Kekuatan
Poros, yaitu Jerman, Italia, dan Jepang, menginginkan lebih banyak wilayah.
Setelah menginvasi Cekoslovakia, Hitler tidak memperkirakan akan ada aksi
militer internasional yang menentang rencananya untuk memperluas wilayah lebih
lanjut. Untuk mengatasi ancaman militer dari timur, ia menandatangani pakta
non-agresi, Pakta Molotov-Ribbentrop dengan Uni Sovyet pada Agustus 1939. Dua
negara ini secara rahasia setuju untuk membagi Eropa bagian timur. Meski ada
seruan dari Neville Chamberlain, Presiden Franklin D. Roosevelt, dan Paus,
Hitler yang merasa aman dari ancaman militer memutuskan menginvasi Polandia
pada 1 September 1939.
Awal
Perang di Eropa
Inggris
dan Prancis mendeklarasikan perang atas Jerman dua hari kemudian. Pasukan Uni
Sovyet yang telah menandatangani pakta non-agresi, kemudian menginvasi Polandia
dari timur. Polandia pun dibagi antara Jerman dan Uni Sovyet. Pada April 1949,
pasukan Jerman menginvasi Denmark dan Norwegia, serta menginvasi Belgia,
Belanda, dan Prancis di bulan berikutnya. Pada bulan Juni, Italia
mendeklarasikan perang atas Sekutu. Pasukan Inggris dikirim ke Prancis tetapi
dipaksa mundur ke Dunkirk. Dari Dunkirk, ratusan ribu pasukan Inggris terpaksa
dievakuasi kembali ke Inggris. Dengan sebagian besar wilayah Eropa dikuasai
kaum fasis, Hitler berencana menginvasi Inggris. Amerika Serikat tetap
menjalankan politik isolasi. Pada Juli 1940, Luthwaffe (Angkatan Udara Jerman) memulai serangan dengan sejumlah
target di Inggris.
Gerakan
Jerman
Pertempuran
Britania berlangsung sampai 31 Oktober 1940. Hitler terpaksa meninggalkan
rencananya—Operasi Singa Laut—untuk menginvasi Inggris. Ia pun mengubah arah
dengan melancarkan pemboman pada malam hari terhadap daerah industri, kota, dan
galangan kapal Inggris. Serangan ini berlangsung sampai Mei 1941, tetapi gagal
menjatuhkan moral Inggris yang menerima pasokan dan peralatan penting dari
Amerika Serikat.
Sementara
itu, Italia telah menginvasi Yunani dan Afrika bagian utara. Pasukan Inggris
berhasil memukul mundur Italia di Afrika bagian utara. Namun pada April 1941,
pasukan Hitler menduduki Yunani dan Yugoslavia untuk membantu pasukan Benito
Mussolini. Jerman menghalau keluar Inggris dari Yunani dan mengirim pasukan
dalam jumlah besar ke Afrika utara di bawah komando Jenderal Erwin Rommel.
Pasukan Rommel yang superior sukses menghalau Inggris kembali ke Mesir.
Jerman
Menginvasi Uni Sovyet
Pada
Juni 1941, didorong oleh kesuksesan militer di Eropa bagian barat dan untuk
memperoleh pasokan minyak, pasukan Hitler melancarkan serangan berskala besar
ke Rusia yang diberi nama Operasi Barbarossa. Jerman mendesak mundur pasukan
Rusia hingga ke Leningrad (sekarang St. Petersburg), Moskow, dan Kiev. Selama
musim dingin yang membeku di Sovyet, Jerman kehilangan banyak wilayah yang baru
dikuasainya.
Titik
Balik Perang
Pada
Agustus 1941, Perdana Menteri Winston Churchill dan Presiden Roosevelt
menandatangani Atlantic Charter,
yaitu deklarasi kemerdekaan bagi semua orang. Pada Desember 1941, Amerika
Serikat terjun dalam perang setelah Jepang menyerang Pearl Harbour. Pasukan
Sekutu dikirim ke Afrika utara untuk menghentikan gerakan pasukan Rommel di
Mesir. Pada Nopember 1942, Sekutu memenangi pertempuran menentukan di El
Alamein, Mesir, melawan Jerman dan Italia. Di timur, Rusia melancarkan serangan
balasan terhadap pasukan Jerman di Stalingrad dan memaksa mereka mundur. Dua
kemenangan Sekutu ini menandai titik balik dalam perang di Barat.
Sepanjang
tahun 1942 dan 1943, kapal U-Boot
(kapal selam Jerman, Inggris menyebutnya U-Boat)
Jerman menyerang kapal-kapal pengangkut pasokan dan perlengkapan ke Inggris.
Pada 1943, Inggris dan Amerika Serikat mulai membom pusat industri dan kota di
Jerman. Pada Juli, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Sisilia, dan
September di Italia. Ini memicu kejatuhan Mussolini dan menyerahnya Italia.
Kekalahan
Puncak Jerman
Di
Timur, pasukan Rusia dengan perlahan menghalau kembali tentara Jerman. Front
kedua dibuka pada D-day, 6 Juni 1944,
ketika Jerman melancarkan serangan balasan, tetapi dipaksa mundur pada Januari
1945. Sekutu mencapai perbatasan Jerman pada Desember. Di bulan Maret 1945,
Sekutu telah melintasi Sungai Rhein, dan Sovyet telah mencapai Berlin. Hitler
melakukan bunuh diri pada 30 April. Akhirnya pada 7 Mei, Jerman menyerah tanpa
syarat.
Holocaust
Kekalahan
Jerman mengungkap kasus genosida paling ekstrem sepanjang sejarah. Sekitar 12
juta orang dibunuh, separuhnya adalah orang Yahudi. Pembunuhan dimulai pada 1939,
ketika Yahudi Polandia dipaksa berpindah ke kawasan kumuh. Sekitar 500.000
orang tewas akibat penyakit atau kepalaran. Ketika Jerman masuk ke Rusia,
mereka menahan dan membunuh hampir 2 juta warga Yahudi. Sejak 1942 hingga 1944,
pasukan Jerman membunuh jutaan orang lainnya di kamp-kamp konsentrasi.
0 komentar:
Post a Comment