Sunday, April 13, 2014

Perang Dunia II: Front Pasifik


Sejak September 1940, Jepang telah bersekutu dengan Jerman dan Italia, tetapi belum terlibat dalam pertempuran. Setelah invasi Jepang atas Cina pada 1937, Jepang mendapat tekanan semakin meningkat dari Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari Cina. Perang di Pasifik dimulai pada 7 Desember 1941, ketika pesawat dari enam kapal induk Jepang melakukan serangan tanpa sebab atas basis Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Lebih dari 2.400 tentara dan pelaut Amerika Serikat terbunuh. Sebanyak 18 kapal utama Amerika Serikat hancur atau rusak parah. Jepang hanya kehilangan kurang dari 100 orang. Tentara Jepang menginvasi Thailand pada hari yang sama. Hari berikutnya, Kongres Amerika Serikat mengumumkan perang atas Jepang. Jerman dan Italia lalu mendeklarasikan perang atas Amerika Serikat.
Bergerak ke Selatan
Pada 10 Desember 1941, kapal perang  Prince of Wales dan kapal tempur Repulse Inggris ditenggelamkan di Teluk Siam oleh pesawat Jepang. Dengan armada laut Amerika Serikat dan Inggris yang rusak parah, Jepang berpikir bahwa mereka telah sepenuhnya menguasai Pasifik. Dalam 5 bulan, pasukan Jepang menyerbu Burma (Myanmar), Hong Kong, Singapura, Malaya, Hindia Timur Belanda (Indonesia), Thailand, dan Filipina. Jepang juga menginvasi New Guinea dan mengancam pantai utara Australia. Karena sebagian besar pasukan dan peralatannya digunakan untuk membantu Sekutu di Eropa, Australia mengharapkan bantuan Amerika Serikat untuk bertahan.
Tidak semua armada laut Amerika Serikat tenggelam di Pearl Harbour. Tiga kapal induk Amerika Serikat sedang berada di laut lepas ketika Jepang menyerang. Ketiganya segera bergabung dengan dua kapal induk baru. Rencana ekspansi lanjutan Jepang terhenti pada tahun 1942 dalam dua pertempuran laut besar.
Pertempuran Laut Koral (4-8 Mei) adalah yang pertama dalam sejarah angkatan laut ketika kapal musuh tidak terlibat satu sama lain selama pertempuran. Pertempuran dilakukan oleh pesawat udara yang diluncurkan dari kapal-kapal induk. Tidak ada pemenang yang jelas, tapi pertempuran ini menghentikan rencana Jepang untuk menginvasi Australia. Pada bulan Juni, Jepang berencana menginvasi Pulau Midway dan Kepulauan Auletian yang kecil tapi strategis. Namun, mereka harus terlebih dahulu menghancurkan pesawat Amerika Serikat yang bermarkas di Midway. Pada saat yang sama, Amerika Serikat telah mengurai sandi radio Jepang sehingga dapat melakukan persiapan menghadapi serangan.
Titik Balik
Pada pertempuran di Midway (4-6 Juni), angkatan laut Jepang mengalami kehancuran sangat hebat akibat serangan pesawat yang lepas landas dari kapal induk Amerika Serikat. Akhirnya, Jepang menyerah. Pertempuran laut di Midway adalah kemenangan menentukan bagi pasukan Amerika Serikat dan menjadi titik balik perang. Setelah berhasil menahan gerak laju Jepang, tugas Amerika Serikat untuk kembali menguasai teritori pun dimulai.
Selama tiga tahun berikutnya, Amerika Serikat memperoleh Kepulauan Gilbert, Marshall, Caroline, dan Mariana. Dari wilayah ini, Amerika Serikat dapat membom sejumlah kota dan pusat industri Jepang. Pada September 1944, pasukan Amerika Serikat mulai menguasai kembali Filipina, sementara Bristish Fourth Army mulai menaklukkan Burma. Setelah pertarungan yang sengit, pasukan Amerika Serikat berhasil menguasai Pulau Okinawa dan Pulau Iwo Jima pada awal 1945.
Memojokkan Jepang
Ketika Pulau Okinawa dikuasai, ada lebih dari 100.000 pasukan Jepang dan 12.000 pasukan Amerika Serikat yang terbunuh. Setelah menelan banyak korban jiwa, para komandan Sekutu cemas atas kematian yang akan terjadi jika mereka menginvasi daratan utama Jepang. Mereka tahu bahwa Jepang akan bertarung sampai darah terakhir untuk mempertahankan negara mereka, dan diperkirakan lebih dari satu juta tentara Sekutu yang akan kehilangan nyawa seandainya invasi dilakukan.
Di Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt terpilih untuk ketiga kalinya sebagai presiden pada tahun 1944. Sementara itu, dalam proyek rahasia, para ilmuwan Amerika Serikat telah mengembangkan senjata baru yang menakutkan, bom atom. Presiden Roosevelt meninggal pada 12 April 1945 dan penggantinya, Harry S. Truman, mengambil keputusan penting untuk menjatuhkan bom atom tersebut di Jepang.
Jepang Menyerah
Presiden Truman berpendapat bahwa penggunaan bom atom akan cepat mengakhiri masa perang dan dapat menyelamatkan jutaan nyawa tentara Sekutu. Pada akhir Juli 1945, Sekutu memberi ultimatum kepada Jepang, mengancam akan terjadu kerusakan mahadahsyat jika Jepang tidak menyerah. Maka, bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus. Serangan bom atom ini memakan  korban manusia sekitar 130.000 jiwa. Tiga hari kemudian, bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki dan membunuh lebih dari 750.000 manusia. Ribuan orang lainnya tewas karena terluka dan sakit akibat radiasi. Penggunaan bom atom membuat Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus.
Perang Dunia II berakhir ketika Jepang secara resmi menyerah pada 2 September 1945. Lebih dari 2 juta orang Jepang tewas selama Perang Dunia II, di samping 100 kota yang hancur akibat pemboman, dan produksi industri praktis terhenti. Jepang memerlukan waktu 10 tahun untuk menghidupkan kembali industrinya sampai menyamai keadaan sebelum perang.

0 komentar:

Post a Comment