Sunday, April 13, 2014

Akibat Perang Dunia I


Kedatangan pasukan Amerika Serikat di Eropa pada 1917 memungkinkan Sekutu melancarkan serangan baru di Front Barat. Pada 1918, Rusia menarik diri dari perang, sehingga pasukan Jerman tidak lagi dibutuhkan di Front Timur. Sejak 1918, lebih dari 3,5 juta tentara Jerman bertempur di Front Barat. Pada bulan Maret, mereka berhasil menerobos parit dan bergerak menuju Paris. Prancis melakukan serangan balasan di bulan Juli. Pada bulan Agustus, tank-tank Inggris dapat melintasi garis pertahanan Jerman di Amiens. Ketika pasukan Amerika Serikat memasuki Prancis, Jerman pun menyerah.
Pada bulan Oktober, terjadi pertempuran di dekat perbatasan Jerman. Blokade laut menyebabkan kelaparan di Jerman. Pada 11 Nopember dini hari, Jerman menandatangani pelucutan senjata. Kaiser Wilhelm II diturunkan dari takhta. Pada “pukul sebelas, tanggal sebelas, bulan sebelas”, Perang Dunia I berakhir. Hampir 10 juta nyawa melayang dan lebih dari 20 juta orang terluka. Sebagian besar korban adalah pria muda. Keadaan ini menimbulkan perubahan struktur sosial di beberapa negara. Dampaknya, banyak wanita memperoleh lebih banyak persamaan dan kebebasan disbanding sebelum perang. Di banyak tempat, kaum wanita juga memperoleh hak untuk ikut memilih.
Perjanjian Versailles
Perang Dunia I secara resmi berakhir pada Konferensi Damai Paris yang pembahasannya berlangsung antara 1919 dan 1923. Semua negara yang terlibat dalam perang—kecuali Jerman—bertemu untuk menyusun perjanjian damai, tetapi yang paling dominan adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Italia. Ada lima perjanjian lain yang disusun terpisah.
Isi terpenting dari Perjanjian Versailles adalah Jerman dihukum atas keterlibatannya membayar kompensasi yang sangat besar kepada Sekutu. Wilayah kekuasaan Jerman dikurangi dan sejumlah tujuh juta penduduknya dipindahkan dari wilayah kekuasaan Jerman. Selain itu, Jerman harus menyerahkan seluruh koloninya di luar negeri dan mengurangi pasukannya menjadi hanya 100.000 prajurit. Ekonomi Jerman runtuh, mengakibatkan hiperinflasi. Negara-negara lain juga menderita ketika mereka berusaha membayar utang yang dipinjam selama masa perang. Ini memicu timbulnya pergolakan politik dan ekonomi.
Perselisihan lanjutan dipicu oleh perubahan batas wilayah internasional di Eropa menyusul runtuhnya Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Ottoman Turki.
Liga Bangsa-Bangsa
Konferensi Damai Paris juga menghasilkan Liga Bangsa-Bangsa, yang bertujuan menjaga agar dunia tetap aman dengan cara menyelesaikan sengketa lewat diskusi dan perjanjian. Liga ini gagal karena hanya memiliki sedikit kekuasaan setelah Amerika Serikat menolak bergabung dan masih terdapat persaingan di antara 53 negara anggota. Situasi ini memperlemah liga dan mengurangi pengaruhnya, sehingga menjelang akhir 1930-an, hanya sedikit negara yang memperdulikannya.

0 komentar:

Post a Comment