Setelah upaya panjang, bangsa Mongol diusir dari
Cina. Keberhasilan ini diikuti oleh 150 masa perdamaian dan kemakmuran di bawah
Dinasti Ming.
Kublai Khan adalah seorang Kaisar Cina yang besar.
Namun sebenarnya, ia orang asing. Ketika wafat pada tahun 1294, ia digantikan
oleh beberapa kaisar Dinasti Yuan yang lemah, dibarengi dengan wabah kelaparan
dan kesulitan. Kaisar Yuan terakhir, Sun Ti, adalah seorang penguasa yang
buruk. Bangsa Cina sudah lelah diperintah sewenang-wenang oleh orang asing.
Mereka menemukan sosok penguasa Cina dalam diri Zhu Yuan-hang, yang pernah
menjadi biarawan, serta pengemis di masa sulit. Sebagai kepala pemberontak, ia
memiliki pasukan yang siap pakai. Ia juga terbukti sebagai seorang jenderal
yang cakap.
Tahun-tahun Penting
|
|
1353-1354
|
Wabah
Pes muncul di seluruh Cina
|
1368
|
Dinasti
Ming didirikan oleh Zhu Yuan-hang
|
1403-1424
|
Pemerintahan
Kaisar Yongle dari Dinasti Ming
|
1517
|
Kedatangan
pedagang Eropa pertama di Cina selatan
|
1552-1555
|
Serangan
besar-besaran terhadap pelayaran oleh para perompak di lepas pantai Cina
|
1582
|
Meningkatnya
korupsi dan kemunduran Ming
|
1592
|
Jepang
menyerbu Korea, mengancam kedamaian di Cina
|
1644
|
Runtuhnya
Dinasti Ming
|
Setelah berjuang selama 13 tahun, Zhu Yuan-hang
berhasil merebut Beijing, mengusir bangsa Mongol kembali ke Mongolia, dan
menjadi kaisar. Ia mendirikan Dinasti Ming (‘cemerlang’) serta memakai nama
Hong Wu (‘sangat senang berperang’). Ia memindahkan ibukota ke selatan, yaitu
ke kota berbenteng Nanjing. Hong Wu memerintah selama 30 tahun sebagai seorang
diktator. Ia menjaga Cina dari kemungkinan penyusupan oleh orang Mongol serta
memulihkan ketertiban dan kemakmuran.
Hong Wu mewariskan takhta kepada cucunya, Jianwen,
tetapi digulingkan empat tahun kemudian oleh pamannya, Zhu Di, yang menjadi
kaisar Yongle (diucapkan Yong-lay) (1360-1424) pada 1403.
Damai
di Masa Dinasti Ming
Cina kembali menjadi kekuatan besar di bawah Yongle,
yang menjadi kaisar selama periode 1403-1424. Banyak jalan, kota, dan terusan
dibangun kembali. Ketika pindah ke Beijing, ia membangun berbegai balai,
istana, dan kuil megah di Kota Terlarang. Ilmu pengetahuan dan kesenian
berkembang subur. Perdagangan dan industri menjadi maju dan, tidak seperti
biasanya, Cina mengarahkan pendangan ke luar negeri. Mereka mengekspor barang
dan menyebarkan pengaruh Cina ke luar negeri. Laksamana Muhammad Cheng Ho yang
beragama Islam dikirim untuk melakukan perjalanan panjang lewat laut ke India,
negeri-negeri Muslim, dan Afrika. Namun, usai pemerintahan Yongle, Cina kembali
kehilangan minat terhadap negeri lain. Banyak orang Cina yang bermukim di Asia
tenggara terlibat dalam pertumbuhan ‘perdagangan Cina’. Administrasi
pemerintahan diperbaiki dan, terlepas dari ancaman bajak laut dan serangan
bangsa Mongol, Cina menjadi makmur kembali selama satu abad.
Keruntuhan
Sejak tahun 1571, bangsa Portugis dan bangsa Eropa
lain tiba di wilayah pantai untuk berdagang, terutama di Guangzhou (Kanton).
Pada akhir abad ke-16, Cina diperintah oleh sejumlah kaisar yang tidak populer
dan boros. Di saat yang sama, terjadi berbagai serangan di wilayah perbatasan.
Perdagangan merosot, kejahatan dan korupsi merajalela, wabah dan pemberontakan
juga menyebar. Pada tahun 1592, Jepang menyerbu Korea, menimbulkan ancaman
keamanan bagi Cina. Para pemberontak akhirnya merebut sebagian besar Cina. Pada
tahun 1644, Dinasti Ming akhirnya runtuh.
0 komentar:
Post a Comment