Sunday, April 13, 2014

Perang Dunia II: Front Eropa


Kekuatan Poros, yaitu Jerman, Italia, dan Jepang, menginginkan lebih banyak wilayah. Setelah menginvasi Cekoslovakia, Hitler tidak memperkirakan akan ada aksi militer internasional yang menentang rencananya untuk memperluas wilayah lebih lanjut. Untuk mengatasi ancaman militer dari timur, ia menandatangani pakta non-agresi, Pakta Molotov-Ribbentrop dengan Uni Sovyet pada Agustus 1939. Dua negara ini secara rahasia setuju untuk membagi Eropa bagian timur. Meski ada seruan dari Neville Chamberlain, Presiden Franklin D. Roosevelt, dan Paus, Hitler yang merasa aman dari ancaman militer memutuskan menginvasi Polandia pada 1 September 1939.
Awal Perang di Eropa
Inggris dan Prancis mendeklarasikan perang atas Jerman dua hari kemudian. Pasukan Uni Sovyet yang telah menandatangani pakta non-agresi, kemudian menginvasi Polandia dari timur. Polandia pun dibagi antara Jerman dan Uni Sovyet. Pada April 1949, pasukan Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia, serta menginvasi Belgia, Belanda, dan Prancis di bulan berikutnya. Pada bulan Juni, Italia mendeklarasikan perang atas Sekutu. Pasukan Inggris dikirim ke Prancis tetapi dipaksa mundur ke Dunkirk. Dari Dunkirk, ratusan ribu pasukan Inggris terpaksa dievakuasi kembali ke Inggris. Dengan sebagian besar wilayah Eropa dikuasai kaum fasis, Hitler berencana menginvasi Inggris. Amerika Serikat tetap menjalankan politik isolasi. Pada Juli 1940, Luthwaffe (Angkatan Udara Jerman) memulai serangan dengan sejumlah target di Inggris.
Gerakan Jerman
Pertempuran Britania berlangsung sampai 31 Oktober 1940. Hitler terpaksa meninggalkan rencananya—Operasi Singa Laut—untuk menginvasi Inggris. Ia pun mengubah arah dengan melancarkan pemboman pada malam hari terhadap daerah industri, kota, dan galangan kapal Inggris. Serangan ini berlangsung sampai Mei 1941, tetapi gagal menjatuhkan moral Inggris yang menerima pasokan dan peralatan penting dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Italia telah menginvasi Yunani dan Afrika bagian utara. Pasukan Inggris berhasil memukul mundur Italia di Afrika bagian utara. Namun pada April 1941, pasukan Hitler menduduki Yunani dan Yugoslavia untuk membantu pasukan Benito Mussolini. Jerman menghalau keluar Inggris dari Yunani dan mengirim pasukan dalam jumlah besar ke Afrika utara di bawah komando Jenderal Erwin Rommel. Pasukan Rommel yang superior sukses menghalau Inggris kembali ke Mesir.
Jerman Menginvasi Uni Sovyet
Pada Juni 1941, didorong oleh kesuksesan militer di Eropa bagian barat dan untuk memperoleh pasokan minyak, pasukan Hitler melancarkan serangan berskala besar ke Rusia yang diberi nama Operasi Barbarossa. Jerman mendesak mundur pasukan Rusia hingga ke Leningrad (sekarang St. Petersburg), Moskow, dan Kiev. Selama musim dingin yang membeku di Sovyet, Jerman kehilangan banyak wilayah yang baru dikuasainya.
Titik Balik Perang
Pada Agustus 1941, Perdana Menteri Winston Churchill dan Presiden Roosevelt menandatangani Atlantic Charter, yaitu deklarasi kemerdekaan bagi semua orang. Pada Desember 1941, Amerika Serikat terjun dalam perang setelah Jepang menyerang Pearl Harbour. Pasukan Sekutu dikirim ke Afrika utara untuk menghentikan gerakan pasukan Rommel di Mesir. Pada Nopember 1942, Sekutu memenangi pertempuran menentukan di El Alamein, Mesir, melawan Jerman dan Italia. Di timur, Rusia melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Jerman di Stalingrad dan memaksa mereka mundur. Dua kemenangan Sekutu ini menandai titik balik dalam perang di Barat.
Sepanjang tahun 1942 dan 1943, kapal U-Boot (kapal selam Jerman, Inggris menyebutnya U-Boat) Jerman menyerang kapal-kapal pengangkut pasokan dan perlengkapan ke Inggris. Pada 1943, Inggris dan Amerika Serikat mulai membom pusat industri dan kota di Jerman. Pada Juli, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Sisilia, dan September di Italia. Ini memicu kejatuhan Mussolini dan menyerahnya Italia.
Kekalahan Puncak Jerman
Di Timur, pasukan Rusia dengan perlahan menghalau kembali tentara Jerman. Front kedua dibuka pada D-day, 6 Juni 1944, ketika Jerman melancarkan serangan balasan, tetapi dipaksa mundur pada Januari 1945. Sekutu mencapai perbatasan Jerman pada Desember. Di bulan Maret 1945, Sekutu telah melintasi Sungai Rhein, dan Sovyet telah mencapai Berlin. Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April. Akhirnya pada 7 Mei, Jerman menyerah tanpa syarat.
Holocaust
Kekalahan Jerman mengungkap kasus genosida paling ekstrem sepanjang sejarah. Sekitar 12 juta orang dibunuh, separuhnya adalah orang Yahudi. Pembunuhan dimulai pada 1939, ketika Yahudi Polandia dipaksa berpindah ke kawasan kumuh. Sekitar 500.000 orang tewas akibat penyakit atau kepalaran. Ketika Jerman masuk ke Rusia, mereka menahan dan membunuh hampir 2 juta warga Yahudi. Sejak 1942 hingga 1944, pasukan Jerman membunuh jutaan orang lainnya di kamp-kamp konsentrasi.

0 komentar:

Post a Comment