Sunday, April 13, 2014

Depresi Besar


Penyebab depresi besar atau biasa disebut zaman malaise, dapat ditelusuri hingga akhir Perang Dunia I. Pada 1919, Perjanjian Versailles memaksa Jerman agar membayar kompensasi sangat besar atas kemenangan Sekutu. Ini membuat banyak penduduk Jerman kehilangan tabungan mereka akibat anjloknya nilai mata uang. Di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, industri berjuang agar dapat beradaptasi dengan perdagangan masa damai. Jutaan prajurit pulang ke kampong halaman dan mencari pekerjaan. Serikat dagang meminta para pekerja agar mogok kerja menentang para pemilik perusahaan yang mendesak pemotongan upah. Pemogokan Umum untuk pertama kali terjadi di Inggris pada 1926. Harga bahan pangan jatuh, sehingga banyak petani merana dan berhenti mengolah lahan.
Selama 1920-an, pertumbuhan pesat ekonomi Amerika Serikat sebagian berasal dari pelunasan pinjaman perang senilai beberapa milyar dolar dari London ke New York. Pertumbuhan juga didukung oleh kebijakan ekonomi Presiden Harding dan Coolidge. Para spekulan mendokrak harga saham di Amerika Serikat melampaui nilai yang sebenarnya.
Kepanikan di Wall Street
Pada Oktober 1929, orang mulai panic dan menjual sahamnya dengan cepat. Dalam satu hari, 13 juta saham terjual di Bursa Saham New York. Ini memulai krisis ekonomi yang dikenal sebagai Wall Street Crash (seperti nama distrik keuangan di New York) yang segera menjangkiti seluruh dunia.
Banyak orang kehilangan uang. Bank dan bisnis terpaksa ditutup, sementara tingkat pengangguran mulai melonjak. Tahun 1933 adalah tahun terburuk selama depresi. Di Amerika Serikat saja, terdapat 12 juta orang penganggur. Untuk mereka yang masih bekerja, separuh gaji mereka dipotong. Lebih dari 85.000 usaha bisnis mengalami kebangkrutan.
Situasi di Amerika Serikat diperburuk oleh kekeringan yang melanda daerah pusat pertanian di dalam negeri. Di banyak tempat, lahan pertanian mengering. Debu diterbangkan angina dan berujung pada kegagalan panen. Ribuan petani dan keluarga mereka meninggalkan lahan pertanian untuk memulai hidup baru di pantai barat Amerika Serikat.
Kebijakan Baru Presiden Roosevelt
Pada dua tahun pertama depresi, pemerintah Amerika Serikat dan Presiden Hoover hanya melakukan sedikit tindakan langsung. Mereka meyakini bahwa ekonomi akan pulih dengan sendirinya. Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) terpilih menjadi presiden pada 1932. Pada tahun berikutnya, ia memperkenalkan Kebijakan Baru (New Deal) untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh depresi. Kebijakan ini terutama dirancang untuk mengurangi kemiskinan, menyediakan bantuan bagi perbankan, dan melindungi tabungan masyarakat. Pemerintah menopang harga lahan pertanian, menerapkan upah minimum, dan memulai program pembangunan raksasa untuk menciptakan lapangan kerja. Kebijakan ini sangat membantu, tetapi hanya berlangsung sampai 1939 ketika pecah Perang Dunia II. Perang memberikan dorongan besar bagi perkembangan industri berat, dan membantu mengakhiri masa depresi.
Depresi Mendunia
Wall Street Crash mengarah pada ambruknya sistem pinjaman internasional yang dirancang untuk mendanai perbaikan akibat perang. Depresi berdampak langsung bagi Eropa dan Amerika Utara. Bagian dunia lain juga terkena dampaknya akibat banyak urusan perdagangan dan bisnis bergantung pada penjualan pangan dan bahan mentah ke Eropa dan Amerika Utara. Ketika pasar mengalami kemerosotan, banyak orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan. Akibatnya, kegelisahan masyarakat meningkat sehingga rasa nasionalisme bertumbuh di banyak negara.

0 komentar:

Post a Comment