Selama abad ke-19, kerajaan Inggris bertambah luas dan
kuat. Inggris menguasai lebih banyak wilayah dibanding negara-negara lain
sepanjang sejarah. Dan ini menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama
dunia.
Pada masa keemasannya, selama pemerintahan Ratu
Victoria, imperium Inggris mencakup seperempat penduduk dan wilayah dunia.
Sejak akhir Perang Napoleon pada tahun 1815 sampai awal Perang Dunia I pada
tahun 1914, Inggris memperoleh banyak koloni sehingga imperiumnya terentang di
berbagai kawasan. Inggris mampu mengendalikan wilayah kekuasaannya yang luas
karena mendominasi jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Sepanjang abad ke-19,
kekuatan angkatan laut Inggris tidak terkalahkan. Kapal-kapal patroli mereka
secara teratur berpatroli mengontrol wilayah-wilayah kekuasaan.
Karena wilayah kekuasaannya mencakup dua belahan bumi,
maka Inggris dikenal sebagai “kerajaan dengan matahari yang tidak pernah
tenggelam”. Koloninya di Karibia, Afrika, Asia, Australia, dan Pasifik,
diperintah dari London. Semuanya berada di dalam monarki Inggris. Pelabuhan
strategis seperti Gibraltar, Hongkong, Singapura, dan Aden berada dalam
kekuasaan Inggris, termasuk juga rute-rute perdagangan penting seperti rute
Cape ke India, atau Terusan Suez (melewati Mesir) menuju ke perkebunan
rempah-rempah dan karet di Asia Tenggara.
Sumber Daya Alam dari Wilayah Koloni
Imperium ini memasok bahan mentah ke Inggris untuk
industri manufaktur dan memenuhi kebutuhan Inggris akan produk-produk dari
daerah jajahan seperti sutera, rempah-rempah, karet, kapas, teh, kopi, dan
gula. Beberapa negara menjadi koloni ketika pemerintah Inggris mengambil alih
perusahaan dagang yang bangkrut.
India adalah contoh negara di mana Inggris berdagang
dan memerintah. Bagi Inggris, India adalah koloni yang paling berharga. Pada
1850, India berada di bawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timut Inggris. Setelah
pemberontakan pada 1857, India dipegang oleh pemerintah Inggris, dengan
kebijakan yang lebih mengekang. Pejabat Inggris memberi kekuasaan kepada para
raja untuk menangani urusan lokal.
Konsolidasi
Tahun-tahun Penting
|
|
1824
|
Koloni Penal didirikan di Brisbane, Australia
|
1829
|
Inggris mengklaim Australia bagian barat
|
1837
|
Ratu Victoria menjadi Ratu Inggris
|
1850
|
Australian Colonies Government Act memberi kemerdekaan terbatas kepada Australia
|
1852
|
Selandia Baru diizinkan memiliki konstitusi sendiri
|
1857
|
Muncul pemberontakan di India menentang kekuasaan Inggris
|
1867
|
British North American Act memungkinkan Kanada memiliki pemerintahan dalam negeri
|
1875
|
Inggris membeli saham atas pengelolaan Terusan Suez
|
1876
|
Ratu Victoria mengangkat dirinya sebagai Maharani India
|
1884
|
Inggris menduduki Papua Nugini bagian tenggara
|
1890
|
Zanzibar menjadi protektorat Inggris
|
1901
|
New South Wales, Queensland, Victoria, Australia Selatan, Australia
Barat, dan Tasmania menjadi Negara Persemakmuran Australia
|
1901
|
Ratu Victoria wafat
|
1907
|
Negara dominion Selandia Baru didirikan
|
Inggris menduduki Mesir pada 1883 untuk menjaga
Terusan Suez dan rute pelayaran ke India. Setelah pemberontakan di Mesir bagian
selatan yang dipimpin oleh pejuang religius Mahdi, Inggris kemudian masuk ke
Sudan pada 1898. Inggris membentuk jaringan dagang ke seluruh imperiumnya
dengan cara menunjuk seorang agen di setiap pelabuhan. Mereka mengatur hasil
bumi lokal untuk ekspor dan pasar impor Inggris. Angkatan laut Inggris
melindungi kepentingan mereka dan menjaga agar rute perdagangan laut aman untuk
pelayaran.
Pengaruh Inggris meluas sampai ke daerah pedalaman di
Amerika Tengah dan Selatan, juga di Cina di mana Inggris mendirikan pos-pos
dagang. Ratu Victoria, yang mengangkat dirinya sebagai Maharani India sejak
tahun 1876, sangat mendukung kebijakan luar negeri Inggris bagi ekspansi
wilayah dan menegakkan imperium Inggris di seluruh dunia. Ketika lebih banyak
orang Inggris bermigrasi ke wilayah imperium Inggris, wilayah itu diberi lebih
banyak kebebasan untuk mengatur pemerintahan sendiri. Banyak koloni, khususnya
Kanada, Australia, dan Afrika Selatan menjadi negara-negara dominion, lebih
baik dari sekadar koloni, dan diizinkan untuk memiliki pemerintahan sendiri.
Berakhirnya Imperium
Menjelang akhir abad ke-19, beberapa koloni mulai
melepaskan diri dari pemerintahan Inggris. Pemerintahan dalam negeri Kanada
diberikan pada 1867 dan kemerdekaan bagi Australia pada 1901. Kedua negara
masih menjadi negara dominion, tetap merupakan bagian dari imperium Inggris.
Mulai terkikisnya hubungan dengan Inggris menandakan bahwa Inggris tidak lagi
menjadi negara industri nomor satu di dunia. Jerman dan Amerika Serikat telah
mengalahkan Inggris, diikuti oleh Prancis dan Rusia.
0 komentar:
Post a Comment