Sunday, April 13, 2014

Kerusuhan Sipil Irlandia


Banyak penduduk Irlandia menginginkan pemerintahan sendiri. Rancangan Undang-undang pemerintahan sendiri telah disetujui oleh parlemen Inggris pada 1912. Rancangan ini seharusnya menjadi undang-undang, yang memberi Irlandia parlemen sendiri untuk menyelenggarakan urusan dalam negeri. Namun, rancangan ini tertunda akibat Perang Dunia I yang pecah pada 1914.
Di utara, kaum Protestan menentang pemerintahan sendiri karena akan menjadikan mereka kaum minoritas di negara Katolik. Orang-orang Irlandia yang dikenal sebagai kaum republik menginginkan Irlandia menjadi republik independen. Banyak warga mendukung partai politik yang disebut Sinn Fein (kita sendiri). Dukungan ini berasal dari Irish Volunteer, Irish Republic Brotherhood, atau Irish Citizen Army.
Pada Senin Paskah 1916, anggota Irish Volunteer dan Irish Citizen Army yang dipimpin Padraic Pearse dan James Connolly, menguasai gedung-gedung publik di Dublin dalam peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Kebangkitan Paskah (Easter Rising). Dari markas besar di gedung Kantor Pos Umum, Pearse dan Connolly mendeklarasikan negara republik, tetapi sesaat kemudian dapat dikalahkan oleh pasukan Inggris. Pada pemilihan umum 1918, Sinn Fein berhasil memenangkan 73 dari 105 kursi untuk orang Irlandia dalam parlemen Inggris.
Sinn Fein membentuk parlemen sendiri, yaitu Dail Eireann dan mendeklarasikan Irlandia sebagai negara republik merdeka pada 1919. Ini memicu perang antara Irish Republican Army (IRA) dan Royal Irish Constabulary (RIC). Polisi bersenjata, Black-and-Tans, dikirim untuk membantu RIC. Peperangan terjadi sampai tahun 1921.
Perjanjian Anglo-Irish
Pemerintah Inggris ingin membagi Irlandia menjadi dua, dengan enam country Ulster di utara yang terpisah dari wilayah Irlandia lainnya. Di bawah Akta Pemerintahan Irlandia 1920, kedua bagian Irlandia itu akan berperintahan sendiri. Enam country Ulster yang mayoritas beragama Protestan tidak ingin diperintah dari dari Dublin. Mereka menyetujui akta itu dan membentuk negara baru Irlandia Utara. Dail Eireann, yang dipimpin Eamon de Valera, menentang akta itu karena menginginkan kemerdekaan penuh untuk seluruh Irlandia.
Sebagai upaya membawa perdamaian dalam negara, Perjanjian Anglo-Irish (1921) menjadikan Irlandia bagian selatan sebagai negara dominion Inggris Raya. Negara Merdeka Irlandia (Irish Free State) didirikan pada 1922. Namun, ini memicu timbulnya perang saudara. Di satu sisi terdapat kaum Free Stater yang menyetujui isi perjanjian. Di sisi lainnya, kaum republik menentang.
Perang sipil berlangsung sampai 1923, ketika de Valera meminta kaum republik untuk menghentikan peperangan. Pada 1926, ia mendirikan partai politik baru, yaitu Fianna Fail. Pada pemilu 1932, ia mengalahkan kaum Free Stater. Konstitusi baru 1937 menamai Irlandia selatan sebagai Eire, tetapi tetap menjadi bagian dari Persemakmuran Inggris. Negara baru ini lalu melepaskan diri dari Inggris dan meninggalkan Persemakmuran Inggris.

0 komentar:

Post a Comment