Dalam
periode ini, terjadi perubahan sangat besar pada peta dunia, karena
terbentuknya negara-negara baru atau beberapa negara bersatu. Afrika terpecah
akibat penjajahan, sementara kekuasaan Cina mulai terkikis. Di wilayah Eropa,
terjadi banyak revolusi. Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia menduduki banyak
wilayah di tempat-tempat yang jauh. Jalur kereta api, telegraf, kepal-kapal
uap, membuat dunia tiba-tiba terasa kecil. Kota-kota baru seperti New York,
Buenos Aires, Johannesburg, Bombay, dan Shanghai, menjadi pusat pada era global
yang baru ini.
Di Amerika Utara, para pendatang berkelana ke barat
dan menghuni wilayah luas yang telah diambil alih Amerika Serikat dan Kanada.
Namun, pembukaan wilayah baru ini telah membawa banyak kesulitan bagi penduduk
pribumi karena pola hidup mereka sehari-hari mulai terancam.
Di Afrika, perang agama memperkuat pengaruh Islam di
kerajaan-kerajaan bagian utara. Para penjelajah dan misionaris Eropa mulai
mengunjungi daerah di bagian tengah. Terdorong oleh keinginan untuk
mengeksploitasi sumber daya alam Afrika, bangsa Eropa dengan cepat mendirikan
sejumlah koloni di seluruh benua ini. Kekuasaan negara-negara dagang Eropa
mulai berkembang.
Di Asia, bangsa Eropa menguasai India, dan Asia
Tenggara, serta mulai berdagang dengan Cina dan Jepang. Ekspansi bangsa Eropa
ke benua-benua lain tidak menghentikan konflik internal. Banyak perang terjadi
antara negara atau kerajaan yang menginginkan kekuasaan atau wilayah yang lebih
besar.
Asia
Cina dan Jepang mengalami masa sulit pada pertengahan
abad ke-19. Para pedagang asing memaksa masuk dan di Cina timbul pemberontakan.
Dinasti Qing (isolasionis) akhirnya tumbang pada 1911. Jepang mulai mengadopsi
modernisasi Barat. Di India, Inggris berkuasa total, meski bukannya tanpa
perlawanan dari bangsa India sendiri. Barat menguasai Timur. Bagi beberapa
bangsa Asia, bekerja untuk orang Barat merupakan keuntungan. Namun, banyak
penduduk Asia hanya menjadi buruh murah di perkebunan dan kota jajahan.
Jaringan kereta api, para misionaris, tentara, dan pedagang membuka daerah
pedalaman Asia. Meski dijajah, tradisi bangsa Asia tetap dapat bertahan
dibanding budaya lain di seluruh dunia.
Eropa
Ini merupakan abad Eropa. Perang yang tak
putus-putusnya di Eropa hampir berhenti. Pasukan mulai dipusatkan ke luar
negeri, mengklaim wilayah lain dan mendirikan imperium di banyak tempat.
Kota-kota industri bertumbuh besar, terhubung oleh jalur kereta api dan
jaringan telegraf. Kekuasaan para politisi, kaum industrialis, dan kelas menengah
bertambah besar. Kelompok-kelompok pekerja baru, yang terbentuk dari gerakan
pekerja pertama pada 1905, memimpin revolusi pekerja (tetapi gagal) di Rusia.
Pencapaian terbesar berasal dari bidang permesinan, ilmu pengetahuan,
pemikiran, seni, dan penjelajahan dunia. Itulah sebabnya Eropa bertambah kaya.
Di samping itu juga terdapat masa-masa sulit bagi sebagian masyarakat, yaitu
terjadi kelaparan, pemogokan, kemerosotan ekonomi, dan emigrasi massal. Masa
sulit ini akhirnya mendorong penemuan baru, yaitu sistem kesejahteraan sosial
bagi kaum miskin.
Afrika
Para penjelajah yang pertama tiba di Afrika, lalu para
pedagang, misionaris, gubernur, dan para administrator. Pada 1880-an, Eropa
membagi-bagi Afrika dan mulai menguasai Afrika. Demam emas menjadikan Afrika
Selatan kaya raya, yang diperintah oleh orang kulit putih. Perdagangan budak
mulai dilarang, tetapi seluruh Afrika jatuh ke dalam eksploitasi dan
pemerintahan Eropa yang terutama didominasi oleh Inggris dan Prancis.
Timur
Tengah
Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran,
sementara orang Persia harus bertarung untuk menahan serangan Inggris. Timur
Tengah menjadi terkucil, di mana aturan tradisional masih sangat mengekang dan
jauh dari jalur perubahan. Namun, Timur Tengah juga berhasil terhindar dari
kolonisasi.
Australia
Pendatang dari Inggris menguasai sebagian besar
kawasan Australia. Jumlahnya terus bertambah melebihi populasi penduduk asli.
Negara Australia dan Selandia Baru muncul di peta sebagai eksportir pangan,
wol, dan emas.
0 komentar:
Post a Comment