorbanan darah ini berangsur
mendorong para tetangga bangsa Aztek bergerak melakukan perlawanan.
Bangkit
dan Runtuhnya Aztek
Orang
Aztek berdagang mengelilingi Meksiko hingga wilayah yang kini menjadi Amerika
Serikat dan ke selatan menuju Kolombia. Mereka menjual barang-barang bernilai
tinggi yang dibuat oleh para pengrajin seperti pakaian, perhiasan, perabot
rumah tangga, dan peralatan upacara. Mereka juga memungut upeti, yaitu bayaran
yang diberikan kota lain untuk mencegah bangsa Aztek menyerang mereka.
Ibukotanya, Tenochtitlan, adalah salah satu kota di dunia yang dirancang dengan
baik. Jalanan dan terusan dibuat menurut pola jaringan di pulau danau, dan
diatur di sekeliling kawasan keagamaan raksasa yang berisi piramida, kuil,
istana, dan kebun. Tiga jembatan gantung lebar menghubungkan kota ini dengan
kawasan daratan utama di sekitarnya. Ketika Spanyol tiba pada tahun 1520,
tindakan bangsa Aztek untuk mengorbankan manusia mendorong suku-suku tetangga
membantu para penyerbu dari Spanyol untuk menaklukkan orang Aztek pada tahun
berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment